Banyak teman saya yang bekerja di tempat yang tidak berhubungan sama sekali dengan gelar milik mereka. Lulusan Pendidikan Bahasa Inggris tapi memiliki bisnis obat tanaman. Ada juga yang bekerja di perusahaan, bukan mengajar di sekolah. Lulusan IT bekerja di pabrik menjadi warehouse supervisor. Lulusan pertanian tapi bekerja di bank. Ini malah mengingatkan saya pada IPB, Institut Pegawai Bank, saking banyaknya lulusan sana yang bekerja di perbankan. Lulusan perkebunan bekerja di pabrik farmasi. Lah, saya sendiri lulusan pendidikan Bahasa Inggris pernah bekerja di bidang social media marketing di startup desain. Tapi apapun jalur hidup, saya kira penting bagi kita untuk menemukan passion dalam bekerja
Selain untuk menyambung hidup, mereka bekerja untuk menyeimbangkan hidup mereka dengan memenuhi passion mereka. Menyeimbangkan hidup memang penting. Selain kamu tidak mudah burnout, hal itu bisa membuatmu merasa lebih hidup. Namun ada juga yang ketika bekerja di tempat yang bukan passion nya, malah menemukan passion baru di dalam pekerjaan tersebut.
Temukan passion dalam pekerjaanmu
Pengalaman saya sendiri saat awal bekerja di bidang marketing, saya merasa tidak tahu apapun tentang marketing. Saya sendiri tahu bahwa marketing bukan passion saya. Namun setelah mempelajari tentang marketing, entah kenapa saya menemukan kenikmatan saat bekerja. Aktivitas mempelajari strategi, menganalisis target pasar, terkadang saya juga berkomunikasi dengan orang – orang baru di luar teman kerja saya dan mereka tidak sungkan untuk membantu saya. Hal tersebut menurut saya kenikmatan tersendiri dalam mencoba hal baru.
Baca juga : Ketika Passion dan Karir bentrok dengan Orangtua
Mencoba hal baru
Setelah saya sadari, ternyata passion saya tidak sesempit yang saya kira. Saya sebenarnya bercita – cita bekerja di industri game atau kalau bisa, membuat game sendiri. Setelah saya pahami ternyata dunia marketing itu sama seperti game. Saya harus mempelajari teknik – teknik yang belum saya pahami. Saya mencoba menganalisis target pasar dan feedback dengan strategi yang saya gunakan, mencoba mempraktekkan ide – ide baru tentang strategi marketing. Kalau saya gagal, saya harus menganalisis kembali tentang apa yang salah dan bagaimana kelanjutannya yang harus dilakukan.
Saya juga merasa punya passion untuk mengobrol dan berdiskusi. Pengalaman bekerja dulu membuka mata saya tentang hal – hal baru yang saya tidak ketahui selama ini. Pengalaman itu pula yang menambah semangat saya untuk menemukan passion baru . Jika passion adalah bagian dari hidup, maka bagi saya, passion itu ibarat seperti marathon, bukan sprint. Jalurnya yang sangat panjang membutuhkan stamina dan ritme nafas yang baik supaya tidak mudah lelah. Jika sprint, maka saya hanya menghabiskan stamina untuk jalur-jalur yang pendek. Ketika sampai finish, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan berikutnya.
Hidup seperti permainan
Saya teringat pada kutipan novel Catcher in the Rye. Ada tokoh yang mengatakan, “Hidup itu seperti permainan, tergantung kamu berperan seperti apa dan bagaimana peraturan tersebut berjalan”. Apapun hidup kita dan pekerjaan kita, tidak lepas dari peran yang kita miliki. Kita perlu mengenali diri sendiri untuk mengetahui apa yang harus dilakukan. Kita juga perlu menjadi seorang yang maksimal dalam mengerjakan apa yang kita bisa.
Kalau kita tidak tahu, atau belum menemukan passion sekarang, maka kita perlu cari jalan untuk mengetahuinya. Jika tidak cara ada berjalan, maka buatlah sendiri. Tentu proses tersebut akan membutuhkan waktu lebih lama. Namun kerja keras kita akan terbayar dengan passion yang kita cari selama ini. Ketika kita sudah menemukan passion, kita akan semakin mengerti tentang diri sendiri. Passion itu pula yang akan menambal lubang dalam hati kita, ketika kita merasa rendah diri.