Waktu Baca: 2 menit

Menjelajahi khazanah kuliner di Jogja tidak ada pernah ada habisnya. Setiap sudutnya selalu menghadirkan citarasa yang berselera untuk dinikmati. Anda dapat mencari kuliner mulai dari sarapan, makan siang, bahkan makan malam. Semuanya lengkap ada di penjuru wilayah Jogja.  Setelah beberapa waktu yang lalu saya sempatkan untuk mencicipi gulai ayam untuk sarapan. Kali ini saya ingin memenuhi hasrat sarapan dengan menyantap tongseng kambing. Tepatnya tongseng kambing Pak Tumijo.

Inilah salah satu keunikan tongseng kambing Pak Tumijo, sang penjual sengaja mulai berdagang tongsengnya saat pagi hari. Berkebalikan dengan para pedagang sate dan tongseng kambing pada umumnya. Teman-teman dapat mulai bersantap tongseng kambing beliau sejak pukul 05.30 WIB. Lumayan pagi kan? Pas banget dengan waktu untuk sarapan. Tetapi sebaiknya teman-teman bergerak cepat untuk segera menuju ke sana deh. Walaupun menurut beliau biasanya berjualan sampai pukul 11.30 WIB. Tetapi pada kenyataannya dagangannya sudah ludes sebelum jam tutup.

Menurut Pak Tumijo, ia sudah berjualan tongseng dan sate kambing sejak tahun 1981. Sudah hampir 40 tahun lamanya ia bertekun dengan kuliner olahan kambing. Tongseng kambing Pak Tumijo dapat ditemui di pintu sebelah selatan Pasar Lempuyangan. Di area luar pasar ya. Bukan di dalamnya. Keunikan lainnya adalah dalam menjajakan tongsengnya menggunakan gerobak dorong. Bagi teman-teman yang kebetulan turun atau menginap di sekitaran Stasiun Lempuyangan, santapan ini bisa menjadi salah satu pilihan kuliner untuk sarapan pagi.

Mencicipi Tongseng Kambing Pak Tumijo

Saya memesan tongseng kambing sebagai menu sarapan, Walaupun hanya seorang diri dalam memasak olahan kambing. Pak Tumijo sangat cekatan dalam melayani pesanan pembelinya. Tak lupa ia selalu menanyakan, mau daging semua, jeroan, atau dicampur keduanya? Tampaknya beliau sangat memahami keinginan para pembelinya. Selain itu, menu yang ditawarkan juga relatif lengkap. Ada tongseng, sate, gulai dan juga nasi goreng.

Akhirnya tongseng pesanan saya pun datang. Tentu saja didampingi sepiring nasi. Seperti ritual yang biasa saya lakukan, kuah menjadi sasaran pertama untuk saya hajar. Mbeeeeehhh…Hakdyesshhh…manis, gurih, dan pedasnya pas. Tidak terasa berat di tenggorokan. Kuahnya sangat ringan dan mashok. Pak Tumijo tidak pelit dalam memberikan bumbu bagi masakannya. Sangat muanteb citarasanya.

Beralih ke olahan daging kambingnya. Tongseng kambing Pak Tumijo juga tidak pelit dalam memberikan irisan daging. Gigitan daging pertama yang masuk ke dalam mulut. Sensasinya sangat lembut sekali walaupun dimasak secara tradisional menggunakan anglo. Dagingnya tidak alot. Begitu pun juga dengan jeroannya. Semuanya pas dan menyatu dengan kuahnya.

Kelezatan tongseng Pak Tumijo yang hanya bisa dinikmati di pagi hari dapat ditebus mulai dari Rp. 20.000 saja. Bagaimana murah kan? Jadi kapan kalian mencicipi nikmatnya tongseng kambing Pak Tumijo? Sehabis menyantap tongseng, teman-teman bisa juga untuk berjalan-jalan menjelajahi Pasar Lempuyangan. Yuk sarapan, tetap sehat dan semangat…

 

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini