Kalau sedang berkendara ke Bantul dan melintasi Jalan Parangtritis, saya selalu teringat dengan dua hal: pergi ke pantai atau cari kulineran. Jalan Parangtritis atau lebih sering disingkat Japaris memang punya kuliner-kuliner yang tidak bisa dilewatkan. Salah satu hal yang paling kerasa bedanya dibandingkan jalan-jalan di daerah rumah saya adalah kuliner bebeknya. Menurut saya, kuliner bebek di daerah Bantul memang lebih mantep dan lebih otentik, apalagi soal kulinernya. Salah satunya adalah bebek Madura bumbu ireng!
Di Japaris ada kuliner bebek madura bumbu ireng yang jarang-jarang ditemui di daerah rumah saya. Warung ini adalah salah satu kuliner bebek madura yang otentik karena pedagangnya memang berasal dari Madura, Jawa Timur. Warung ini juga sudah terkenal buat para pecinta bebek madura karena rasanya yang memang wuenak tenan.
Baca Juga : Siomay Jogja Enak, Siomay Shinchan Dong!
Langsung saja kita mampir ke Bebek Goreng Hidayah. Lokasinya ada di Jalan Parangtritis km 10, Gabusan, Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Patokannya Pasar Seni Gabusan lurus terus ke selatan, kiri jalan di samping Swalayan DM Baru 6. Kalau masih bingung bisa langsung cari di Maps “Bebek Goreng Hidayah”. Warung tenda ini buka mulai pukul 4 sore sampai 11 malam. Modelnya tipikal warung tenda model lesehan begitu. Kalau berkunjung ke sini, jangan heran kalau baru buka saja sudah banyak pembeli yang mengantri. Warung ini memang terkenal dengan menu bebek goreng bumbu irengnya.
Lezatnya Bebek Madura Bumbu Ireng
Bumbu ireng dibuat dari campuran berbagai rempah dengan tambahan minyak dari lemak bebek. Bumbu ireng menjadi kunci kenikmatan bebek goreng ini. Sesuai Namanya, warnanya hitam dengan tekstur seperti sambel. Rasanya khas rempah yang kuat, gurih, dan agak pedas. Selain bumbu ireng, sambal ijo disini juga khas karena sama-sama menggunakan campuran minyak bebek. Rasanya cenderung pedas dan gurih, beda dengan sambal Jogja yang cenderung manis. Asiknya lagi, kalau makan di tempat kita bisa ambil bumbu ireng dan sambel sepuasnya. Tersedia dua jenis nasi, nasi uduk dan nasi biasa, yang disajikan lengkap dengan lalapan dan serundeng.
Untuk bintang utamanya tentu saja si bebek gorengnya. Potongan bebek di sini tergolong besar dan ndaging. Kalau saya paling suka pesan bebek goreng dada. Bebeknya dimasak dengan bumbu rempah yang gurih asin. Bumbunya benar-benar meresap ke daging dan enggak meninggalkan bau amis sama sekali. Tekstur dagingnya empuk dan gampang banget untuk dipotek tanpa alot sama sekali. Cara paling nikmat menikmati bebek goreng bumbu ireng menurut saya adalah nyampurin semua komponen jadi satu: nasi hangat, bumbu ireng, sambel ijo, serundeng, ditambah daging bebeknya. Satu suapan yang nikmat pol.
Baca juga : Mie Ayam Tidak Sehat? Berikut Faktanya!
Wajar aja kalau warung ini selalu ramai, bahkan enggak jarang jam 8 malam sudah ludes habis. Pengalaman saya ketika pertama kali beli di sini sewaktu bulan puasa, setengah jam sebelum buka saja sudah ramai orang mengantri. Bahkan pesannya enggak tanggung-tanggung, ada yang sekali pesen sampai 8 bahkan 15 potong sekaligus.
Seporsi bebek goreng dengan nasi uduk dipatok dengan harga Rp 30.000. Menurut saya sih, dengan harga segitu sudah sangat worth it karena porsi bebek besar dan nasi yang pas kenyangnya. Di sini juga tersedia menu tambahan lainnya seperti tempe, tahu, ati ampela, dan juga kepala bebek. Bebek Goreng Hidayah juga sudah tersedia di aplikasi ojek online. Buat yang pengen pesen, bisa langsung datang ke warungnya atau pesan lewat ojol. Sedikit tips untuk yang mau bawa pulang, jangan lupa minta tambahan sambel dan bumbu irengnya, lumayan buat temen makan nasi. Yummyyyyy…