Hewan banyak mengalami kekejaman. Selain karena untuk kebutuhan manusia, juga karena banyak alasan yang tidak perlu. Ya, manusia banyak bertanggung jawab pada kasus kekejaman pada hewan. Dan, banyak kekejaman itu yang sebenarnya tidak berguna untuk si hewan. Artinya, si hewan ini sebenarnya tidak perlu merasakan kekejaman itu, tapi karena kenaifan dan kesalahan manusia, akhirnya hewan hewan itu merasakan kekejaman yang seharusnya bisa saja untuk dihindari.
Saya telah merangkum beberapa kekejaman pada hewan yang sebenarnya tidak ada nilainya.
Over-Eating
Populasi manusia yg semakin banyak, menambah banyak permintaan akan produk hewani seperti daging, susu, telur dan semacamnya. Apalagi trend masyarakat sekarang ini ada istilah mukbang, yang biasanya melibatkan unsur hewani dalam jumlah yang banyak.
Manusia seolah lupa bahwa ada proses yang kejam untuk memperoleh produk hewani. Tidak tahukah orang tentang proses mendapatkan produk daging, telur, susu, keju itu? Peternak akan melakukan kawin suntik pada sapi betina, bertujuan agar sapi hamil dan melahirkan, kemudian menghasilkan susu. Susunya diambil dan dijadikan berbagai macam produk untuk dikonsumsi manusia.
Sedangkan nasib bayi sapi betina akan sama seperti ibunya, dan nasib bayi sapi jantan akan berakhir di rumah jagal. Habis manis sepah dibuang, setelah sapi betina tua dan tidak mampu menghasilkan susu dia juga berakhir di rumah jagal. Selama “kerja rodi” mereka tidak diperlakukan baik, tak jarang sapi sapi menerima pukulan dan tendangan yang berakibat fatal, dan berakhir di rumah jagal juga. Tidak ada istirahat, tidak ada bersantai sejenak.
Parahnya lagi, banyak manusia makan terlalu banyak sehingga permintaan akan produk hewani meningkat dan yah, hewan hewan akan mengalami perlakuan yang lebih tidak menyenangkan. Hal hal seperti ini seharusnya menjadi pertimbangan bersama. Apalagi setelah itu banyak makanan yang menjadi wasted, terbuang percuma. Hewan menderita untuk hal yang seharusnya bisa dihindari.
Hewan Untuk Hiburan
Demi sirkus, pertunjukan lumba lumba, hewang mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Saya kecewa karena ada saja yang mengambil hewan dari alam liar untuk jadi tontonan di kebun binatang, atau tempat hiburan lainnya. Bayangkan saja hewan hewan itu terpisah dari keluarga dan kelompoknya, merasa tertekan, hanya agar bisa menjadi hiburan bagi manusia, menurut saya ini konsep yang sadis. Apalagi banyak pemiliki hewan yang memaksakan hewannya untuk bekerja berjam jam melewati batas fisik mereka.
Hewan Untuk Peliharaan
Nampaknya memelihara hewan untuk peliharaan adalah hal yang positif. Benarkah? Masalahnya banyak orang memelihara hewan hanya sekedar sebagai hobi sesaat. Mereka tidak memikirkan nasib hewan saat mereka merasa bosan. Akhirnya, hewan hewan yang tak lagi menjadi kesayangan tuannya lepas begitu saja dan tersiksa di alam liar. Kita juga sering melihat breeding paksa oleh sejumlah pebisnis hewan peliharaan. Ketika hasil hewan peliharaan tidak sesuai standar, mereka membuang begitu saja hewan hewan itu. Miris.
Hewan Dipaksa Kerja Keras
Banyak kasus kuda yang menarik delman hingga kepayahan dan mati di jalan. Belum lagi kasus pemaksaan gajah untuk menjadi hewan tunggangan. Sementara berbagai literatur ilmiah menyebutkan bahwa gajah tidak memiliki struktur punggung yang kokoh. Hal ini membuat ia tidak bisa ditunggangi secara teori. Namun ya begitulah, penyiksaan pada hewan terus berlanjut. Apakah akan terus kita biarkan?
Habitat Hewan Juga Terus Diserang
Tak bisa kita pungkiri, habitat hewan juga terus mendapat serangan. Orang Utan, Gajah dan Harimau kehilangan tempat tinggalnya atas nama industri sawit yang ‘katanya’ baik. Padahal, faktanya industri kelapa sawit telah merugikan banyak orang dan hasilnya hanya untuk beberapa orang saja. Kita juga masih melihat hewan mendapat serangan karena mempertahankan tempat tinggalnya, apa iya akan terus menerus kita biarkan?
Demikianlah beberapa kekejaman pada hewan yang menurut saya sangat bisa kita hindari. Mari kita mulai buat dunia yang jauh lebih baik. Tidak hanya untuk menyenangkan nafsu keserakahan manusia saja.
Baca juga :
Kandang Baterai Mengerikan (?) Ini Faktanya!