Menjalin hubungan dengan mantan pacar atau mungkin mantan gebetan tentu tidak pernah berujung baik-baik saja. Sebagian orang merasa bahwa berhubungan dengan mantan pacar atau gebetan hanya membuang-buang waktu. Namun, tidak sedikit juga yang menganggap bahwa hubungan di masa lalu dengan mantan pacar/gebetan merupakan hubungan yang akhirnya menjadi pelajaran, entah bagi salah satu pihak maupun keduanya. Menelisik tentang masa lalu yang akrab dengan keberadaan mantan pacar/gebetan, apakah ini hanya sebatas perasaan emosional? Atau bisa juga sebuah pertanda? Apakah kamu masih sering memimpikan mantan? Yuk, kita kupas bersama!
Mimpi itu hanya bunga tidur kan?
Mimpi atau yang akrab dikenal dengan bunga tidur merupakan salah satu kondisi di mana kita membiarkan pikiran kita untuk berekspresi dan berimajinasi di alam bawah sadar kita. Nama bunga tidur sendiri diambil karena mimpi hanya bisa terjadi apabila kita sedang tidur atau berada di alam bawah sadar kita. Bagi sebagian orang, mimpi hanyalah sebuah bunga tidur yang tidak nyata dan cenderung imajinatif. Hal ini tentu didukung dengan dalih bahwa mimpi terjadi dalam kondisi di mana kita sedang berada di alam bawah sadar kita, yang cenderung irasional dan fiktif. Namun, pada kenyataanya tidak dapat dipungkiri bahwa mimpi seringkali dianggap sebagai pertanda baik maupun buruk.
Eksistensi Mantan dan Masa Lalu
Menjalin hubungan dengan banyak orang tentu menjadi salah satu refleks kita sebagai makhluk sosial. Tak ayal, menjalin hubungan dengan seseorang dapat menjadi salah satu hal yang istimewa ataupun sebaliknya. Hubungan antar individu pun berkembang seiring kedewasaan masing-masing pribadi. Berbicara tentang hubungan tentu tidak pernah lepas dari masa lalu. Eksistensi masa lalu seringkali dikaitkan dengan keberadaan mantan yang sebenarnya terbagi dalam beberapa kategori. Mantan pacar/gebetan merupakan salah satu kategori masa lalu yang agaknya sulit sekali dilupakan. Perbincangan tentang mantan pacar/gebetan ini kemudian menjadi salah satu pemicu dimana kita kembali pada masa lalu kita. Upaya melupakan dan mengubur memori masa lalupun kerap dilakukan hanya untuk menghilangkan eksistensi mantan pacar/gebetan dalam pikiran kita.
Baca juga : Mimpi boleh, tetapi jangan lupa bangun
Menelisik Masa Lalu dari Sisi Emosional
Bagi sebagian orang, berdamai dengan masa lalu menjadi satu hal yang cukup menantang untuk dilakukan. Ditinjau dari sisi emosional, perjalananan untuk berdamai dan memaafkan perlakuan, tindakan, ataupun aksi yang dilakukan oleh seseorang di masa lalu merupakan efek dari pertentangan batin kita sendiri. Sebut saja kita ingin berdamai dengan mantan pacar/gebetan kita yang dahulu memutuskan hubungan secara sepihak. Perasaan tidak terima atau defensif tentu masih menyelimuti kita. Perasaan ini lantas membawa kita kembali pada memori dikala mantan pacar/gebetan memutuskan hubungan secara sepihak. Emosi yang muncul merupakan respon yang diberikan oleh alam bawah sadar kita saat mengingat kembali memori yang muncul. Lantas, apakah emosi ini nantinya akan mempengaruhi imajinasi kita?
Baca juga : Bangun Pagi itu Sebuah Hal yang Seru!
Memimpikan mantan, rindu orangnya atau memorinya?
Dilansir dari beberapa sumber, memimpikan mantan pacar/gebetan bisa menjadi sebuah bentuk/respon dari perasaan emosional yang muncul saat kita memikirkan kembali memori masa lalu. Memimpikan mantan/pacar atau gebetan bisa berarti bahwa kamu masih merindukan keberadaan orang-orang istimewa tersebut di dalam hidupmu. Keberadaan mantan pacar/gebetan yang eksistensinya sudah tidak lagi dominan tentu berbanding terbalik dengan masa lalu. Disisi lain, hal ini juga bisa menandakan bahwa orang yang muncul di mimpi juga merindukanmu. Selain itu, mimpi itu juga bisa berarti bahwa kamu masih belum bisa berdamai dengan masa lalu. Perasaan dendam dan tidak terima ini lantas membawa kita pada masa lalu yang berkorelasi erat dengan orang-orang didalamnya seperti mantan pacar/gebetan. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa memimpikan mantan pacar/gebetan belum tentu bahwa kita merindukan keberadaanya. Namun, bisa jadi karena kita masih belum berdamai dengan masa lalu kita sendiri. Nah, kira-kira kalian yang mana nih?