Tugas kuliah saat lebaran adalah sesuatu yang menyebalkan. Satu pertanyaan yang mendasar adalah kapan bisa kamu kerjakan ? Libur lebaran bukanlah libur yang sebebas-bebasnya. Meskipun tidak ada kelas perkuliahan, tetapi sepanjang libur lebaran ada beberapa kegiatan wajib yang harus diikuti. Kumpul keluarga, ibadah, dan pertemuan virtual acara halal bihalal atau syawalan adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Kalau di saat macam itu kamu masih kelihatan sibuk dengan pengerjaan tugas kuliah, bersiaplah untuk di bully oleh kerabat.
Baca juga : Libur Lebaran Tanpa Mudik, Ngapain aja?
Semisal pun tidak merayakan lebaran, libur ini tidak berarti bebas merdeka. Ada perjuangan tertentu yang harus kamu kerjakan, misalnya mencari makan harian atau mencari tukang fotokopi yang buka. Dua hal ini adalah sesuatu yang langka di hari libur lebaran, terutama lebaran pertama dan kedua. Untuk tugas-tugas kuliah yang memerlukan aktivitas pencetakan, pembelian alat tulis, atau belanja bahan praktikum, maka rasanya mustahil kamu kerjakan pada libur lebaran. Umumnya pertokoan baru buka H+2 atau H+3 setelah lebaran.
Tugas kuliah saat lebaran memang sesuatu yang absurd. Dalih bahwa pemberian tugas saat liburan akan meningkatkan kemampuan manajemen waktu, kiranya tidak masuk akal. Siapa juga guru atau dosen yang mau memikirkan koreksi tugas saat libur lebaran ? Tetapi kalau tugas ini tidak kamu kerjakan, bisa bikin repot urusan nilai matakuliah. Lalu harus bagaimana ? berikut tips yang bisa saya berikan.
Skala prioritas
Ketika kamu mendapatkan tugas kuliah, ukurlah berapa kira-kira waktu yang kamu perlukan untuk menyelesaikannya. Biasanya dosen memberikan tugas pada hari terakhir sebelum libur lebaran. Pada jam-jam yang singkat itu, utamakanlah pengerjaan tugas yang butuh peran pihak luar. Misalnya tukang fotokopi, tempat percetakan, toko alat tulis, toko elektronik, dsb. Kalau ada tugas yang bisa kamu kerjakan tanpa peran pihak luar, maka tugas bisa dikerjakan pada hari lebaran, utamanya di malam hari.
Analisis kebutuhan tugas
Beberapa tugas memerlukan peran pihak luar, terutama pertokoan yang mereka memiliki beberapa hari libur lebaran. Catatlah barang apa saja yang kira-kira kamu perlukan untuk beli, sewa, atau akses jasanya. Terkait dengan kebutuhan itu, kamu hanya punya waktu setidaknya dua hari. Pilihan waktu belanja yang efektif hanya pada hari pemberian tugas itu, atau sehari sebelum perkuliahan dimulai lagi. Di antara 2 hari itu, kamu akan kesulitan menemukan toko-toko yang buka. Kalau pun ada toko yang buka, biasanya harganya sedikit lebih mahal dari biasanya.
Perhitungan waktu pengerjaan tugas
Biasanya tugas-tugas kuliah yang diberikan di masa lebaran tidak hanya satu, tetapi banyak. Maka kamu perlu menghitung berapa jam kira-kira waktu yang kamu perlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas itu. Hitung juga perkiraan waktu yang akan terpakai untuk interaksi dengan keluarga selama libur lebaran. Mengerjakan tugas saat libur lebaran memang bukan hal yang mudah, tetapi tetap ada celah waktu. Misalnya pada malam hari setelah kegiatan keluarga, atau pagi-pagi sebelum acara dimulai. Waktu 2-3 jam per hari sebetulnya cukup untuk memacu kamu mengerjakan tugas. Namun demikian syaratnya, kamu juga harus konsekuen dengan jadwal dan berani tegas dengan kerabat ketika memang waktumu mengerjakan tugas.
Disiplin dalam berpikir
Kedisiplinan ini amat penting untuk menjaga mood dan emosimu dalam mengerjakan tugas maupun mengikuti acara keluarga. Ketika waktunya mengerjakan tugas, abaikan semua urusan keluarga, termasuk ajakan spontanitas dari kerabat. Jangan bayangkan pula aktivitas-aktivitas bersama kerabat. Itu akan membuatmu tidak fokus dalam mengerjakan tugas. Ketika waktunya kegiatan keluarga, jangan pernah membayangkan tugas-tugas yang belum selesai. Itu akan membuat pikiranmu terganggu dan tidak efektif. Kerabatmu juga akan tahu dari raut wajahmu, bahwa kamu masih kepikiran dengan tugas kuliah, dan tidak gembira berkegiatan bersama keluarga.
Nah, itulah tadi empat tips mengerjakan kuliah saat lebaran. Selamat mencoba.