Waktu Baca: 3 menit

2 tahun penantian para pecinta gamer sepakbola. Akhirnya, rilislah eFootball 2022. Setelah sebelumnya Konami memutuskan untuk tidak memperbarui game mereka secara keseluruhan dan hanya memberikan update besar pada PES 2021. Bagi yang belum tahu, konami mengganti nama game mereka yang terkenal dengan PES (Pro Evolution Soccer) menjadi eFootball.

Sebelumnya, kamu harus membeli game tiap tahun jika kamu mau memainkan game secara up-to-date besutan Konami tersebut.  Sekarang, eFootball 2022 menjadi sebuah game free to play Setelah memainkan gamenya, saya tidak bisa berkata apa – apa. Jantung saya terasa bergetar, air mata bercucuran, tangan saya gemetar melihat betapa luar biasa game ini.

Memecahkan record di Steam

Steam adalah salah satu publisher game terkenal bahkan terbesar di dunia. Di steam, kamu dapat membeli game dengan legal dan juga tersedia game – game gratis di sana. Kamu juga bisa memberikan review dan comment game yang kamu telah mainkan. Nah, eFootball 2022 ini mendapatkan record dengan rating 9% dari 100 %. Bahkan ada salah satu player bercerita bahwa dia menyesal karena seumur hidupnya tidak pernah merokok. Setelah memainkan game ini, dia merasakan penyakit kanker dalam diri dia. Luar biasa bukan, mana ada game yang bisa memberikan kanker secara langsung kepada pemainnya? Ya, hanya di eFootball 2022 ini saja.

Sumber: https://steamcommunity.com/app/1665460/reviews/?browsefilter=toprated&snr=1_5_100010

Grafik yang Benar-benar Gila

Pertama kali saya melihat grafik eFootball 2022. Saya yakin bahwa Konami sebenarnya men-design pemain bukan dari dunia ini, namun dari dunia parallel. Anda akan pangling dengan wajah – wajah para pemain ketika memainkan eFootball 2022. Konami ingin menunjukan bahwa adanya entitas baru di dunia ini. Bahwa bumi ternyata bukan satu di alam semesta.

Sumber: https://ronaldo.com/football-news/efootball-2022-graphics-slammed-fans-outraged-by-pes-rebrand/Gameplay yang inovatif

Kata Pandji Pragiwaksono “sedikit lebih beda, lebih baik daripada sedikit lebih baik”. sedikit saja lebih lebih baik, apalagi banyak. Jika game sebelumnya PES 2021 mendapatkan banyak pujian karena gameplay yang sangat bagus, kamu bisa memainkan gegenpressing ala Klopp, tiki taka ala Pep Guardiola atau Parkir bus ala Mourinho. Di eFootball 2022, anda tidak akan menemukan hal seperti itu. Karena inovasi yang terlalu maju di eFootball 2022, formasi permainannya langsung dari AI (Artificial Intelligence).

Buat yang belum tahu, AI adalah kecerdasan buatan melalui sistem terhadap komputer, mesin, perangkat lunak, robot, dan sebagainya untuk dapat “berpikir” selayaknya manusia. Jadi ketika kamu mau passing, terkadang para pemain akan berdiam diri beberapa detik dulu lalu mengejar bolanya. Sering kali saya ketika mau passing wingback maupun winger saya yang terjadi malah bola itu out karena para pemain tersebut terlalu lama berdiam diri dan tidak mau mengejar bola. Namun saya yakin itu bukanlah buruknya peforma game ini. Namun itu salah satu bagian dari teknologi AI yang ada di eFootball 2022. Namun karena AI tersebut masih belajar mungkin ya jadinya terkadang melakukan kesalahan – kesalahan tersebut.

Begitu juga dengan cara drible para pemain sepakbola. Di game PES 2021, anda akan merasakan perbedaan teknik drible yang berbeda pada setiap pemain. Beberapa pemain yang memiliki drible paling khas adalah Mesut Ozil, Messi, Cristiano Ronaldo, Hazard, Neymar, Mbappe, Mohammed Salah, dan lain – lain. eFootball 2022 ini semua pemain memiliki cara dribbling yang sama. Saya tekankan lagi, itu bukan karena game nya buruk ya. Saya sedikit memahami bahwa game ini juga penuh filosofi. Konami sadar bahwa semua manusia sama di mata Tuhan. Konami tidak ingin membuat perbedaan menjadi diskriminasi dan perbedaan kasta oleh setiap individu. Oleh sebab itu Konami memutuskan untuk menyamaratakan setiap pemain. Salut untuk Konami!

Sumber: https://game-news24.com/2021/09/30/fans-are-being-slammed-for-the-efootball-2022-graphics/

Saya sendiri berani membandingkan eFootball 2022 karya Konami dengan Tesla buatan Elon Musk. Jika dengan Tesla sebuah teknologi inovasi yang membuat kita bisa melihat diri kita ke masa depan, lain halnya dengan eFootball 2022. Inovasi visioner yang membuat kita mampu melihat masa lampau eFootball 2022. Kita seperti disuguhkan oleh simulasi permainan sepak bola sebelum perang dunia pertama.

Intinya, konami tidak mau ikut arus teknologi dimana semua industri saat ini dituntut untuk menjadi pelopor masa depan. Konami sepertinya ingin melakukan gebrakan yang sungguh di luar nalar dengan eFootball 2022 ini. Tidak ada game sepak bola yang membuatmu merasakan atmosfir jaman pra sejarah yang dibalut dengan olahraga. Dan konami menjawab itu semua.

PC saya pun merasa minder dengan kemegahan yang ditawarkan oleh eFootball 2022. Saya merasa tidak pantas untuk memainkan mahakarya yang sama seperti lukisan Piccaso. Oleh sebabnya, setelah satu pertandingan saya bermain game ini, langsung saya uninstall.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini