Satu kata untuk review film Encanto ini, anget dan menenangkan!
Disney baru aja menelurkan kembali film animasi garapan mereka di penghujung tahun 2021. Film berbumbu cita rasa kehidupan Amerika Latin ini mengandung sebuah makna yang mendalam bagi penontonnya.
Bukan Cuma orang-orang latin yang jadi inspirasi cerita ini, tapi juga kita warga +62. Bryan Howard dan Jared Bush, 2 sutradara yang menciptakan fabelnya Disney yaitu Zootopia, berhasil mengemas cerita yang lumayan kompleks menjadi sangat ringan dan nyaman banget buat ditonton.
Apalagi film ini makin sempurna juga dengan nyanyian-nyanyian khas film-film Disney. Meskipun Encanto merupakan animasi atau lebih sering kita kenal dengan kartun yang identik sama anak-anak, tapi buat kalian yang udah beranjak dewasa bisa aja merasa terpana dengan cerita keluarga Madrigal yang nggak asing buat kehidupan kita. Ya, dalam review film Encanto ini, saya mau ngasih tahu kalau film ini seru banget.
Beratnya Ekspektasi Keluarga
Hidup di keluarga Madrigal bisa dibilang ngeri-ngeri sedap. Keluarga yang memiliki gift bermacam-macam seperti dapat mengatur cuaca melalui emosi, menyembuhkan luka, melihat masa depan dan lain-lain harus mendapat beban ekspektasi yang “uwaduh”. Ya, hampir mirip kaya quotenya Paman Ben di Spidermannya Tobey Maguire, keluarga Madrigal mengalami momen di mana “semakin besar kekuatan maka semakin besar ekspektasinya”.
Ekspektasi keluarga Madrigal bukan cuma dari lingkungannya. Ya, orang tua keluarga Madrigal juga penuntut. Ibu dari anak-anak keluarga Madrigal sekaligus nenek dari cucu-cucunya, Abuela, memberikan ekspektasi tinggi kepada anak-anaknya. Ia ingin agar anak anak yang memiliki gift terus membantu kampung Encanto dan bertingkah sesuai dengan apa yang Abuela harapkan.
Tuntutan Bikin Susah Jujur Sama Diri Sendiri
Beban keluarga Madrigal karena ekspektasi Abuela bikin seluruh keluarga nggak mampu jujur. Padahal mereka ya ada kemauan sendiri sebetulnya. Tak beda layaknya di Indonesia saja yang hidup anak-anaknya sering terbelenggu sama ekspektasi orang tua.
Ekspektasi berlebihan Abuela dan orang tua kita nggak jarang bikin kita memendam perasaan. Tapi, kalau kita nekad memperlihatkan perasaan asli kita di depan keluarga sendiri, yang ada malah masalah. Kita bisa memantik sebuah problematika yang lumayan ngerepotin.
Seperti itulah yang anak-anak dan cucu-cucu keluarga Madrigal sebagai pelindung kampung Encanto rasakan. Karena sudah kadung harus tampil sempurna, keluarga Madrigal mau nggak mau harus memendam perasaan mereka yang sebenarnya pengen mereka keluarkan. Ya, pekerjaan rumah paling berat sering kali datang dari keluarga sendiri.
Beratnya Anak yang Menjadi ‘Noda Keluarga’
Kalau dulu hal ini sering terjadi, buat sekarang yaa mungkin aja nggak sesering dulu tapi aku yakin tetap ada kasus kaya gini. Jadi anak yang dianggap sebagai noda keluarga karena nggak memenuhi ekspektasi orang tua atau bahkan keluarga yang terlanjur kebentuk mindsetnya “HARUS JADI ORANG SEMPURNA” dengan standar-standar yang mereka buat emang berat.
Salah satu cucu keluarga Madrigal, Mirabel memiliki masalah soal hal ini. Mirabel yang secara ajaib nggak mendapatkan gift sering merasa tersingkir sama keluarga besar Madrigal. Meskipun Mirabel mendapatkan dukungan dari kedua orang tuanya, yang juga punya gift, tetap aja mata-mata meremehkan tetap mengganggu Mirabel. Gak beda ama kita atau orang-orang terdekat yang mengalaminya. Berat lho jadi Mirabel yang mendapat anggapan kaya gini.
Orangtua Selalu Punya Alasan
Abuela, yang kelihatan jadi tokoh antagonis di sini sebenarnya memiliki landasan yang bisa kita pahami, yaitu masa lalu yang susah. Abuela kehilangan suaminya, Pedro, di saat baru aja melahirkan. Kekhawatiran ini adalah ketakutan akan masa lalu kampung Encanto yang kelam karena jadi korban penjarahan hingga membuat suami Abuela kehilangan nyawanya. Setelah meninggalnya Pedro Madrigal, sebuah keajaiban muncul di mana seluruh anak-anak keluarga Madrigal mendapatkan gift buat menjaga kampung Encanto dari para penjarah. Niat Abuela baik layaknya keluarga kita.
Kurangnya komunikasi antara Abuela sama keluarganya, serta ketidakjujuran Abuela sendiri justru malah bikin permasalahan di keluarga Madrigal yang mulai kehilangan giftnya. Mirip-mirip kaya keluarga kita yang kalau nggak bisa jujur justru malah bikin perpecahan dan melemahnya ikatan keluarga kita bukan? Kalau secara teoritis, apa yang seharusnya Abuela lakukan adalah jujur akan semua yang dia khawatirkan dan yang pastinya, mendengarkan anak-anaknya biar keluarga Madrigal tetap kuat layaknya dulu.
Memahami Adalah Kunci
Memahami keluarga secara unik juga jadi syarat wajib buat menghindari masalah keluarga Madrigal. Emang nggak semua anak memiliki gift yang kelihatan. Mungkin kamu adalah Mirabel atau justru punya saudara yang senasib sama Mirabel? Anggota keluarga emang beda-beda ada yang menonjol secara akademik, ada yang menonjol di hal seni dan mungkin justru menonjol sebagai pemersatu keluarga. Bahkan di sisi lain, terutama sebagai anak kita juga sebisa mungkin memahami kondisi orang tua kita. Memahami emang keluarga nggak semudah teorinya. Susahnya ngelakuin hal ini terlihat dari keluarga Madrigal. Tapi meskipun susah, kalau kita mau ngelepasin ego pasti bisa dilakuin kok.
Nah, karena filmnya masih tayang di bioskop, kira-kira gimana ya ending keluarga Madrigal ini? Gimana juga nasib Mirabel? Dan apakah keluarga Madrigal akhirnya kehilangan kekuatannya? Penasaran? Nonton aja sendiri! Hahaha…
Baca juga :
Rangkuman Cerita di Youtube Kok Bisa Laris Ya?
The Big Bang Theory Lucu dan Seru, Sitkom Yang Bikin Saya Melek Sains