Buat kalangan anak muda, pasti pernah denger soal aplikasi Clubhouse. Aplikasi Clubhouse ini sempat booming beberapa bulan lalu, terutama di kalangan pengguna hp apel krowak, alias iPhone. Pasalnya, pada awal kemunculannya, aplikasi Clubhouse hanya bisa diunduh pada ios. Awalnya, aplikasi ini enggak bisa diunduh di android, dimana mayoritas penduduk Indonesia pakai smartphone android. Menjadi semakin booming karena orang-orang pengguna android jadi kepo alias penasaran tentang aplikasi ini. Ada juga yang merasa kalau aplikasi ini terkesan “eksklusif” buat pengguna iPhone aja. Sekarang, aplikasi Clubhouse sudah bisa diunduh untuk pengguna android. Melegakan hati buat orang-orang yang kemarin sempet meri atau iri karena penasaran sama Clubhouse.
Beberapa waktu lalu, saya akhirnya cobain juga aplikasi hits ini untuk pertama kali. Ada undangan buat ngobrol tentang burger bareng PakBob.id di aplikasi Clubhouse. Betul-betul enggak pernah liat dan enggak pernah coba sebelumnya, eh tau-tau diminta ngobrol di Clubhouse. Seperti pengalaman pertama lainnya, ternyata saya cukup bingung sama aplikasi ini.
Aplikasi Clubhouse ini kalau diibaratkan kayak kita lagi dengerin orang ngobrol di atas panggung. Ada host, pendengar, dan ada orang-orang yang ngobrol atau speaker. Di dalam aplikasi ini, kita bisa join berbagai room untuk dengerin orang-orang ngobrol. Topiknya juga beragam, mulai dari bisnis, percintaan, diskusi isu terkini, sampai ngobrol ngalor ngidul juga bisa. Pokoknya topiknya bebas sesuka hati aja. Kalau kita masuk ke room sebagai pendengar, kita hanya cuma bisa ndengerin orang-orang yang sedang ngobrol.
Kita baru bisa ngomong kalo diatur jadi speaker sama room host. Untuk masuk ke dalam room terbilang mudah. Cukup cari room yang mau dimasuki, atau misal punya tautan ke room ya tinggal masuk aja. Engga perlu pakai password atau pakai tautan khusus. Kita juga bisa keluar masuk dengan mudah tanpa ganggu obrolan yang sedang berlangsung. Kalau semisal jadi host, juga bisa atur siapa aja yang bisa ikut ngobrol di dalam room karena hanya orang-orang yang diundang sebagai speaker yang bisa ikut ngobrol.
Kebingungan pertama terjadi ketika pertama kali masuk ke Clubhouse. Karena belum terbiasa, jadi linglung gimana cara nambah temen di Clubhouse. Ternyata, kita bisa tambah teman dengan mencet ikon amplop di bagian atas. Di sebelahnya ada ikon kalender untuk melihat room yang akan hadir. Di sampingnya ada ikon lonceng untuk melihat pemberitahuan terbaru dari teman atau dari topik yang kita sukai.
Kebingungan kedua adalah bingung lihat tampilan utama dari Clubhouse. Padahal sebetulnya, tampilan utamanya cukup simpel. Di tengah, kita bisa pilih untuk memulai room atau memulai sebuah obrolan. Ikon titik-titik di bagian kiri menunjukkan siapa aja temen yang sedang online. Terakhir di sebelah kanan ada ikon pesawat kertas untuk mengirim pesan ke temen.
Kebingungan terakhir adalah ketika masuk room pertama kali. Awalnya bingung kenapa ada yang bisa ngobrol tapi yang lainnya kok diem aja. Ternyata setelah dipelajari, fitur ini bisa memudahkan untuk ngatur siapa yang bisa ikut ngobrol, jadi enggak semrawut. Aplikasi ini mirip aplikasi pertemuan online lainnya, tapi lebih mudah dan hanya perlu ndengerin obrolan aja (enggak perlu share screen apalagi buka kamera).
Kesimpulannya, Clubhouse bisa jadi alternatif menarik untuk mengadakan sesi ngobrol santai atau sharing yang enggak perlu menayangkan materi. Aplikasinya mudah digunakan kalau sudah terbiasa, cukup simpel, dan sudah bisa dipakai di android dan ios.