Gaya hidup hedon bukanlah hal yang baru. Lifestyle jenis ini identik dengan kepemilikan barang mewah dan mahal. Berasal dari bahasa Yunani, ‘hedone’ yang berarti kesenangan, gaya hidup hedon lebih mengutamakan kesenangan. Penganut gaya hidup yang satu ini gak terbatas orang dewasa lho, tapi juga para remaja yang masih duduk di bangku sekolah. Kebutuhan validasi oleh orang-orang sekitar yang ada di diri remaja bisa menjadi salah satu pemicu. Jika mereka tak dapat membuktikan identitas atau tak mampu menyamakan status sosial di lingkungan circle-nya, maka akan timbul yang namanya hidup hedon tapi maksa.
Hidup Hedon Kok Maksa, Sih?
Percaya, deh, ada kok segelintir manusia yang memaksakan untuk tetap hidup hedon dengan cara ngutang di jaman sekarang. Hidup maksa seperti ini biasanya muncul akibat demand dari circle atau teman yang berbanding terbalik dengan keadaan keuangan. Dengan kata lain, teman-teman punya pandangan tinggi untuk kita mengikuti lifestyle serba wah mereka tapi isi dompet gak mampu beli satu barang branded. Apalagi kalau kita tipe individu yang dapat dengan mudah ngikutin trend nih, maka gak mungkin buat kita tetap stay dan gak ngikutin gaya terbaru.
Seperti yang sudah saya bahas di awal, kalangan remaja paling sering jadi sasaran empuk untuk hidup mewah tapi maksa seperti ini. Rata-rata dari mereka belum punya pekerjaan sama sekali atau punya penghasilan tapi belum stabil. Manajemen emosi mereka juga cenderung rendah.
Contohnya, nih, jika muncul satu trend fashion tertentu, misal sepatu, keinginan untuk memiliki di diri remaja gampang muncul dan terkesan berkobar-kobar. Mereka pun akan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkan impian mereka, yaitu memiliki sepatu yang sedang trending, secepat mungkin. Supaya apa sih? Ya biar gak ketinggalan jaman, apa lagi? Mengikuti trend seperti ini juga identik dengan validation seeking di antara teman-teman. Jadi kalau dia mampu mengikuti apa yang sedang trending, otomatis ia akan mendapat pengakuan atau validasi dari teman-temannya. Kalau enggak? Hm, siap-siap dikatain cupu atau kuno, deh!
Ngutang Adalah Jalan Ninjaku
Pengen hidup hedon tapi gak punya uang? Selain koar-koar manggil sugar daddy—yang sarat dengan serangan scamming—di sosial media, jalan aman yang kalangan tak cukup berduit ambil adalah dengan ngutang. Hidup hedon dengan cara ngutang, emang bisa? Bisa, dong! Sekarang kan lagi booming, tuh, agen pinjaman uang offline dan online. Gak cuma untuk memenuhi kebutuhan mendesak, terkadang mengajukan pinjaman dilakukan untuk mengejar kebutuhan hidup hedon. Proses pengajuan yang terkesan praktis membuat ngutang menjadi jalan ninja bagi beberapa orang, termasuk remaja.
Seorang dosen prodi psikologi UP45, Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., M.A., membeberkan jika kemudahan dan kepraktisan dalam mengajukan pinjaman saat ini sesuai dengan nature atau kondisi remaja yang memang lebih suka hal-hal praktis dan mudah. “Kegampangan itu (mengutang) kok sepertinya sesuai gitu, ya, dengan kondisi-kondisi remaja yang memang saat ini tumbuh dengan lebih mengutamakan ke hal-hal yang praktis, segala sesuatu mudah,” ujarnya.
Perlunya Manajemen Keuangan dan Diri Sejak Dini
Keluarga, sekali lagi, punya peran penting dalam kasus hidup hedon tapi maksa ini. Rr. Putri Ana Nurani, SS., MM., dosen prodi psikologi UP45, menyebutkan jika anak perlu kenal tentang manajemen keuangan sedini mungkin. Selain itu, manajemen emosi, termasuk menahan keinginan untuk memiliki suatu barang, juga perlu orang tua latih. Jika anak sudah mengenal aspek-aspek manajemen dasar tadi, makan kebiasaan ini akan berlangsung sampai ia dewasa. Anak akan tahu dan mampu memilah mana kebutuhan yang memang sangat penting dan mana yang bisa ditunda. Jadi gak hanya sekedar mengejar keinginan semata saja, tapi juga menjadi pribadi yang lebih bijak dan bersyukur.
Fokus kita bukan ke tindakan melarang membeli barang baru, tapi lebih ke manajemen pengendalian diri dalam berbelanja. Beli barang baru okelah, tapi selalu pikir panjang dulu sebelum mengambil keputusan, ya. Jangan sampai, nih, rasa ingin memiliki semata ini menguasai kita dan menjadi black hole untuk diri sendiri. Gak mau kan ditelepon dan dikejar rentenir terus-terusan…?
Baca juga:
Tips Bijak Belanja di Musim Liburan
Hit and Run Waktu Shopping? Baca Ini Dulu Deh!