Mungkin banyak dari kita tidak menyadari sedang berada dalam hubungan toxic. Eits, jangan salah, hubungan toxic ini bukan hanya soal pasangan, namun bisa juga pada hubungan pertemanan, hingga keluarga. Jadi kita harus benar benar memahami toxic relationship itu apa dan bagaimana kita menghindarinya.
Toxic Relationship in Pandemi
Hubungan toxic menjadi salah satu topik yang menjadi pusat pembicaraan terutama di masa pandemi. Banyak orang merasa bahwa hubungan yang mereka bangun cenderung toxic karena masalah komunikasi serta isu ekonomi yang datang bertubi tubi.
Akibatnya, mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan secara terburu-buru dengan maksud menyelamatkan kedua belah pihak. Tujuannya sih baik, supaya kedua belah pihak tidak saling menyakiti. Namun yang bahaya kalau kita salah mendiagnosa mana yang toxic relationship dan mana yang bukan.
Definisi Toxic Relationship
Toxic Relationship itu apa? Secara sederhana, anggap saja itu adalah hubungan yang abnormal. Hubungan yang abnormal ini menyebabkan banyak permasalahan. Permasalahan yang ada biasanya berupa sakit hati, cemas, selalu merasa salah hingga yang paling parah adalah mati rasa atau perasaan tidak peduli pada perasaannya sendiri. Para korban yang terkena dampak ini tidak sekaligus merasakan kerugiannya, namun bertahap hingga berada pada posisi hilang akal atau mati rasa.
Toxic Relationship sendiri bisa menyerang siapa saja yang sedang menjalin hubungan, tak peduli latar belakang ataupun background orang yang sedang menjalin hubungan. Hal ini karena toxic relationship muncul akibat efek dari aksi dan reaksi yang timbul oleh tiap orang yang menjalin hubungan. Berbagai macam hubungan tentu saja.
Selain itu, faktor lingkungan tempat seseorang tinggal akan mempengaruhi pola pikir yang bisa berpengaruh pada aksi atau tindakan yang seseorang ambil dalam menghadapi suatu masalah. Hal ini bisa menjadi masalah. Kita juga harus mempertimbangkan faktor ego dan berbagai aspek psikologis lain yang menyebabkan interaksi orang menjadi ‘beracun’ atau toxic.
Memahami Keadaan Suatu Hubungan
Berbicara tentang keadaan, mungkin banyak dari kita yang tidak sadar bahwa kita sedang terjebak dalam hubungan yang toxic atau merugikan. Hubungan yang toxic sebenarnya mudah dikenali, karena kondisinya yang cenderung abnormal dari hubungan pada umumnya.
Namun, pada kebanyakan orang, butuh waktu yang cukup lama untuk menyadari bahwa dirinya berada di hubungan yang merugikan. Ciri-ciri hubungan yang toxic mulai terlihat apabila hubungan antara pihak-pihak yang terlibat sudah tidak sehat.
Hubungan yang tidak sehat ini biasanya karena egoisme yang tinggi, perasaan mengalah terus menerus, perasaan tidak pernah cukup, amarah yang tertimbun terlalu lama, hingga berujung pada perasaan kesal dan merasa selalu menjadi nomor dua.
Sebagai manusia, wajar apabila kita merasakan marah, kesal, hingga sedih, namun menjadi tidak wajar apabila perasaan ini terlalu terpendam dan bertumpuk tumpuk. Menumpuk perasaan terus menerus bisa mengakibatkan keadaan yang abnormal karena emosi yang seharusnya terluapkan menjadi tertunda dan tertahan.
Agar Tidak Terjebak dalam Toxic Relationship, Harus Apa?
Lantas, bagaimana sih caranya untuk keluar dari hubungan yang toxic atau sekadar menyadari bahwa kita terjebak dalam hubungan yang toxic? Hal pertama yang harus kita sadari adalah pentingnya membangun komunikasi yang baik dan sehat. Komunikasi yang baik dan sehat terjadi apabila setiap pihak yang menjalin hubungan sadar akan pentingnya komunikasi. Dengan komunikasi yang sehat dan baik, maka hubungan yang dibangun pun juga akan menyesuaikan.
Selanjutnya, apabila salah satu pihak merasa bahwa hubungannya berujung toxic, maka langkah yang perlu kita lakukan adalah dengan menegur pihak lain yang terlibat dalam hubungan tersebut.
Seringkali kita terjebak pada perasaan tidak enak hati hingga mengorbankan perasaan kita sendiri untuk seusatu yang salah. Maka dari itu, keberanian untuk saling menegur dan mengingatkan satu sama lain sangatlah penting, mengingat hubungan yang terbangun bukan hanya semata-mata milik satu belah pihak tapi merupakan hubungan bersama yang harus kita rampungkan bersama.
Selain kedua hal diatas, penting bagi kita semua untuk menjaga kesehatan mental kita. Terlepas kita sedang menjalani hubungan yang toxic ataupun tidak, kesehatan mental penting untuk kita jaga dan perhatikan tanpa harus merasakan sakit terdahulu. In the end, you are matters.
Baca juga tips tips pengembangan diri lainnya:
Bahaya Mudah Tersinggung: Bikin Hidup Jadi Sulit
Mendengarkan Omongan Motivator Malah Bikin Emosi