Waktu Baca: 4 menit

Rekaman dari supir Vanessa Angel sebelum kecelakaan menimbulkan kemarahan publik. Terlihat bahwa mobil dipacu hingga 190 km/jam. Sudah mengebut, si supir/driver masih sempat merekam lagi. Tapi dari sekian banyak cercaan, banyak juga yang membela. Katanya lha gunanya jalan tol kan memang begitu. Ngebut di jalan tol kan bagian dari privilege pengguna jalan tol. Ah apa iya begitu?

Pertama, sengebut ngebutnya kita di jalan tol, enggak 190 km/jam juga kan? Lebay itu. Ngebut di jalan tol itu sewajarnya saja. Toh kita enggak lagi ikut balapan. Nah, selain itu, ada beberapa hal lain yang harus kita perhatikan. Apa saja, yuk kita bahas!

Pemikiran Umum Soal Jalan Tol

Kamu mungkin kalau ditanya apakah boleh ngebut di jalan tol pasti jawabannya “Ya boleh aja”. Aku kalau mendapat pertanyaan yang sama pasti jawabanya juga kaya gitu. Memang nggak salah, kalau kamu naik mobil cuma 40 km/jam pastinya kendaraan yang dibelakangmu bisa aja naik pitam karena betapa leletnya mobil yang kamu kendarai. Anggapan soal ngebut di jalan tol ini juga bisa kita lihat kalau kita lewat jalan tol. Banyak mobil yang memilih jalur kanan alih-alih menggunakan jalur lambat yang biasanya cuma diisi sama kendaraan-kendaraan bermuatan berat atau banyak kaya truk dan bus meskipun tetap nggak menutup kemungkinan mereka akan memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.

Kecepatan Mobil di Jalan Tol Menurut Peraturan

Ternyata, anggapan masyarakat ini ada benernya juga lho. Secara peraturan jalan tol ini sekilas emang hadir untuk memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Ya…., setidaknya lebih tinggi daripada di jalan-jalan umumnya. Di Peraturan Menteri Perhubungan sudah tertulis bahwa batas kecepatan jalan tol ini berkisar antara 60 sampai 100 kilometer per jam, yang berarti paling lambat kita berjalan secepat 60 km/jam. Kecepatan yang lumayan kalau kita berkendara di dalam kota bukan?

Batasan Kecepatan Bukan Menyoal UU Aja
Meskipun dalam peraturannya diperbolehkan mengendarai mobil atau memacu, menggeber mobil kita sampai kecepatan 100km/jam, prakteknya ternyata nggak sesimple itu. Batasan-batasan kecepatan bukan cuma soal batasan menurut peraturan. Nyatanya batasan kecepatan juga dipengaruhi sama mobil yang kita gunain.

Waktu itu aku ngobrol dengan mantan drifter profesional di Jogja ketika aku menggunakan jasa taxi online dengan warna khas “hijau” di aplikasinya. Ketika aku bertanya soal gimana orang-orang mengendarai mobilnya dia menjawab

“Banyak yang bisa naik mobil, tapi cuma sedikit yang bener-bener paham soal mobilnya, mas.”

Bisa aku katakan aku setuju dengan pendapat driver ini. Memang dalam kenyataannya terutama di jalan tol banyak mobil yang tidak untuk ngebut malah kepake buat ngebut. Pemahaman terhadap mobil masih sering luput dari perhatian.

Makin Mahal Mobil Bukan Berarti Bisa Lari Kenceng? Kata Siapa?

Driver yang karena mantan drifter sehingga bisa mengendarai mobil dengan nyaman juga menjelaskan kalau mobil yang mahal bukan berarti mampu untuk berlari kencang. Beberapa mobil mahal memang tidak hadir untuk menjadi alat pacuan berkecepatan tinggi.

“Mobil itu nggak kaya motor. Motor kasarannya makin mahal makin bisa kenceng. Mobil nggak sesimple itu”, katanya.

Mobil memiliki fungsinya masing-masing di setiap kelasnya, karena itulah ada beberapa model mobil seperti, sedan, hatchback, coupe, MPV dan lain sebagainya. Pembagian ini bukan cuma soal bentuk aja, tapi juga soal fungsinya.

“Paling gampang sebenernya kaya gini. Kalau mobilmu kaya LMPV atau MPV kaya Mobilio, Avanza, Xpander, emang nggak untuk lari kenceng. Mobil-mobil itu desainnya buat mobil keluarga yang bisa muat banyak. Kalau kamu ajak lari kenceng ya wasallam, Mas”

“Kalau pengen kenceng ya belinya, Honda Civic, atau kalau pengen agak murahan tapi bisa buat kenceng malah (Nissan) Grand Livina bisa lho itu, Mas”, tambah mas-mas handal ini.

“Intinya yang penting pergunakanlah mobil sesuai fungsinya, bukan buat kenceng-kencengan. Nek mobilnya buat mobil keluarga ya jangan ngebut. Termasuk mobil-mobil yang kita pake buat jalan extreme kaya Fortuner, Pajero, itu ga layak banget buat kenceng. Bahaya”

Bukan Cuma Fungsi Mobil yang Perlu Dipertimbangkan

Waktu kita mau nggeber mobil kita secepat menghilangnya doi dari hidup kita,bentuk fisik mobil juga harus kita perhitungkan. Kaya Grand Livina yang notabene mobil keluarga tapi kok oleh si mantan drifter ini justru bisa kita ajak lari dan kenapa mobil mahal kaya Fortuner dan Pajero nggak layak kita ajak ngebut?

Semua kembali juga ke desain mobilnya. Mobil punya desain khusus yang bisa mengontrol tekanan angin waktu kita memacu mobil kita. Agar nggak ribet, dalam memilih mobil yang bisa kita ajak lari kita bisa lihat tinggi atau rendahnya sebuah mobil.

“Sebenernya bisa kita lihat dari ceper nggaknya si Mobil. Kalau mobilnya cukup ceper meskipun mobil keluarga kaya Grand Livina, bisa kok mas ajak lari dengan batasan yang wajar, jangan di atas 100 (km/jam). Tapi kalau mobil yang agak tinggi kaya Avanza, Xenia bahkan Pajero nah itu nggak direkomendasikan. Mentok-mentok 70 atau 80 (km/jam) lah, Mas.” jelas mas-mas tersebut.

Hal ini bisa saya katakan masuk akal. Kalau kita berkendara akan selalu ada aliran angin yang melewati mobil kita, baik dari atas atau dari bagian bawah mobil. Angin yang masuk melewati bawah mobil ini yang membuat mobil sering kehilangan keseimbangan karena “terangkat” angin yang ada di bawah. Kalau simplenya ya, semakin rendah mobilnya semakin sedikit angin yang melewati bagian bawah mobil dan semakin sedikit potensi buat kehilangan keseimbangan.

“Makanya kalau mas lihat, mobil yang buat balapan biasanya bumpernya hampir nyentuh tanah kan? Nah kuwi fungsinya. Makin ceper mobilnya, makin sedikit angin yang lewat bawah mobil bisa kita katakan lebih stabil.”

Kesimpulannya…

Nah ternyata soal mau nggeber mobil kita di jalan tol meskipun secara undang-undang boleh sampai 100 kilometer per jam, ternyata nggak sesimple itu ya. Membeli mobil juga kita harus bener-bener memahami mobil kita. Ga semua mobil bisa kita pacu di batas maksimal sesuai peraturan, ada beberapa faktor yang lain. Jadi, besok kalau mau pakai mobil terutama buat kenceng perhatiin mobilmu benar-benar, ya. Jangan lupa cek reviewnya juga.

“Ya begitu mas, jadi kalau kita mau berkendara, jangan cuma ngecekin kondisi mobilnya, tapi juga kenalin mobilnya juga. Jangan serampangan termasuk di tol”, tutupnya karena kami sudah sampai di tujuan.

Jangan lupa yuk dengerin podcast kita soal bahaya di Jalan tol bersama host Ardi Pramono! klik aja langsung

Baca juga :
Kecelakaan Vanessa Angel dan Bahaya di Jalan Tol

Vanessa Angel dan 6 Artis Lainnya Yang Meninggal Akibat Kecelakaan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini