Waktu Baca: 3 menit

Belum lama di laman twitterku muncul isu tentang student loan. Presiden Jokowi meminta perbankan untuk merancang Student Loan yang bertujuan biar semua anak muda agar bisa kuliah. Mungkin kita masih asing dengan istilah student loan. Tapi ternyata Amerika Serikat udah lebih dulu menerapkan student loan. Lalu, apakah ini efektif jika diterapkan di Indonesia?

Apa itu Student Loan?

Student loan atau biaya pinjaman pendidikan adalah salah satu skema pinjaman untuk membantu siswa melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Biaya pendidikan itu juga sudah mencakup biaya hidup selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Siswa bakalan melunasi pinjamannya setelah lulus atau udah bekerja. Bisa dengan cara mencicil sesuai dengan jumlah pinjaman.

Apa bedanya dengan Scholarship?

Ingin melanjutkan pendidikan hingga keperguruan tinggi memang masih sering jadi kendala. Terlebih masalah yang sering menghambat adalah tingginya biaya pendidikan perguruan tinggi. Saat ini, sebenarnya pemerintah udah memberikan bantuan buat biaya pendidikan. Bantuan biaya yang sudah tidak asing di telinga masyarakat adalah scholarship atau beasiswa.

Beasiswa adalah bantuan biaya pendidikan buat siswa dari lembaga pemerintahan atau swasta. Pastinya dengan syarat tertentu. Biasanya dalam pemberian beasiswa siswa harus memenuhi syarat yang tertera dalam penyelanggara besiswa. Siswa juga harus menunjukkan kelayakkan dirinya.

Beasiswa ada bermacam macam. Ada beasiswa prestasi akademis, beasiswa prestasi non-akademis (olahraga, kesenian, sosial, dll). Ada juga beasiswa bagi siswa yang kurang mampu. Pemberian beasiswa juga sesuai sama apa yang pemberi tetapkan. Untuk mempertahankan beasiswa siswa juga harus mempertahankan prestasi dan attitude-nya selama menempuh pendidikan. Jadi, sangat berbedakan?

Bagaimana Student Loan ini ketika diterapkan di Amerika Serikat?

Student loan ini pertama kali muncul pada tahun 1840 Amerika Serikat. Negeri Paman Sam baru resmi menawarkan pinjaman pendidikan di tahun 1958. Di bawah undang-undang pendidikan pertahanan nasional. Awalnya pemerintah Amerika menawarkan pinjaman hanya di Universitas Harvard. Tujuannya? Ya buat membantu Amerika bersaing sama Uni Soviet.

Namun, yang terjadi mengenai student loan di Amerika Serikat ini ternyata mengalami kepahitan. Siswa yang memiliki biaya pinjaman pendidikan dari negara harus mengharuskan melunasi pinjamannya kurang dari 10 tahun. Sayang, nggak semua bisa melunasi dalam skema waktu yang ditentukan. Sehingga mengakibatkan masa cicilan bertambah dua kali lipat lebih panjang. Udah banyak riset soal student loan ini. Salah satunya dari CNBC 2018 Citizens Financial Group memperkirakan 60% siswa yang menggunakan student loan baru bisa melunasi di umur 40-an. Wow, kurun waktu yang sangat panjang ya?

Dampak dari pinjaman ini juga akan mempengaruhi biaya hidup setelah lulus dari perguruan tinggi. Belum juga kendala asset property. Kesulitan untuk memiliki rumah dan membiayai masa pensiun mereka.

Hal-hal yang ditawarkan pada Student Loan

Seperti yang gagasan Jokowi, student loan menawarkan bantuan biaya pendidikan untuk ke perguruan tinggi. Harapannya mengubah perilaku kredit konsumtif menjadi lebih produktif. Harapannya juga menambah intelektualitas khususnya di bidang pendidikan. Pinjaman ini juga membuka kesempatan bagi siapa saja untuk melanjutkan pendidikkannya ke perguruan tinggi. Pemerintah juga menyusun skema yang sedemikan rupa dan bunga yang sangat rendah.

Hal yang Perlu Kamu Perhatiin Sebelum Mengambil Student Loan

Meski student loan merupakan bantuan biaya pendidikkan. Tapi, kamu juga hari mempertimbangkan resikonya. Terlebih kalau kita berkaca pada Amerika. So, apa saja yang perlu diperhatikan?

Bisa menjadi beban

Loan berarti pinjaman. Berarti bantuan biaya pendidikkan ini sebetulnya sama dengan berhutang pada negara. Pastinya kita harus mengembalikan setelah lulus dari perguruan tinggi dengan bunga yang bisa saja bertambah setiap tahunnya.

Butuh bertahun-tahun untuk melunasi

Kaya riset tadi, setelah lulus dari perguruan tinggi masih belum ada jaminan apakah siswa akan mendapatkan pekerjaan yang layak dengan gaji yang memadai atau tidak. Mereka juga perlu memenuhi kebutuhan lain, seperti tanggunggan biaya keluarga dan biaya kehidupan sehari-hari.

Terancam tidak memiliki tabungan di masa tua

Mengingat biaya pinjaman yang diberikan juga tidak murah untuk membiayai studi di perguruan tinggi. Mereka butuh bertahun-tahun buat melunasi biaya pinjamanan pendidikkannya. Gaji dan jumlah pinjaman juga mempengaruhi persiapan tabungan masa tua mereka. Jadi, mereka yang udah mengajukan pinjaman pendidikan bisa terancam tidak memiliki tabungan masa tua. Gaji mereka terkuras buat mencicil dan melunasi pinjaman ini.

Student loan mungkin terdengar menggiurkan sebagai jalan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Kita nggak perlu menunda pendidikkan kejenjang yang lebih tinggi. Sebenarnya bukan cuma Amerika yang udah menetapkan pinjaman buat pendidikan. Prancis, Jerman, Selandia Baru, dan Inggris udah menerapkannya. Nah, di Indonesia sendiri masih menuai pro dan kontra mengenai penerapan pinjaman pendidikan ini. Meski begitu, jangan lupa untuk selalu mempertimbangkan risiko jangka panjang kalau mau ngambil ya..

Baca juga:

Sampingan Untuk Anak Kuliahan, Duitnya Bisa Ngelebihin Gaji Fresh Graduate!

Bayar Kuliah Hanya Untuk Tidur, Ngapain?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini