Waktu Baca: 2 menit

Awal tahun ini, kita mendapat kejutan besar. Metaverse melaporkan proyek virtual realitynya mengalami kerugian hingga 10 Milyar Dollar Amerika Serikat. Kerugian ini sebagian besar disebabkan karena pembayaran biaya pegawai hingga sebesar 4,2 Milyar Dollar Amerika Serikat. Selain itu, Metaverse yang memang masih dalam tahap pengembangan belum mendapatkan pemasukkan berarti. Akibat Metaverse rugi, saham induk Facebook inipun mengalami penurunan nilai saham sebesar 20%. Dalam waktu dekat, kerugian ini bahkan melebihi nilai moneter Yunani! Tentu kondisi ini tak bisa diremehkan, apa yang terjadi?

Metaverse Rugi Karena Lamanya Waktu Pengembangan

Tiga puluh tahun lalu, penulis novel Neal Stephenson sudah pernah menulis mengenai virtual reality. Namun baru hari ini pengembangan Metaverse itu menemui titik temu. Namun, tak semudah itu kita bisa menggunakan aplikasi ini. Kita bisa lihat sendiri bahwa proses render Metaverse masih cukup buruk. Kualitas grafis bahkan masih setara playstation one. Dengan kondisi demikian, Metaverse jelas belum layak dijual.

Menurut direksi dari Metaverse, time-frame untuk memenuhi visi Mark Zuckerberg bisa mencapai lima belas tahun. Lima belas tahun bukanlah waktu yang pendek dan investor ingin mendapatkan hasil yang lebih menjanjikan.

Aturan Terbaru Apple

Masalah lain muncul karena Apple mengeluarkan aturan privasi baru di iOSnya. Sebagai gambaran, pengguna iPhone di Amerika Serikat adalah 50% dari total pasar (Laporan Consumer Intelligence Research Partner / CIRP).

Aturan privasi baru di iOS mempersulit Facebook untuk melakukan target periklanan. Dengan kondisi demikian, maka membuat iklan di Facebook tak terlihat menarik lagi. Padahal, iklan masih menjadi andalan pemasukkan dari Facebook.

Persaingan dengan TikTok

TikTok muncul sebagai pesaing lainnya. Aplikasi ini menjawab kebutuhan pengguna aplikasi akan video pendek. Reels dari Instagram belum mampu menyamai pengalaman yang ditawarkan oleh TikTok. Selain itu, TikTok memiliki algoritma yang lebih menarik karena video yang muncul tak selalu dari content creator dengan pengikut banyak. Asal relevan dan menarik, TikTok membukakan peluang bagi banyak pihak untuk viral.

Keberadaan TikTok ini pukulan yang cukup keras untuk Facebook. Pada Q4 tahun lalu, jumlah pengguna Facebook tidak bertumbuh signifikan dan makin mengurangi kepercayaan investor.

Metaverse Mahal!

Untuk bergabung dengan Metaverse, kita harus memiliki seperangkat alat khusus. Hal ini pada akhirnya akan mempersulit proses transformasi pengguna media sosial saat ini ke Metaverse. Harga alat ini memang belum ditentukan. Tapi, jelas bahwa Metaverse tidak akan murah. Hal ini juga menghambat proses orang untuk bergabung dengan Metaverse.

Mark Zuckerberg Terlalu Cepat?

Muncul anggapan bahwa Mark Zuckerberg terlalu cepat bicara soal Virtual Reality. Namun, kita bisa melihatnya dari sisi lain bahwa proses pengembangan Virtual Reality ini memang mahal dan berbelit belit. Usaha Mark untuk memulai dari sekarang setidaknya akan menjadi peluang besar bagi Metaverse untuk menguasai pasar di masa depan walau resiko kompensasi finansialnya juga tak sedikit.

Masalahnya adalah, apakah Mark cukup memiliki kapital untuk menahan rugi besar yang ia alami saat ini? Mungkin Mark harus melakukan efisiensi yang jauh lebih ketat untuk setidaknya memastikan projectnya mampu bertahan dalam lima belas tahun ke depan. Tanpa kehati hatian, salah salah project Virtual Reality ini malah bisa menenggelamkan Facebook dan kawan kawannya.

baca juga :
Metaconomy : Bagaimana Metaverse mempengaruhi Ekonomi

Metaverse : Dunia Gaib Yang Semakin Nyata

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini