Waktu Baca: 3 menit

Pernah kepikiran gak, kalau mengupaskan kulit buah bisa jadi bentuk love language Asian Parents alias orang tua kita? Kok bisa? Sebelumnya aku mau cerita sedikit tentang pengalamanku soal ini. Kala itu, aku lupa mengembalikan sandal di tempat semula sehingga menghalangi jalan, dan ibuku mengomel.

Aku yang sedang kemelut dengan tugas-tugas menjadi lebih terpancing emosinya, dan rumah kami tiba-tiba terjadi perang dunia ke tiga. Dari pagi sampai siang kami tidak bertegur sapa. Tapi anehnya, ketika aku bangun dari tidur siang, aku melihat wadah makanku di atas meja belajar-lengkap dengan isi buah mangga yang sudah dikupas. Haha… padahal kami baru membentuk sebuah kubu dalam perang.

Seorang anak dan orang tua memang tidak bisa 100% cocok, sering kali mereka mendebatkan hal-hal kecil dengan alasan klasik yang sering dijadikan tameng orang tua seperti,”Ini demi kebaikan kamu.” Anak dengan idelismenya dan kesotoyannya dalam pencariannya jati diri, juga selalu merasa “aku tau yang terbaik buat aku” ketika sedang cekcok dengan orang tuanya.

Lalu, apa sih yang menarik? Yap. Bentuk love-language Asian parents. Sering kita jumpai khususnya Asian parents di Indonesia, mereka gengsi untuk mengatakan ‘maaf’ atau ‘I Love You.’ Kalau kita pernah menonton film-film barat, jika diperhatikan Western parents di film tersebut mudah sekali untuk mengatakan, ‘I love you honey,’ ‘ I Proud of you,’ ‘Oh my dear’ dan ungkapan pujian lainnya. Bagaimana dengan Asian parents? Kita jarang sekali mendengar ungkapan-ungkapan semacam itu, kan?

Meski begitu, bukan berarti ibu atau orang tua kita tidak sayang. Kita terkadang hanya belum bisa mengerti apa bentuk love-language mereka. So, yuk kita bahas apa aja sih love-language Asian parents?

Acts of Service= Aku Sudah Melakukan Ini Untukmu

Seperti pada contoh pengalamanku. Asian parents akan lebih menunjukkan aksinya ketimbang bilang ‘maaf’ untuk tanda perdamaian. Mereka cenderung memberikan perhatian melalui tindakan-tindakan seperti, tetap menyiapkan bekal sarapan, tiba-tiba membantumu menata almari, merapikan mainan atau barangmu ke tempat semula, karena dengan begitu mereka menganggap masalah percek-cokkan sudah selesai. Dan hubungan kalian akan kembali baik-baik saja meski tanpa kata ‘maaf.’

Gift= Aku Tau Kamu Menyukainya

Dalam konteks ini aku akan menuliskannya sedikit berbeda. Jika Western parents cenderung memberikan semacam hadiah-hadiah kecil lengkap dengan ucapan yang tertulis manis (seperti ketika sang anak mendapatkan nilai tinggi di kelasnya). Bagaimana dengan Asian parents? Ditulisan ini, aku mengartikannya gift dalam bentuk memberikan sesuatu hal yang disukai anak secara terus menerus. Contohnya, makanan. Asian parents, jika mengetahui anaknya doyan sekali makan lele goreng maka hari berikutnya sang ibu akan memberikan lauk berupa lele goreng, bahkan untuk dua hari kedepann dengan menu yang sama. Haha… hayo siapa yang pernah ngalamin?

Physical Touch= (Oh Jangan Peluk dan Cium Aku di Depan Umum)

Di Asian parents masih jarang sekali terlihat fenomena ibu dan anak memberikan pelukan di depan umum. Jika kita perhatikan lagi dalam film barat, Western parents dengan mudah memberikan pelukan dan ciuman bahkan di depan umum, seperti dalam film biasanya digambarkan sang ibu menjemput anaknya dan ketika anaknya terlihat, dia langsung memeluk lalu mengajaknya ke dalam mobil. Eitss… tapi bukan berarti semua Asian parents tidak mungkin tidak melakukan hal ini lho. Hanya saja, love-language yang satu ini masih terlihat tabu atau canggung dilakukan di lingkungan kita.

Words Affirmation= Demi Kebaikan Kamu

Kalau Western parents akan menggunakan kata-kata yang manis untuk mengungkapkan rasa sayang mereka terhadap anak. Di Asian parents mungkin akan jarang terdengar atau bahkan cenderung aneh dan kaku. Tapi, mereka juga punya words affirmationnya sendiri lho, yang sering terdengar seperti, ‘ini demi kebaikan kamu’ atau ‘kami melakukan ini karena sayang.’

Tapi, ada juga sisi lain yang ternyata bisa dikulik dari words affirmation ini. Terkadang jika anak melakukan sesuatu atau membuat kesalahan, Asian parents akan cenderung mengatakan, ‘kenapa sih melakukan ini?’ dengan nada yang mungkin sedikit naik. Hal ini bisa membuat anak jadi lebih takut untuk bertindak karena, akan merasa disalahkan. Bagaimana dengan Western parents? Mereka biasanya akan memberitahu terlebih dahulu jika anak salah, lalu memberikan nasihat apa yang harus dilakukan. Wow, menarik ya perbedaannya?

Quality time= Apa Kita Bisa Pergi Piknik Bersama?

Pada love-language yang satu ini nampaknya lebih netral, untuk Asian parents dan Western parents. Tak jarang kita menjumpai beberapa keluarga sedang berlibur bersama untuk menghabiskan akhir pekan di sebuah resto atau tempat wisata atau hanya sekadar menonton televisi bersama. Jadi, love-language quality time ini cenderung mirip dan lazim baik di Asian parents maupun Western parents.

Itulah beberapa love-language Asian parents yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Meski begitu tidak menutup kemungkinan beberapa Asian parents juga mempunyai love-language yang sama dengan Western parents lakukan. Penyampaian love language memang bisa berbeda-beda untuk setiap individu. So, sudahkah kalian mengenali love-language orang tua kalian? ^^

Baca juga :
Sungguh Kasihan Mereka Yang Melamar Kerja Karena Orang Tua

Pelecehan Seksual di Institusi Agama dan Bagaimana Menanggapinya

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini