Deddy Corbuzier bolehlah mendapat gelar sebagai si sosok inspiratif. Ia banyak menaklukan tantangan hidup yang tak mudah. Ia pernah dicap sebagai anak yang bodoh tapi akhirnya menjadi seorang mentalist dan bahkan mendapat gelar akademik yang berjibun. Selain itu, ia pernah punya tubuh yang sangat gemuk hingga akhirnya menjadi berotot bak The Things. Kemudian, ia juga mampu menjadi podcaster dengan penghasilan ratusan juta rupiah bahkan milyaran setelah dunia sulap mulai menurun pamornya. Hebat bener si Deddy ini. Tapi, beberapa waktu lalu ia sempat bikin blunder.
Blunder Deddy
Deddy Corbuzier si sosok inspiratif ini sempat menge-pos di instagram mengenai fakta bahwa ia mengurus saudara saudara dekatnya yang terkena covid 19. Ia mengatakan bahwa selama merawat mereka, Deddy sering lupa mengenakan APD dan berinteraksi langsung dengan saudara saudaranya. Lalu, ia mengaku bahwa ia baik baik saja dan setelah mendapat tes PCR beberapa kali, ia masih oke oke saja.
Ia lalu mencoba membagi inspirasi bagi orang untuk menjaga kesehatan agar tidak mudah terkena corona sehingga tetap sehat seperti dirinya yang meski tidak menggunakan protokol kesehatan, masih baik baik saja.
Hampir Mati Karena Corona
Nah, menjadi kocak karena beberapa waktu kemudian Deddy Corbuzier menderita Corona dan hampir meninggal karena badai Sitokin di tubuhnya. Bahkan, menurut pengakuannya, fungsi paru parunya hampir berkurang 60 persen. Tentu kita tidak akan mentertawakan Deddy karena kejadian ini. Menghujatpun tidak. Ia hanya berusaha menjadi Deddy Corbuzier yang biasanya, si sosok inspiratif. Namun, kali ini ia lupa bahwa sosok inspiratif harus benar benar bisa membuktikan ucapannya, tidak pernah gagal dan salah dalam ucapan sehingga orang benar benar mau mengikuti sugestinya.
Mending Gak Jadi Sosok Inspiratif
Bukan berarti kita cemen teman teman, tapi memang menjadi sosok inspiratif itu susah. Karena apa? Karena ini soal emosi dan kepercayaan. Kalau kamu salah atau bahkan membuat blunder, segala jenis komunikasi, teknik public speaking yang kamu gunakan dan berbagai lagu keren dalam videomu menjadi sia sia.
Deddy Corbuzier mengalaminya. Branding dia sebagai si sosok inspiratif langsung down karena ia hampir mati gara gara virus Corona. Apakah salah ia membuat motivasi agar masyarakat menjaga kesehatannya? Tentu tidak. Yang salah adalah, untuk memainkan emosi pemirsa dan penggemar anda, anda harus sempurna. Padahal, sempurna itu ya ranahnya Tuhan semata.
Doing Aja, Not Talking
Saran saya mungkin akan mendapat penolakan dari motivator motivator ngetop. Tapi bagi saya menjadi inspirasi yang baik itu ya doing aja, kerja aja, gak usah kita omongin meskipun kita jago ngomong. Ya mungkin yang melihat tidak banyak. Mungkin juga kamu tidak menjadi seinspiratif jikalau kamu ngomong langsung, dengan kata kata yang pas dan musik yang menggugah hati. Tapi, jujur ini lebih aman ya saat kamu membuat kesalahan.
Misalnya saja kamu membuat kesalahan, kamu bisa ngeles. Toh sejak awal tidak ada niatan dari kamu untuk menginspirasi orang. Sejak awal kamu pengen jadi orang yang baik baik saja. Syukur syukur jadi contoh dan menjauhkan kamu dari masalah. Kan gitu?
Paska Blunder Deddy
Apakah karena blundernya lalu Deddy Corbuzier mendapatkan hukuman berupa pencabutan gelar si sosok inspiratif ? Ooo tidak, Deddy masih banyak melakukan hal positif lainnya. Cuma mungkin ini menjadi pelajaran berharga untuk dia agar tidak asal membakar emosi penggemarnya dengan pengakuan pengakuan dan tindakan nekad. Kadang jadi orang ya harus biasa aja, menyadari bahwa mengambil resiko itu gak sepenting yang kamu pikirkan. Ya emang, orang inspiratif itu lahir karena keberanian mengambil resiko. Tapi, bukan tugas kita sebagai manusia untuk mencari puja pujian dari orang lain. Wong pada akhirnya sama sama manusia.
Baca juga :
Cara Bahagia : Berbagi Tugas Harus Anda Lakukan
Piye Kabare Kowe? Dan Sebuah Permenungan