Posisi James Gunn dalam dunia komik dan superhero tak pernah benar benar dipahami masyarakat luas. Masyarakat luas tahunya James Gunn itu sutradara yang mendadak top karena Guardians of the Galaxy (selanjutnya kita sebut GOTG). Padahal, Gunn adalah sosok yang istimewa. Bisa dikatakan James Gunn adalah nerd di dunia yang sudah sangat nerd. Ia memahami banyak hal soal superhero. Banyak karya karyanya yang menjadi cult classic dan menjadi perbincangan banyak orang. Tentu karya karyanya itu berhubungan dengan dunia komik seperti misalnya The Specials. Nah, saya bisa mengatakan bahwa GOTG akan sangat sulit kita sebut sebagai film terbaik James Gunn. Bukan..bukan karena film itu tidak bagus, namun Gunn memiliki film lain yang menurut saya jauh lebih baik.
Perjalanan Spiritual via Pahlawan Super
Film terbaik James Gunn menurut saya pribadi adala Super (2010). Film ini boleh disebut sebagai passion projectnya James Gunn. Menggandeng aktor Rainn Wilson dari seri The Office serta Elliot Page sebelum ia menjadi pria, James Gunn menumpahkan segala kesukaannya di film ini.
Secara singkat, film ini menceritakan Frank Darbo yang mengalami bencana ketika istrinya kabur dengan seorang bos mafia. Ia lalu mengalami depresi berat dan di saat ia merasa hancur, ia mengalami halusinasi (?) yang membuatnya terinspirasi menjadi pahlawan superhero bernama ‘Crimson Bolt’. Tentu Crimson Bolt tidak memiliki kekuatan super kecuali alat pembuka pipa. Ia lalu beraksi dengan menyerang pedagang narkoba dan juga pedofilia. Seiring berjalannya waktu, ia semakin terkenal. Bahkan, ia mendapat side kick , seorang gadis penjaga comic book store bernama Libby yang mengambil nama ‘Bolties’.
Film superhero tapi tidak super dan tidak punya kemampuan bertarung ini seringkali dibanding bandingkan dengan Kick Ass yang kebetulan rilis hampir berbarengan. Namun, Mark Millar selaku kreator Kick Ass menyebut bahwa James Gunn tidak melakukan plagiat dan mereka memang mengembangkan cerita mereka masing masing dalam tempo hampir bersamaan.
Saya sendiri menjamin bahwa Super sangat berbeda dengan Kickass. Super adalah sebuah perjalanan spiritual.
Percaya Pada Tuhan Atau Tidak
James Gunn memilih jalur yang ‘berbahaya’. Dalam film Super, James Gunn asyk berbicara mengenai iman. Ya, Frank menikahi istrinya yang seorang pecandu narkoba karena ia meyakini itu bisikan Tuhan. Ketika istrinya meninggalkan Frank, Frank lagi lagi ‘lari ke Tuhan’ dan mendapat inspirasi saat ia bertemu dengan Christian-man, seorang superhero Kristen yang melawan kehendak setan. Dari superhero yang diperankan Nathan Fillion inilah, Frank terinspirasi menjadi superhero sendiri dengan modal seadanya.
Yang tidak terduga, Frank mampu melakukan pekerjaannya dengan baik. Iapun menjadi media darling dan mendapatkan fansnya sendiri. Boleh saya katakan Frank sangat gila. Dengan modal seadanya, ia bisa lolos dari banyak bahaya. Bahkan, ia bisa membasmi penjahat paling berbahaya sekalipun. Apakah Frank benar benar mendapat pertolongan Tuhan atau sekedar beruntung? James Gunn memberikan beberapa petunjuk nakal yang membuat kita juga bertanya tanya. Film ini benar benar mengaduk aduk pikiran kita soal konsep God’s will pada diri kita.
Apa Yang Saya Percayai
Film ini pada akhirnya membuat kita belajar soal kehidupan. Hidup bukan masalah mendapat yang kita inginkan, hidup tidak soal keinginan semata tapi juga misi yang Tuhan titipkan pada kita. Frank akhirnya tidak mendapatkan semua yang ia mau dengan menjadi superhero. Tidak semua keinginannya tercapai dan bahkan ia mengalami momen momen pahit dalam petualangannya sebagai superhero. Namun, ia belajar satu dua hal termasuk di antaranya adalah soal mensyukuri apa yang ia miliki. Ya, Frank akhirnya belajar bahwa ambisinya untuk membawa pulang kembali ke istrinya mungkin hanya egonya saja dan untuk egonya itu ia telah mengorbankan apa yang paling penting di hidupnya. Super adalah film emosional, mengguncang dan tipe yang akan membuat kita mikir setelah selesai menontonnya.
Bicara Teknis
James Gunn meninggalkan banyak ciri khasnya di film Super. Ciri khas ini muncul dalam film filmnya yang berikutnya. Beberapa ciri khas yang muncul adalah penggunaan lagu lagu klasik sebagai soundtrack dan pembangun mood (GOTG dan the Suicide Squad). Pemilihan warna screen yang agak biru gelap dengan maksud memberi kesan gloomy yang ironis (the Suicide Squad), kemunculan cameo Sean Gunn dan Michael Rooker (GOTG dan the Suicide Squad), Nathan Fillion…dan juga momen momen dramatis dan mengharukan yang ia ‘pukul’kan di paruh ketiga film.
Super jelas James Gunn banget. Meski tidak berbudget raksasa, Super membuat kita bisa melihat bagaimana ‘si aneh’ ini berkembang untuk menaklukan dunia.
Baca juga :
Stephen Strange Antagonis di No Way Home
Black Widow dan James Bond : Deretan Easter Egg
[…] Film Terbaik James Gunn Bukan ‘Guardians of the Galaxy’ […]