Tahukah kamu, bahwa Jogja tuh punya sister province? Walah, provinsi mbakyune Jogja tuh piye? Daripada penasaran, kita langsung mampir aja ke Pameran Lukis DIY-Kyoto 2021 (@dinaskebudayaandiy).
Apaan sih Sister Province?
Yup, Daerah Istimewa Yogyakarta punya yang namanya sister province atau provinsi saudara dengan Prefektur Kyoto di Jepang. Wah baru tahu juga ya? Tapi kok bisa sih kita “sodaraan” sama Kyoto? Hubungan sister province ini berawal dari hubungan personal antara Sri Sultan Hamengku Buwono ke IX dengan Yukio Hayashida, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Prefektur Kyoto. Relasi ini kemudian mendapat pengesahan pada 16 Juli 1985 dan berlaku selamanya atau sak lawase. Banyak penyelenggaraan kerjasama dan kegiatan dalam perjanjian hubungan ini. Pameran lukis DIY-Kyoto merupakan salah satu kegiatan dari kerjasama persahabatan dalam hubungan sister province.
Sejarah Pameran Lukis
Pameran lukis ini sudah berlangsung kurang lebih selama 26 tahun, tepatnya sejak tahun 1995. Sejak tahun 1995 hingga saat ini pameran lukis ini terus berlangsung setiap tahun. Pada tahun-tahun sebelumnya, sebanyak 30 karya terbaik hasil dari lomba lukis pelajar dari kegiatan lomba oleh Dinas Kebudayaan DIY dan 30 karya lukis kiriman Prefektur Kyoto menjadi koleksi pamer dalam Pameran Lukis DIY-Kyoto ini. Pada tahun 2021 ini, karena adanya pandemi Covid-19, Prefektur Kyoto tidak dapat mengirimkan karya untuk menjadi bagian dalam pameran di Jogja. Akan tetapi hal ini tidak menyurutkan semangat Dinas Kebudayaan DIY untuk tetap melaksanakan Pameran Lukis DIY-Kyoto.
Pameran Lukis 2021
Tahun ini, Pameran Lukis DIY-Kyoto diselenggarakan di Bentara Budaya, Kotabaru, Yogyakarta. Disini kita bisa melihat 100 karya pelajar DIY. Lukisan ini berasal dari kelima wilayah kota kabupaten di DIY dan mewakili semua jenjang pendidikan, mulai dari TK sampai SMA. Setiap kabupaten/kota mengirimkan 20 karya terbaik di tiap jenjang pendidikan ke Dinas Kebudayaan DIY untuk dinilai dan ditentukan juara 1, 2, 3 dan nominasi. Ada berbagai teknik lukisan yang ditampilkan, ada yang menggunakan krayon, cat air, cat minyak, ada juga yang campuran dari beberapa teknik lukisan.
Ketika lihat hasil lukisannya, kita bisa dibuat manggut-manggut sambil kagum. Karya yang ditampilkan betul-betul unik dan kreatif. Saya sendiri sampai heran (gumun) bahwa ini dibuat oleh anak TK atau anak SD. Ada yang menggambar tentang pandemi, ada yang menggambar tentang cita-citanya, ada juga yang tema lukisannya agak abstrak tapi menggemaskan apalagi dari peserta TK.
Karya milik Rafandra Putra Mahardika (SD Widoro) dengan judul Berebut Gunungan Setelah Covid-19 menggambarkan 2 gunungan khas sekaten yang siap untuk diambil. Lukisan ini menggunakan teknik cat minyak dan menyabet juara 1 tingkat SD. Karya lainnya milik Nashiiraa Sinta Saniscara (SMKN 3 Kasihan) dengan judul Pariwisata Kembali Normal mendapat predikat juara 1 tingkat SMA/SMK. Karya ini menggunakan teknik cat minyak, menggambarkan kesenian jaranan atau jathilan yang ramai penonton. Rasanya seperti melihat lagi rutinitas pagelaran seni sebelum pandemi hadir.
Apa manfaat Pameran Lukis ini?
Harapan dari pameran ini, semoga menjadi wadah untuk pelajar Jogja untuk menyalurkan kreativitas dan bakatnya. Walaupun masih dalam kondisi pandemi dan tidak bisa hadir bersama seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak menyurutkan semangat para pelajar untuk berpartisipasi dalam acara ini. Buat yang penasaran dengan karya lainnya, jangan khawatir jangan sedih karena Pameran Lukis DIY-Kyoto 2021 masih berlangsung. Pameran ini masih ada dari tanggal 28 Oktober sampai 3 November 2021. Cara registrasi kedatangan bisa langsung cek instagram @dinaskebudayaandiy untuk isi google form sebelum datang ke pamerannya di Bentara Budaya.