Waktu Baca: 2 menit

Semua dari kita selalu berandai andai gimana caranya cepet kaya tanpa susah payah. Kenyataannya, bahkan setelah susah payahpun kita masih gak punya uang. Sekolah capek capek, gaji UMR tambah sedikit. Yaah! Bahkan ada teman saya lulusan kampus negeri, gajinya masih di bawah UMR. Bahkan dia sempat bertanya pada saya, boleh gak kalau saya jadi baker saja di Kedai Moro. Miris memang. Kebetulan teman saya ini seorang guru. Entah kenapa guru selalu dipandang sebelah mata. Mungkin karena guru itu ancaman, bisa mencerdaskan orang sehingga orang orang itu makin susah digiring saat gelaran politik praktis. Hiyaa! Nah, salah satu cara termudah mendapatkan uang adalah dengan taruhan bola. Iya, taruhan di pertandingan sepakbola. Kenapa begitu?

Peraturan Sepakbola Gampang Dimengerti

Iya, peraturan sepakbola itu mudah sekali kita pahami bahkan kalau kamu bego di kelas. Sebelas lawan sebelas berebut caranya masukkan bola. Kurang mudah apa coba? Nah, kalau kamu taruhan cricket misalnya, belum tentu kamu ngerti peraturannya. Atau taruhan kasti, kamu aja gak ngerti gimana ngitung poinnya. Mending taruhan bola.

Kenapa enggak taruhan bola basket? Bola basket itu terlalu dinamis, pergerakan skornya cepat. Susah kalau mau merubah arah ketika kita lagi rugi. Enakan sepakbola, ketinggalan satu-nol saja kita sudah bisa menentukan arah perubahan untuk kehidupan yang lebih baik.

Banyak Yang Bisa Dipertaruhkan

Banyak sekali jenis taruhan di sepakbola. Misalnya saja over under, kita cuma menebak total jumlah gol dalam satu pertandingan. Misalnya ya OU : 2,5. Kita ambil over berarti total golnya di atas 2,5. Kalau dapat 3 gol nih kamu menang. Kalau kamu ambil under, berarti ya kalau di bawah 2,5 kamu menang. Kamu juga bisa mempertaruhkan jumlah tendangan sudut. Sama prinsipnya kayak OU. Kamu juga bisa mempertaruhkan jumlah kartu kuning dan kartu merah. Enak kan taruhan bola?

Sisi Negatifnya…

Nah, sisi negatifnya sering kamu kalah dalam kondisi tipis tipis. Katakanlah timmu di voor 1,5. Eh, timmu kalah 2 gol. Berarti kan sebenarnya tipis tipis saja. Kalau cuma kalah 1 kamu udah menang sebenarnya. Hal ini mendorong kamu untuk bertaruh lagi dan lagi hingga akhirnya kamu kalah. Kadang, pertandingan di Eropa sudah beres..kamu cari pertandingan di liga antah berantah seperti misalnya liga Malaysia, Liga Vietnam dan tentu saja, Liga Indonesia…

Tus, di sinilah match fixing terjadi. Mengatur di Liga Eropa kan ribet karena regulasi, jutaan mata yang mengawasi dan gaji pemain Eropa yang sudah oke punya. Lha kalau liga Indonesia? Oh ruangnya masih terbuka lebar: gaji suka nunggak, regulator masih korup dan sifat enggak cinta Indonesia yang mandarah daging. Nah, makanya, liga kita enak ini dimainin buat pejudi ulung. Diaturlah satu pertandingan kartu kuningnya lebih dari lima. Kemudian si pejudi memasang taruhan yellow card over 5. Ya udah, dia modal nyuap wasit katakanlah 400 juta. Tapi ia taruhkan taruhan 1 Milyar Rupiah di Eropa. Balik modal dia dengan keuntungan bersih 600 juta Rupiah. Gimana gak enak coba taruhan bola?

Alarm Buat PSSI

Nah, kalau sudah tahu begini, PSSI harusnya berkaca. Harus PSSI sadari, sepakbola rawan menjadi obyek rekayasa dan taruhan bagi orang orang serakah dan berduit. Kalau PSSI mau liga menjadi baik, ya PSSI harus do something. Buat Liga Indonesia jadi konsumsi nasional hingga kaum menengah atas mau menyaksikan pertandingan Liga 1. Buat sanksi tegas untuk orang orang korup. Niscaya Taruhan bola di Indonesia gak seasyk sekarang.

Baca juga :
PSSI Tuntut Mata Najwa? Mending Cari Solusi!

Muntilan FC : Laskar Bambu Runcing Yang Siap Menjadi Profesional

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini