Waktu Baca: 2 menit

Hari ini, tanggal 10 Januari merupakan ulang tahun PDIP, saya akan membahas bagaimana seorang Megawati yang tidak pernah terlibat politik sebelumnya, tiba tiba menjadi rising star dalam waktu setahun dan menjadi tokoh berpengaruh hingga hari ini.

Setelah Presiden Soekarno jatuh paska Supersemar, ada kesepakatan tidak tertulis bahwa trah Soekarno tidak boleh berpolitik di Indonesia. Kesepakatan ini dibuat dengan dalih untuk menjaga kondusivitas Indonesia karena perseteruan antara kaum komunis dan nasionalis religius sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Namun, pada era 80an, ketua umum PDI waktu itu, Soerjadi, memiliki ide lain. Ia ingin melibatkan Megawati dan Guruh Soekarno Putra dalam pemilu. Megawati saat itu menyetujui setelah mendapat bujukan dari Soerjadi. Konon, Megawati tak terlalu aktif berkampanye saat itu meski ia mendapat ‘jatah’ bersaing di Jawa Tengah. Namun hasilnya luar biasa, tanpa banyak kampanye, Megawati berhasil menaikkan jumlah kursi untuk PDI secara signifikan. Di waktu inilah orang mulai mempercayai keajaiban Megawati untuk membangkitkan kembali PDI setelah lama di bawah bayang bayang Golkar.

Mendapat Tentangan Saudara dan Ditekan Orde Baru

Megawati bukan tanpa halangan dalam berpolitik. Saudarinya, Rachmawati, pernah diceritakan amat marah pada Megawati yang melanggar kesepakatan agar trah Soekarno tidak berpolitik. Saat menerima kemarahan dari Rachmawati, Megawati banyak diam. Belakangan pilihan politik mereka selalu berseberangan hingga akhirnya Rachmawati meninggal karena menderita Covid 19.

Orde baru juga tidak merasa tenang dengan keberadaan Megawati. Selama pemerintahan Orba, banyak usaha untuk menghapus peran Soekarno. Di antaranya adalah mengganti nama stadion utama Gelora Bung Karno menjadi Senayan dan menghapus gambar Bung Karno dalam pecahan uang. Orba khawatir bahwa Megawati akan membangkitkan nostalgia pemerintahan Bung Karno dan menjatuhkan sistem pemerintahan tunggal miliknya.

Menjadi Ketua PDI

Di tengah ricuhnya kongres 1993, Megawati secara aklamasi menjadi ketua umum PDI yang baru. Pemerintah Orba ketar ketir. Maka mereka mencoba mendorong Soerjadi untuk menjadi ketua umum tandingan. Akhirnya, Soerjadi bersedia dan terjadilah bentrok antara dua kubu PDI.  Puncak dari konflik ini adalah perebutan markas PDI di Jalan Diponegoro yang dikenal sebagai peristiwa ‘Kudatuli’.

PDI Megawati kemudian tak boleh mengikuti pemilu tahun 1997. Akan tetapi, pemerintahan Orba tak bertahan lama. Tahun 1999, pemilu kembali terselenggara. Lagi lagi PDI Megawati yang berubah nama menjadi PDIP membuat keajaiban. PDIP memenangkan 30 persen kursi suara yang masih rekor terbesar suara dalam pemilu Indonesia paska reformasi.

Mengapa Keajaiban Megawati Terjadi?

Berbeda dengan pemimpin partai lainnya yang cenderung komunikatif, Megawati cenderung pendiam. Ia jarang mau menjawab pertanyaan wartawan secara tiba tiba, ia juga tak terlalu suka melempar pernyataan langsung. Hal ini berbeda sekali dengan ayahnya yang sering menggunakan direct-approach dalam pola komunikasi politiknya. Megawati, dalam pernyataan publiknya, sering menggunakan kalimat bersayap yang sering menjadi polemik dan perbincangan di tengah masyarakat.

Namun, justru karena sifat pendiamnya dan kalimat kalimat bersayapnya, Megawati memiliki kekhasan dalam politik Indonesia. Langkahnya sulit tertebak sehingga lawan politiknya hanya bisa menerka nerka. Beberapa keputusan brilian Megawati di antaranya adalah memberi restu Joko Widodo menjadi calon presiden 2014. Lalu juga penunjukkan Hasto Kristianto sebagai Sekjen yang memenangkan PDIP dalam dua pemilu berturut turut. Pertanyaan selanjutnya adalah : Apa lagi langkah Megawati ketika PDIP kini berada di kursi kekuasaan dan mendapat tekanan akibat wabah pandemi korona yang tak kunjung selesai dan kondisi ekonomi yang belum stabil? Mungkin nantinya keajaiban Megawati bisa lagi lagi membawa PDIP berjaya dalam tantangan tantangan ke depannya.

Baca juga :

Rahmat Effendi Terkenal Karena Apa?

Giring di-DO terus Kenapa?

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini