Waktu Baca: 2 menit

Sebagian besar orang menganggap bahwa belajar jurnalistik hanya tentang menulis saja. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Proses belajar jurnalistik adalah proses menemukan banyak hal yang tidak nampak di permukaan.

Bidang jurnalistik mengajarkan kita untuk kritis terhadap berbagai hal, memiliki pandangan yang luas, dan mencari sesuatu sampai ke akar – akarnya. Sempat terpikir oleh saya, sepertinya ilmu yang ada di dalam jurnalistik ini perlu diajarkan kepada anak – anak. Ya, terutama anak anak usia sekolah dasar. Untuk apa? ya supaya dalam diri mereka terbentuk karakter yang kritis, percaya diri, analitis, dan lain sebagainya. Tapi, bagaimana caranya mengajarkan jurnalistik ini pada anak kecil? Siapa yang mau mendedikasikan waktunya untuk proses ini?

Belum lagi wawasan yang mereka terima masih sangat sedikit dan perlu pemahaman yang luas untuk dapat mempelajari ilmu jurnalistik. Akhirnya kegelisahan saya ini terjawab pada hari Sabtu kemarin. Kebetulan salah satu komunitas KJC mengadakan event “Pameran Kelas Jurnalis Cilik Angkatan IV” dimana pameran tersebut benar – benar memberikan pengalaman dan insight baru buat saya. Yuk, ikuti keseruannya !

Belajar Bersama Sambil Bermain

Kelas Jurnalis Cilik ( KJC ) adalah sekolah lapangan bagi anak – anak yang belum bersekolah hingga yang sudah duduk di sekolah dasar. Tujuannya adalah untuk memberikan pengetahuan dan mengasah keterampilan jurnalistik kepada peserta didik. KJC ini merupakan kelas yang berbasis kerelawanan bagi orang – orang yang bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk memberikan pengajaran kepada anak – anak. Kelas ini berdiri dan memulai kegiatannya dengan memanfaatkan ruang publik yang berada di kampong nelayan pesisir. Target utamanya memang anak – anak karena KJC merasa bahwa sangat perlu mengajarkan keterampilan jurnalistik pada anak.

Tujuannya adalah sebagai salah satu cara untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri. Hal ini sangat saya rasakan sekali ketika berada di sana. Saya langsung disambut oleh beberapa anak disitu dan bahkan mereka dengan berani menyapa serta mengajak saya untuk menyusuri sepanjang area event tersebut.

Cara Unik Mengajarkan Keterampilan Jurnalistik

Saya akui bahwa KJC ini sangat luar biasa. Tidak mudah memutar otak untuk memikirkan cara dalam memberikan pengajaran kepada anak – anak usia sekolah dasar. Hal yang paling mendasar adalah KJC mengajarkan bagaimana caranya agar anak berani dan mau untuk bertegur sapa ke orang – orang yang baru mereka temui.

Hal sederhana tetapi dampak positifnya anak tersebut tumbuh menjadi anak yang lebih percaya diri dan ramah. Selain itu, KJC juga memiliki pengajaran unik mengenai cara menjadi seorang jurnalis yaitu dengan membangun imajinasi anak melalui foto. Di sana anak – anak juga diajarkan memotret melalui ‘bingkai imaji’. Jadi, bagaimana caranya agar anak memiliki imajinasinya terlebih dahulu.

Sebuah Refleksi

Pengalaman ini menjadi hal baru bagi saya. Belum lagi di daerah seperti itu yang tentunya banyak sampah hasil laut, bau ikan dan kerang yang menyengat, udaranya yang sangat panas dan berdebu tetapi masih ada orang yang semangat untuk memperjuangkan pendidikan anak.

Respon dari warga sekitar juga baik bahkan ada yang anaknya sangat antusias dalam bergabung ke event tersebut. Saat ini kelas jurnalis sedang melakukan pelelangan foto hasil potret langsung di lapangan beserta caption yang merupakan karya anak – anak itu. Hasil lelangnya nanti akan diberikan sepenuhnya untuk kebutuhan anak – anak apalagi di kondisi pandemi ini banyak anak yang putus sekolah dan tidak mampu membeli perlengkapan sekolah. Semoga pengalaman singkat saya bisa menyadarkan kita untuk bersyukur dan belajar berbagi atas apa yang sudah kita miliki. Jangan lupa berbagi guys !

Baca juga :
Memulai Meramban, Menjadikan Gula Sebagai Teman

Melirik Pendekatan Guru Ala Great Teacher Onizuka

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini