Sebagai seorang penggemar KPop, hal paling menyenangkan adalah saat idol favorit, atau biasa kita sebut bias, mengunggah update tentang kehidupan mereka. Tapi tak selamanya kehidupan dan karir idol favorit berjalan mulus bak jalan tol baru, akan ada masa kelam bagi para fans tanpa adanya update dari sang bias. Masa ini kita sebut sebagai hiatus. Hiatus adalah saat di mana seorang idol mengambil jeda atau istirahat dari dunia hiburan karena suatu alasan, entah itu rumor, skandal, pemulihan kesehatan, atau demi kebaikan mental.
Saya pribadi baru mengalami nelongso-nya melewati masa hiatus sejak bulan Agustus tahun lalu sampai hari Kamis (9/2) kemarin. Selama hampir enam bulan lamanya, kehidupan per-KPop-an saya terasa cukup hampa tanda adanya kabar dari bias saya yaitu Lucas dari grup WayV/NCT/SuperM. Dan selama hiatus tersebut saya belajar cukup banyak mengenai dunia fandom KPop, loyalitas fans, dan sengitnya perang internal antar fans.
Rumor dan Skandal, si Pembunuh Karir
Rumor dan skandal di dunia hiburan KPop adalah dua hal yang mengerikan bagi para idol. Saking ngerinya, nih, mereka yang kena rumor atau skandal akan secara otomatis terbayang oleh kemungkinan untuk pensiun dini. Gimana enggak, sekali rumor atau skandal menerpa seorang artis, popularitas akan menurun drastis bak layangan putus. Merk yang bekerja sama dengan si artis pun akan mulai mengambil langkah aman dengan memutus kontrak karena mereka tak ingin nama brand tercemari. Klub penggemar pun akan mulai gulung tikar satu per satu. Selain itu, komentar nyinyir dari netizen akan memenuhi kolom komentar di setiap artikel berita si artis. Lebih parahnya, nih, petisi untuk si artis berhenti berkarir pun akan tersebar jika rumor atau skandal dinilai sangat buruk. Ngeri, kan?
Loyal Fans vs. Fake Fans
Hiatus menjadi masa ujian yang sulit bagi para fans. Gak cuma soal menunggu si bias balik dan memberi kabar, tapi juga soal loyalitas dari fans. Menilik kembali dari pengalaman pribadi saat Lucas hiatus, banyak fans yang mulai goyah dengan keputusan mereka untuk mengidolakan artis kelahiran Hong Kong ini. Di tengah serangan rumor yang belum dikonfirmasi kebenarannya oleh pihak agensi SM Entertainment, banyak fans yang memilih untuk pergi dari fandom. Tapi tak sedikit pula yang memutuskan untuk menunggu. Perpecahan internal pun terjadi yang mana menyebabkan terbaginya fans menjadi dua kubu. Kelompok fans yang pergi menyebut mereka dari kubu sebelah sebagai kumpulan orang yang bodoh yang tak bisa membedakan fakta dan khayalan. Sebaliknya, fans yang rela bertahan menganggap mereka sebagai fake fans alias penggemar palsu.
Perang Antar Fans
Fans besar yang sudah terbagi menjadi dua kubu tentu sulit untuk disatukan kembali. Dengan prinsip yang bertolak belakang, tak jarang dua kubu ini saling melempar hate speech atau olokan. Selama hampir enam bulan, saya menyaksikan bagaimana grup fans Lucas mulai terbagi dan saling menyulut satu sama lain. Mereka yang tak lagi menjadi fans meminta pihak agensi untuk mengeluarkan Lucas dengan alasan ia tak lagi berkualifikasi sebagai idol. Ada juga yang mengedit wajah Lucas dengan efek blur atau memotongnya dari foto grup. Sementara itu, fans yang masih bertahan menyerang balik dengan tindakan yang sama dan menargetkan anggota grup lain. Alasannya? ‘Mereka aja gitu, kenapa kita gak bisa?’
Musuh Dalam Selimut
Khusus untuk masa hiatus Lucas dari WayV/NCT/SuperM ini, sebuah fakta mengejutkan terungkap. Admin utama klub penggemar Lucas dari Cina diduga sebagai seorang sasaeng. Bagi yang belum familiar dengan istilah ini, sasaeng adalah sebutan untuk fans yang terlalu terobsesi dengan idol. Mereka sering mendapat kesan negatif karena tingkah laku mereka yang suka mengikuti si idol ke manapun mereka pergi dengan menghiraukan privasi. Banyak kabar tak menyenangkan beredar karena tindakan para sasaeng ini. Fakta tentang adanya sasaeng di dalam klub sangat memukul para fans karena mereka merasa terkhianati oleh oknum yang mengaku sebagai fans ini.
Itulah pelajaran yang dapat saya ambil dari masa hiatus seorang idol KPop. Masa yang tak pasti ini menjadi ujian tersendiri untuk para fans, bukan cuma tentang loyalitas mereka tapi juga attitude.
Baca juga:
Sisi Positif Mengidolakan KPop, Apa Aja, Nih?