Pernahkah menjelajahi Jogja tatkala pagi hari? Apabila belum, patutlah untuk dicoba. Menikmati suasana Jogja di pagi hari tentunya akan memiliki nuansa yang berbeda saat malam hari. Pun demikian dengan sajian kulinernya. Menghabiskan pagi tentunya paling pas jika menikmati kuliner yang hangat dan bikin badan jadi segar. Salah satu pilihan terbaiknya adalah menikmati wedang tahu Bu Sukardi.
Yups, wedang tahu Bu Sukardi. Sebuah kuliner istimewa yang sudah bertahun-tahun mewarnai khazanah kuliner di Jogja. Mendengar kata wedang, pikiran kita pun akan bertaut dengan minuman hangat. Dalam bahasa Jawa wedang sendiri memiliki arti minuman yang disajikan dalam keadaan hangat ataupun panas.
Wedang tahu merupakan minuman yang memadukan kuah jahe dengan sari kedelai dengan bentuk padat. Kenapa dinamakan tahu? Hal ini dikarenakan teksturnya yang menyerupai bahkan lebih lembut. Nantinya irisan-irisan tahu tersebut akan disiram dengan kuah jahe yang hangat. Sungguh sangat segar dan menyehatkan.

Demi mengobati rasa kangen akan wedang tahu, saya memutuskan menyambangi salah satu cabang wedang tahu Bu Sukardi. Tepatnya di depan Pasar Pathuk. Hebatnya, wedang tahu ini sudah memiliki empat cabang yang tersebar di beberapa tempat. Pusatnya sendiri berada di Jalan Kranggan no 75 atau berada di sekitaran Pasar Kranggan.
Baca juga : Siomay Jogja Enak, Siomay Shinchan Dong!
Fyi nih, wedang tahu Bu Sukardi yang buka di Pasar Kranggan dan Pathuk buka mulai pukul 06.30 setiap harinya sampai habis. Biasanya sekitar pukul 10.00 sudah ludes tak bersisa. Tetapi bagi yang tidak kebagian tidak perlu bingung ataupun linglung. Dua cabang lainnya yang berada di depan Mirota Godean serta Jalan Pramuka, Umbulharjo, Kota Yogyakarta siap memanjakan lidah Anda. Jam bukanya dari pukul 16.00 hingga 21.00.

Lalu bagaimana dengan rasa dari wedang tahu yang melegenda itu? Rasa kuah jahanya sangat segar dan hangat. Terbuat dari jahe alami. Sehingga memunculkan rasa pedas manis. Dan tentu saja selalu disajikan dalam keadaan hangat. Cocok sekali dijadikan mood booster sekaligus menjadi penghangat tubuhmu di pagi hari. Racikan dari kuah jahe tersebut terbuat dari jahe dengan kualitas unggulan, rempah-rempah lainnya, serta gula jawa yang tentunya mantap jiwa.
Baca juga : Sop Buntut Pak Sugeng, Rasanya Sungguh Gayeng
Tahunya sendiri sangat lembut. Sang penjual pun mengatakan bahwa dibutuhkan riset yang mendalam dan berulang-ulang dalam membuat tahu yang kita jumpai sampai saat ini. Maklum saja, sang pembuat pun belajar secara otodidak. Sehingga sekali lahap saja tahunya langsung lumer di mulut. Kuah jahenya akan memandu tahu meluncur dengan mulus melalui tenggorokan kita. Sedap sekali pokoknya.
Wedang tahu yang wuenaak dan segar ini dijual seharga Rp 7.000 saja. Murah sekali bukan? Dengan kenikmatan yang luar biasa, harganya pas di kantong kita semua. Dalam sehari, di setiap cabangnya mampu menjual 150 porsi wedang tahu. Sehingga tidak mengherankan jika dalam sehari, puluhan kilogram kedelai harus disediakan untuk membuat wedang tahu tersebut.

Kita dapat menikmati rasa yang khas wedang tahu tersebut dengan dua cara. Dinikmati di sana sambil melihat aktivitas pasar di pagi hari. Atau juga membawanya pulang ke rumah. Sembari menunggu pesanan kita dibuatkan boleh juga menyempatkan diri berburu makanan di sekitaran Pasar Pathuk. Beberapa jajan pasar yang khas serta makanan berat lainnya siap menjadi pengganjal perutmu di pagi hari. Sekarang udah tau kan betapa yummynya wedang tahu Bu Sukardi. Kapan kamu mampir? Siapa tahu kamu menemukan jodohmu dari semangkuk wedang tahu. Siapa tahu lho yaaa…(*)