Waktu Baca: 3 menit

Banyak orang belum memahami batasan – batasan untuk bercanda. Kita tidak pernah tahu perasaan seseorang ketika entah fisik ataupun hal lain yang ada di dalam dirinya kita jadikan sebagai bahan bercandaan. Niat awal kita memang hanya bercanda, tapi belum tentu mereka yang kita bercandain menganggapnya bercanda. Biasanya hal ini sering terjadi kepada perempuan. “Kamu cantik, tapi sayangnya pipimu chubby banget”, “Iya lah lu mah enak kulitnya putih, bisa dapet privilege yang lebih”, “Cewek ngapain sekolah tinggi – tinggi, nanti juga ujungnya cuma di dapur”, dan masih banyak lagi. Ketiga kalimat tadi sangat sering orang gunakan untuk bahan bercandaan oleh banyak orang. Padahal sebenarnya mereka juga nggak tahu bahwa kalimat itu berbahaya. Bercandaan yang simple itu bisa menyakiti perasaan orang lain. Di sinilah kita harus mewaspadai Beauty Shaming.

Nah, apa itu beauty shaming. Kali ini saya akan membahas mengenai beauty shaming yang kerap kali terjadi di lingkup sosial kita sehari – hari. Apa sih beauty shaming? Bagaimana cara mengatasi diri kita agar terhindar dari beauty shaming ? Kenapa kita perlu aware terhadap permasalahan ini ?. Sudah banyak pertanyaan yang terlintas di benak saya mengenai hal ini, maka dari itu saya mengikuti live Instagram dari akun @puandaradansuri. Berikut pemahaman baru yang saya dapatkan.

Pemahaman Soal Beauty Shaming

Beauty shaming merupakan salah satu bentuk kritikkan atau komentar seseorang terhadap kelebihan yang dimiliki orang lain. Jadi disini bukan kekurangan yang dikritik, justru malah kelebihan – kelebihan yang dimiliki oleh seseorang. Awalnya mungkin hanya sebagai bahan bercandaan saja, tetapi lama kelamaan hal ini menjadi permasalahan yang serius.

Sebagian orang tidak menyadari bahwa bercandaan yang terlontar sama sekali tidak membuat orang lain tertawa, malah menyakiti perasaan orang tersebut. Kita perlu tahu batasan tertentu untuk menjadikan seseorang sebagai objek bahan bercandaan. Kalau orang yang kamu jadikan objek itu sama sekali tidak tertawa dengan bercandaan kamu, artinya sudah tidak bisa dikatakan sebagai bercandaan.

Sebagai contoh, dari pengalaman pribadi yaitu “Eh kamu cantik deh, tapi make up mu menor banget. Coba nggak pake make up, biar lebih natural kayak aku”. Pernyataan itu terlontar oleh salah satu teman dekat saya dan saya benar – benar risih ketika mendengar kalimat itu. Nah, ketika kita sudah merasa risih dengan hal itu, berarti yang kita hadapi bukan lagi bercandaan melainkan kalimat toxic yang sebetulnya juga nggak tahu apa tujuannya untuk memberi komentar seperti itu. Ya, begitulah masalah beauty shaming bisa menyusup dari obrolan ringan. Karena itulah, waspadai beauty shaming.

Oknum Paling Sering Melakukan Beauty Shaming

Pihak yang paling sering melakukan beauty shaming itu sebenarnya orang – orang terdekat kita. Lah kok bisa ? Mungkin karena mereka sudah merasa dekat dengan kita, lalu bebas untuk melontarkan kata – kata apapun terhadap diri kita karena mereka menganggap bahwa kita tidak akan marah ataupun tersinggung.

Ini adalah hal yang sulit untuk dihadapi. Seseorang terdekat kita yang seharusnya bisa lebih memahami kondisi kita dan menerima apa adanya diri kita justru malah jadi orang yang sering melakukan hal itu. Rupanya tidak hanya orang terdekat saja, tetapi orang lain yang tidak sepenuhnya mengenal kita juga melontarkan kata – kata seperti itu. Hal ini pernah dialami oleh salah satu artis Indonesia yaitu Maudy Ayunda melalui komentar di postingan instagramnya. Bayangin aja deh.. Seorang Maudy Ayunda dengan kecantikan dan kejeniusannya aja masih ada celah untuk mengalami beauty shaming. Dunia keras bos…kita harus benar benar waspadai beauty shaming.

waspadai beauty shaming

Cara Kita Menghadapi Beauty Shaming

Sebelum menghadapi beauty shaming kita perlu untuk menerima adanya diri kita saat ini. Tidak perlu validasi atau pengakuan dari orang lain untuk mengukur diri kita sendiri. Khususnya untuk perempuan, kita semua itu cantik. Karena syarat untuk menjadi cantik adalah menjadi perempuan. Tidak ada yang namanya beauty standard untuk perempuan. Cantik itu tidak ada standar khusus yang mengharuskan kamu seperti A agar dibilang cantik. Setiap perempuan punya pesona atau aura kecantikan masing – masing.

Ketika kita sudah bisa percaya dan menerima diri kita sepenuhnya, maka akan lebih mudah untuk menghadapi beauty shaming. Kalau kamu merasa dalam lingkup pertemananmu itu kurang cocok dengan diri kamu, tinggalkan saja. Jangan takut dan khawatir akan kehilangan teman, karena diri kamu lebih berharga dari pertemananmu itu. Berusaha menghindari orang – orang yang sekiranya memang kamu merasa risih ketika berbicara atau bercanda dengan mereka. Apabila kamu benar – benar marah, lampiaskan kemarahanmu pada hal – hal positif.

Perempuan Pasti Bisa !

Menjadi seorang perempuan, kadang memang serba salah. Seakan – akan sehebat apapun atau secantik apapun kita, tapi karena kita menyandang status sebagai ‘perempuan’ maka hal itu menjadi batasan untuk diri kita. Mirisnya, sesama perempuan yang seharusnya bisa lebih mengerti perasaan satu sama lain justru menjadi oknum yang paling sering dalam melakukan tindakan yang membuat sakit hati.

Kita tidak bisa menutup ratusan mulut orang lain dengan dua tangan kita, tetapi dengan dua tangan kita ini cukup untuk menutup telinga kita. Terus mengupgrade diri agar menjadi pribadi yang lebih baik dan berusaha untuk memancarkan kecantikan dari dalam. Karena hal – hal berharga tidak selalu nampak di permukaan. Semangat perempuan !

baca juga :
Apa Itu Komunitas Puan Bisa, Yuk Kita Kenal Bareng!

Hidup Mudah, Adalah Pilihan Sulit

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini