Setelah saya menulis tentang artikel sebelumnya, saya akan membahas kenapa hal tersebut sebenarnya menguntungkan dari segi profit perusahaan Konami. Jika kamu belum membaca artikel sebelumnya, maka kamu harus baca Game yang menjadi Mahakarya abad ini dulu ya hehe… Saya juga akan membahas sedikit dampak dari kebijakan – kebijakan yang dilakukan oleh Konami ke depannya. Mari simak ulasan mengapa EFootball 2022 Menguntungkan Konami di bawah ini.
Kalah dengan Game FIFA
Dari segi penjualan, Pes kalah jauh jika dibandingkan dengan rival abadinya, FIFA buatan EA. Dimana FIFA mengalami kenaikan dan PES mengalami penurunan secara drastis.
FIFA 2019 | 12.22m | PES 2019 | 0.55m |
FIFA 2018 | 16.36m | PES 2018 | 1.00m |
FIFA 2017 | 17.02m | PES 2017 | 1.26m |
FIFA 2016 | 15.82m | PES 2016 | 1.56m |
FIFA 2015 | 18.03m | PES 2015 | 1.70m |
FIFA 2014 | 17.31m | PES 2014 | 1.80m |
Catatan: m: million (juta)
Sumber: https://www.sports-king.com/fifa-19-vs-pes-2019-sales-2665/
Dapat dilihat dalam sepuluh tahun terakhir saja, penjualan FIFA dan PES mengalami perbedaan yang signifikan. FIFA 19 dapat terjual lebih dari 12 juta kopi sedangkan PES 19 saja hanya terjual tidak sampai 1 juta kopi. Angka yang sangat jauh menyebabkan konami harus memiliki kebijakan baru. Jika harus jujur, PES sebenarnya sudah tidak relevan untuk dijual bahkan dalam 5 tahun terakhir.
Mengedepankan Pelayanan di Masa Depan
Karena eFootball 2022 sekarang menjadi game as a service. eFootball 2022 kedepannya akan memonetisasi dengan cara memberikan konten – konten yang ada di dalam game tersebut maupun fitur – fitur tambahan. Contoh game as a service adalah game Mobile Legend, PUBG, Dota 2, Free Fire, Fortnite, dll. Ya, hampir kebanyakan game as a service adalah game free-to-play atau gratis. Berbeda dengan sebelumnya, dimana kamu harus membeli pes setiap tahunnya untuk mendapatkan pengalaman bermain terbaru dan layanan sepenuhnya. Keputusan tersebut diambil karena hal tersebut dapat memudahkan crossplay dengan game mobile dan tidak membutuhkan biaya lagi untuk membuat game yang baru yang ada di konsol dan PC. Dan juga nantinya dengan eFootball 2022 ini sebagai game as a service, konami dapat bekerjasama dengan sponsor dengan lebih mudah kedepannya.
Baca Juga : EFootball 2022 : Mahakarya Game Abad Ini
Crossplay dari console, PC, Sampai Mobile Phone
Jika sebelumnya konami membuat 3 versi game yang berbeda, yaitu versi PC, konsol, dan versi mobile phone. Sekarang konami memutuskan untuk membuat satu versi saja. Dengan layanan crossplay, kita bisa bermain bersama di beda platform. Jadi jika kamu main eFootball 2022 di PC, teman mu bisa bermain di Mobile phone didalam satu match. Tentu saja, keputusan tersebut diambil agar tidak membutuhkan biaya lagi untuk membuat game yang baru yang ada di konsol dan PC. Apalagi game Konami sadar bahwa game sebelum – sebelumnya sudah tidak menguntungkan lagi dari segi penjualan dan profit.
Dampak Pemain PES Setia Atas Kebijakan Konami
Sumber: https://medium.com/j-king-s-labratory-project/pes-21-vs-fifa-21-why-pes-is-a-better-soccer-experience-3bdef40b3eae
Dampak yang terjadi secara langsung juga bukan hanya untuk Konami namun juga untuk EA, perusahaan game yang membuat FIFA. EA merasa sudah tidak memiliki pesaing lagi. Yang saya khawatirkan jika EA menguasai pasar game sepakbola dan tidak memiliki pesaing lagi. Maka hal tersebut dapat berimbas kepada pemainnya. Entah itu kedepannya harga FIFA bakal jauh lebih mahal, gameplay dan grafik yang tidak di perbarui, atau keputusan – keputusan EA yang entah apapun itu dapat merugikan konsumennya.
Baca Juga : Permainan Tradisional Yang Bisa Menjadi Olahraga Yang Kompetitif
Saya sudah memainkan game PES ini dari waktu SMP di PS 2 saya. Terkadang saya juga bermain di rental – rental yang ada untuk bermain bersama teman – teman saya. Dengan update – update yang terkadang nyeleneh membuat saya sangat menyukai seri PES ini dibandingkan dengan FIFA. Mungkin memori itu akan berakhir di PES 2021. Mungkin kedepannya saya akan berpindah haluan ke FIFA karena saya lebih menyukai bermain game di PC maupun konsol dibandingkan di Mobile phone. Eksklusifitas, feature, kompleksitas, gameplay, dan graphic yang ada membuat saya memutuskan meninggalkan eFootball 2022. Mungkin banyak pemain – pemain seperti saya merasa seperti itu. Konami akan ditinggal oleh pemain – pemain PC dan Konsol mereka. Namun, Konami juga tidak terlalu memusingkan hal tersebut karena pemain – pemain seperti saya sudah sangat sedikit.
Yah terlepas dari itu semua, saya tetap berterima kasih terhadap Konami yang telah menyajikan game yang menemani saya dari saya kecil sampai sekarang. Review sebelumnya dari saya mengenai efootball 2022 adalah bentuk ekspresi “kemarahan” saya ketika salah satu game yang saya sangat sukai dan saya tunggu – tunggu setiap tahunnya berubah menjadi sesuatu yang membuat saya kecewa. Namun tetap, thank you very much PES for the great memories.