Waktu Baca: 2 menit

 

Sebenarnya ini bukan rocket science. Indonesia sejak awal memang bermain cukup buruk. Namun, Thailand jelas tidak menggantungkan diri pada keberuntungan. Thailand mencoba untuk memainkan sepakbola yang bisa meredam keunggulan Indonesia. Ya, cara Thailand mengalahkan Indonesia bisa kita sebut sebagai masterclass. Jadi, apa yang terjadi?

Man to Man Marking

Indonesia memiliki keunggulan pemain yang lebih muda dan cepat. Namun, Thailand memiliki pemain yang jauh berpengalaman. Tercatat skuad Thailand merupakan yang tertua kedua di AFF Cup ini. Salah satu cara membuat pemain Indonesia ‘grogi’ adalah dengan menerapkan man to man marking. Hal ini membuat pemain Indonesia terteror dengan keberadaan pemain Thailand yang intimidatif.

Menekan Cepat

Thailand mencoba menekan cepat pada pemain Indonesia. Hal ini membuat pemain Indonesia tidak sempat berpikir harus mengoper kemana. Pemain Indonesia sering membuat kesalahan operan dan sentuhan karena tekanan cepat pemain Thailand yang rajin menempel pemain pemain muda Indonesia. Hal ini membuat Indonesia kelabakan.

Menjaga Possesion

Thailand sadar betul bahwa Indonesia adalah tim yang kuat dalam bertahan dan melakukan serangan cepat. Karena itulah Thailand mencoba bermain sabar dari kaki ke kaki untuk membuat kesal pemain Indonesia. Sambil bermain sabar, Thailand mencari celah dan membuat kaki Indonesia lelah sebelum mengalahkan mereka di babak kedua.

Membangun Serangan Segitiga

Thailand mencoba memanfaatkan pengalaman Teerasil Dangda dan dua pemain sayapnya yang berbakat, Bhordin Phala dan Supachok Sarachat. Tiga pemain ini cerdas dalam melakukan kombinasi serangan cepat. Pada awalnya mereka mencoba melakukan crossing ke dalam, namun terhalang kepiawaian Fachruddin. Mereka lalu beralih mencoba tendangan dari luar box, masih nihil. Namun akhirnya ketika Indonesia mulai kehilangan kebugarannya, mereka bisa mengacak acak Indonesia.

Bertahan Dari Tengah

Thailand mencoba melindungi empat pemain belakangnya setelah Yusef Elias mengalami cedera. Praktis pergantian kuartet lini belakang mengacaukan koordinasi pertahanan Thailand. Terbukti Indonesia beberapa kali bisa memanfaatkan celah tersebut. Nah, karena itulah Thailand mencoba menjaga bola di tengah agar tidak kebobolan. Indonesia juga untungnya lemah dalam mempertahankan bola. Akibatnya bola jarang sampai ke depan.

Berburu Banyak Gol

Leg pertama ini benar benar coba dimanfaatkan Thailand untuk mengalahkan Indonesia. Mereka terus membombardir Indonesia dan ‘menabung’ banyak gol. Kesadaran bahwa Indonesia mampu mengcomeback Singapura memberi kesadaran Thailand. Indonesiapun tampak terengah engah karena kombinasi depan ke tengah Thailand sudah jadi sementara Indonesia sering kurang kompak antara Kambuya, Witan dan Irfan Jaya.

Mampukah Indonesia Membalikkan Keadaan?

Jujur saja defisit empat gol susah untuk dikejar. Apalagi Indonesia tidak mampu menjaga possession. Kalau sudah begini, Indonesia hanya bisa berusaha di leg kedua agar tak kebobolan banyak gol dan berharap Thailand melakukan kesalahan demi kesalahan.

Baca juga :
Kapan Cristian Gonzales Berhenti?

Nasib Buruk Indonesia di Piala AFF

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini