Siapa sih yang nggak tertarik buat bikin bisnis di era-era sekarang ini? Setiap berselancar di media sosial selalu saja ada postingan mengenai orang-orang yang memulai startup atau bisnis kecil-kecilan mereka. Apalagi kalau mereka memperlihatkan keuntungan yang bikin rekening kita meraung-raung karena saldo yang digitnya lebih sedikit daripada PIN ATM kita. Saat kita memulai bisnis, ada saja masalahnya. Salah satunya adalah penjualan produk dan jasa kita yang gitu-gitu mulu, sedangkan beberapa orang-orang yang lain kenapa produknya bisa meledak? Kenapa Ada Produk yang Meledak dan Ada yang Gagal?
Nah, untuk produk yang bisa tenar di pasaran dan ada yang tidak, ayo kita bagi penyebabnya menjadi 3 penyebab
Siapa yang Memasarkan?
Dalam pemasaran produk, perlu menggunakan pengiklan yang memiliki cara penyampaian yang baik. Tidak mulu-mulu harus influencer lho. Tentang siapa influencer yang memasarkan, yang terpenting orang ini memiliki koneksi luas dan dapat memberikan review dengan baik kepada orang lain. Orang ini tidak perlu artis, bahkan bisa teman kalian sendiri. Mungkin beberapa di antara kalian yang memiliki teman yang mempunyai skill untuk meyakinkan kalian bukan? Entah untuk memberikan rekomendasi tempat makan, produk elektronik atau gadget dan lain-lain.
Kemampuan untuk melihat potensi orang-orang yang dapat mengkomunikasikan produk kita dengan baik dan memiliki lingkungan perkenalan yang luas sudah di buktikan oleh brand smartphone asal China, Xiaomi.
Xiaomi tidak pernah mengiklankan produknya di televisi, atau mengundang artis untuk endorsement. Kita mengenal Xiaomi justru dari orang-orang yang memahami teknologi dan dapat meyakinkan kita dengan baik untuk membeli Xiaomi. Bahkan mereka bukan orang yang dibayar untuk mengiklankan Xiaomi! Menarik, ya. Tapi memang inilah kekuatan soal sang komunikan atau individu yang dapat meyakinkan kalian membeli produk kalian. Bukan influencer, artis maupun para orang-orang terkenal yang membuat nama Xiaomi naik, tapi teman kalian, saudara kalian yang mempunyai kemampuan untuk meyakinkan orang dengan baik.
Kelekatan/Kedekatan Produk
Kita bisa saja memiliki kedekatan emosional dengan produk yang kita gunakan. Mungkin kita membeliĀ makanan hanya pada penjual yang itu-itu saja, Bahkan merasa kehilangan bila penjual jajanan tersebut berhenti berjualan. Mungkin kita membuka media sosial karena satu media sosial tersebut melekat dengan pribadi kita ketimbang media sosial yang lain.
Pembuatan produk yang bisa melekat di penonton adalah hal yang rumit namun memang penting. Ini bisa terjadi dengan kesengajaan atau ketidaksengajaan lho. Misalnya saja Indomie serta Twitter. Indomie dan Twitter mungkin melekat di kehidupan kita atau setidaknya beberapa orang. Indomie melekatkan emosional kita dengan produknya dengan memberikan penawaran harga yang terjangkau, bumbu yang rasanya ikonik serta kemudahan dalam membeli Indomie. Twitter memiliki fitur-fitur seperti Re-Tweet serta memungkinan twit yang kita like muncul di beranda orang yang mengikuti kita maka dengan mudah kita mengkoneksikan perasaan kita dengan twit-twit yang relate dengan apa yang sedang kita rasakan. Hal ini membuat kita memiliki sebuah koneksi rasa dengan Twitter dibandingkan dengan media sosial yang lain.
Baca juga : mau buka usaha tapi takut nggak laku?
Bagian Pengaruh Eksternal: Lingkungan
Kenapa ada produk yang meledak dan ada yang gagal? Salah satu alasannya adalah tentang lingkungan. Ini berkaitan dengan wilayah dari penjualan produk itu sendiri. Wilayah penjualan bukan berarti hal-hal geografis saja, tapi juga orang-orang yang kamu sasar untuk jadi konsumen. Hal ini tentu saja tergantung dari barang yang kamu jual, apakah terbatas wilayah geografis atau nggak nih. Kalau kalian membuat bisnis berupa restoran tentu saja akan terbatasi oleh wilayah geografis yang tidak terlalu jauh. Namun lain ceritanya bila kalian menjual barang-barang yang bisa dikirmkan ke manapun seperti sebuah buku, skincare dan lain-lain.
Kondisi lingkungan juga bisa diartikan dengan kondisi sosialnya juga, nih. Kondisi sosial sebuah target penjualan akan menentukan pula apakah produk kita akan terjual dengan baik atau bahkan meledak. Sebut saja seperti Dalgona Coffe atau Es Kepal Milo yang secara lingkungan sosial yang mendukung serta dengan bentuknya yang unik dan mudah dibeli di mana saja membuat dua hal ini menjadi tiba-tiba meledak namun sayangnya karena tidak dibekali dengan pengembangan yang matang atau justru meledak karena ketidaksengajaan sosial produk ini mulai ditinggalkan.
Apakah kita sempat bertanya-tanya, kenapa ya kok bisnis kafe sekarang menjamur di mana-mana? Mungkin kalau penyakit, kafe ini adalah sebuah pandemi yang mudah menyebar. Penyebaran kafe atau naiknya konsumsi kopi sangat dipengaruhi oleh kondisis lingkungan sosial atau psikologi orang-orang sekarang, jelas termasuk kamu dan aku yang suka menyruput kopi di kafe atau di rumah. Penyebab merebaknya kafe ini dipengaruhi oleh lingkungan orang-orang yang mulai membutuhkan tempat untuk berkumpul dan sekedar mengopi ria bareng sahabat bahkan kebutuhan untuk bekerja di luar rumah. Kondisi lingkungan inilah yang membuat bisnis kafe tiba-tiba meledak dan menjamur dimana-mana
Kesimpulan
Itulah tadi alasan kenapa ada produk yang meledak dan ada yang gagal. Artikel yang Meledaknya sebuah produk sangat dipengaruhi oleh tiga hal di atas yang saling berkaitan. Seseorang yang menyebarkan produk kita yang akan memiliki ikatan emosional serta terdukung oleh terciptanya situasi atau situasi lingkungan yang sudah ada. Jika salah satu saja tidak terpenuhi, mungkin produk kita tidak akan jadi heboh seperti yang kita inginkan.
Lalu bagaimana dengan produkmu?