Beberapa pekan lalu, saya sempat mengunggah sebuah postingan di media sosial. Tepatnya di Facebook. Tidak berselang lama setelah mengunggah postingan tersebut, langsung ada yang memberikan komentar. Warga net mengatakan bahwa unggahan lagu yang bersumber dari Youtube tersebut sedang viral. Yeni Inka berhasil membawakan lagu tersebut dalam nuansa dangdut koplo. Dan tentunya sangat legit ketika mendengarnya. Selidik punya selidik, lagu tersebut merupakan ciptaan dari NDX AKA. Dalam lirik Apa Kabar Mantan NDX kembali bermain dengan kata-kata sederhananya.
Bagi saya, Apa Kabar Mantan bukanlah lagu yang semata-mata menye-menye. Justru dari lagu tersebut adalah sebuah refleksi yang menguatkaan dari sebuah hubungan percintaan yang kandas. Mengapa saya berkata demikian? Bolehlah kita tengok sebentar sebelum NDX AKA menjadi penyanyi sukses seperti sekarang ini. Dulunya mereka bekerja sebagai tukang parkir di salah warung internet sekitaran Stasiun Lempuyangan. Kehidupan keduanya yang “keras” dan sering mendapat penolakan bahkan untuk urusan pasangan. Tetapi mereka mampu membalikkan itu semua dengan karyanya.
Lirik Apa Kabar Mantan NDX dan Kandasnya Sebuah Hubungan
Sedari awal saya mendengarkan lagu tersebut, saya terkesima. Lirik awalnya dengan lantang berani menyapa mantan kita. Orang yang dulu pernah kita sayang dan dulu kita buat senyaman mungkin. Mungkin selama ini kita hanya mengalami kegalauan dan jauh dari kata berani bahkan untuk menyapa mantan kita. Tetapi lirik Apa Kabar Mantan NDX justru mengajak kita untuk berani menyapa mantan. Hal yang mungkin sederhana tapi di situlah awal dari kebangkittan kita (baca:move on).
Coba kita kita simak penggalan lirik Apa Kabar Mantan di bawah ini :
Atiku ra bakal serapuh kuwi
Masalah percintaan tak piki keri
Masa lalu ra perlu tak baleni
Teko tenang kabeh uwes tak gawe lali
Raiso dibaleni, getun kuwi tibo mburi
Kowe biyen ra kelingan po pas aku mbok larani
Saiki kowe ngemis njaluk aku akon bali
Yo sori sepurane ati iki wes ra sudi
Dari sepotong lirik di atas, NDX mengajak kita untuk berani menguatkan hati. Tidak melulu memikirkan cinta. Masih banyak hal lainnya yang lebih besar dibandingkan urusan percintaan. Salah satu yang paling penting adalah apakah saya, kamu, atau kita sudah bisa benar-benar mencintai diri masing-masing dengan benar? Sebelum nantinya kita mencintai orang lain (pasangan). Kadang kala kita atau bahkan saya sendiri juga lupa bahwa mencintai seseorang juga membutuhkan “modal”. Tak cukup hanya saling berbalas pesan dan berucap aku cinta kamu dan sebaliknya. Diperlukan usaha nyata untuk membahagiakan pasangan yang kita cinta.
Baca juga : Memimpikan Mantan dan Upaya Berdamai dengan Masa Lalu
Lirik Apa Kabar Mantan NDX menyadarkan saya bahwa masa lalu itu harus segera kita tinggalkan, sebelum berubah menjadi racun! Memang kita tidak bisa seutuhnya melupakan masa lalu tetapi kita tetap harus mempersiapkan pilihan untuk masa depan dong! Kalau kita semua masih terbelenggu pada masa lalu maka hanya akan ada penyesalan bukan menjemput harapan. Mau sampai kapan? Penyesalan biarlah menjadi pengalaman dan pembelajaran. Tidak sebagai sarana untuk menghukum diri kita, itu salah besar.
Mendengarkan lagu Apa Kabar Mantan semakin menyadarkan saya bahwa putus bukanlah hal yang buruk. Saya pun mengalaminya. Bahkan malah diputuskan oleh mantan saya. Sudah LDR, diputuskan lewat Whatsapp. Apa ya gak remuk sejadi-jadinya hati saya? Marah, kecewa, sedih, pengen nangis, sudah pasti itu rasa itu bermunculan. Belum lagi saya di-hidden dari media sosialnya. Kurang mantap apa coba? Tetapi saya sadar bahwa kehidupan harus terus berjalan. Saya juga lebih bisa mencintai diri sendiri. Memiliki waktu yang lebih bersama keluarga. Menemukan teman baru. Dunia kerja baru. Serta tentunya menyembuhkan diri dari luka masa lalu. Bagi saya, lagu Apa Kabar Mantan adalah sebuah lagu yang membuat kita harus lebih optimis dari sebelumnya. Ini bukan perkara pembuktian atau ajang balas dendam kepada mantan. Tetapi ini adalah perkara untuk membuat kita jadi lebih baik lagi. Cinta sejati adalah hubungan yang menerima kita apa adanya, bukan ada apanya. Begitu? (*)
Baca juga : Perpisahan Bukan Berarti Tak Lagi Sayang