Saya selalu mengatakan bahwa langkah terbaik untuk memulai bisnis adalah dengan menjadi reseller. Mengapa demikian, karena suka tidak suka, reseller tidak membutuhkan modal besar, kamu juga langsung bisa belajar marketing terutama elevator pitch. Lalu kamu juga bisa belajar suatu produk tanpa membeli barangnya terlebih dahulu. Lalu, kamu juga bisa meminimalisir resiko karena toh kamu tidak menumpuk barang. Kamu tinggal menjualkan barangnya saja. Meski demikian, tetap saja ada kemungkinan anda gagal. Nah, saya akan membagi sedikit tips strategi menjadi reseller dengan kemungkinan berhasil yang tinggi. Yah, meski bisnis identik dengan kegagalan, setidaknya kamu bisa menghindari beberapa kegagalan tidak perlu.
Buat Survey Dulu
Kamu mendapat penawaran dari seseorang untuk menjualkan katakanlah produk kecantikan. Skincare begitu. Kamu lihat produknya bagus, yang endorse aja Syahrini misalnya. Kayaknya ini bakalan laku. Namun, apakah benar begitu? Eh jangan keburu nafsu, coba kamu tanyakan dulu ke teman teman di sekitarmu. Orang orang inilah yang kemungkinan besar menjadi konsumen pertamamu. Tanya ke mereka, apakah mereka memang membutuhkan Skincare? Jika mereka memang membutuhkan Skincare, Skincare seperti apa yang mereka cari? Apakah Skincare yang mereka butuhkan sesuai yang kamu miliki? Ini menjadi pintu ke saran kedua.
Pelajari Produknya
Yakinlah dulu kamu ngerti betul produknya. Ya, walaupun sambil jualan, lama lama kamu juga bakal ngerti. Tapi, seenggaknya, pas kamu mendapat pertanyaan dari konsumen, kamu gak plonga plongo. Coba pahami keunggulan produk itu..dan kelemahannya. Iya, kamu harus tahu kelemahannya supaya kamu tahu bagaimana caranya agar kelemahan itu bisa tertutupi. Lanjut…
Buat Media Promosi Yang Menarik
Kamu harus ngerti gimana buat promosi yang menarik. Jangan terima pasrah dengan materi promosi yang tersedia, coba kamu juga berkreasi dengan menggunakan media sosial seperti Instagram dan Tik Tok. Kamu juga harus belajar bagaimana cara berbicara dan menyampaikan pesan yang menarik bagi pelanggan. Ingat, saat kamu berbicara dengan konsumenmu, yang kamu jual adalah value dari produk. Skincaremu bagus dan branding serta kemasannya oke, tapi orang membelinya bukan karena nama Skincaremu melainkan kemampuan untuk memberi kulit yang mulus dan cerah tanpa jerawat. Begitu misalnya.
Hati Hati Dengan Seller Yang Minta Fee Di Depan!
Ada beberapa Seller yang meminta kamu membayar “uang pendaftaran” agar kamu bisa menjadi resellernya. Kalau saya mending enggak. Kan kamu membantu dia memasarkan produknya, dia punya barang kamu punya usaha, bukankah ini simbiosis mutualisme? Kalau dia minta fee di depan, jangan jangan orang ini tahu produknya susah laku. Makanya, daripada gak untung sama sekali, mending dia minta kamu bayar profitnya dia dulu. Jadi pas barangnya gak laku, seenggaknya dia udah ada uang pendaftaran buat balik modal. Ngeselin? Sabar ya gaes. Sebaliknya carilah seller yang yakin bahwa barangnya bagus dan mau menjadikan kamu sebagai reseller karena percaya sama kamu.
Ubah Mindsetmu
Ada yang jadi reseller dengan kesuksesan yang luar biasa sampai sampai dia mampu mengumrohkan kedua orang tuanya. Tapi jujur saja, ubah mindsetmu. Menjadi reseller adalah sekolah bisnis pertamamu, kamu pasti akan banyak melakukan kesalahan dan barangmu juga tetap saja kemungkinan lakunya gak sesuai harapan. It is okay, tetap berusaha dan berikan yang terbaik. Kalau gagal, coba lagi, belajar lagi. Kamu gak ada ruginya. Kamu gak kehilangan modal karena gak numpuk barang juga. Plus, energi yang hilang karena jualan gak laku tergantikan dengan ilmu yang berharga.
Selamat berbisnis teman teman!
Baca juga :
Marketing S3 : Bad Marketing is a Good Marketing
Raditya Dika Pensiun Dini, Kuncinya Bisa Atur Do It!