Waktu Baca: 2 menit

Dalam Perjanjian Baru, banyak orang menilai kaum Farisi sebagai musuh utama Yesus Kristus. Pandangan ini bisa kita anggap benar karena dalam Alkitab, Yesus terhitung beberapa kali mengutuk orang Farisi. Setidak tidaknya, Yesus menyebut orang Farisi hipokrit sebanyak enam kali, buta sebanyak lima kali dan menyebut mereka juga sebagai anak ular beludak dan penghuni neraka beberapa kali. Namun, tentu saja dalam Alkitab kita tidak mendapatkan penjelasan siapa itu orang Farisi sebenarnya. Dalam berjalannya waktu, banyak orang mencoba menjawab misteri kaum Farisi ini.

Terpisahkan

Kata Farisi dalam bahasa Yahudi dipercaya berarti ‘yang terpisahkan’. Namun, banyak yang tidak memahami mengapa kaum Farisi menyebut diri mereka terpisahkan. Sebab, dalam masa bait Allah kedua, orang Farisi tetaplah bagian dari keluarga agama Yahudi, mereka hanyalah salah satu dari sekian sekte yang bergabung dalam agama Yahudi.

Namun, dalam prakteknya mereka memang sangat berbeda. Mereka sangat ketat dengan aturan aturan dalam ajaran Yahudi termasuk tentang hari Sabat. Di hari Sabat mereka benar benar tidak kemana mana dan hanya boleh melakukan tindakan tertentu saja. Konon orang Farisi cukup ekstrem dalam menerapkan ajaran Yahudi. Beberapa dari mereka bahkan menghitung setiap kebaikan yang mereka lakukan dan memalingkan wajah setiap melihat perempuan.

Beberapa Murid Yesus Adalah Orang Farisi

Pada saat Yesus pertama kali menyebarkan ajarannya, tercatat dalam sejarah bahwa pengikutnya adalah bekas orang Farisi. Sebenarnya, baik Yesus dan orang Farisi memiliki kesamaan visi bahwa ada kehidupan setelah kematian. Mungkin inilah yang menyebabkan beberapa orang Farisi tertarik mengikuti Yesus.

Dalam Alkitab, sebenarnya ada penjelasan lebih rinci mengenai peran orang Farisi yang jauh lebih simpatik. Konon ketika Yesus wafat, ada orang Farisi yang menyumbang wangi wangian untuk jenazah Yesus. Beberapa orang Farisi jugalah yang memperingatkan Yesus bahwa Herodes hendak membunuhnya.

Kemana Perginya Farisi?

Setelah terjadinya keruntuhan Bait Allah kedua, Hilang jugalah orang Farisi. Orang Farisi memang memiliki banyak musuh. Salah satu musuh orang Farisi adalah kaum Saduki. Orang Farisi pada jamannya memang bersikap eksklusif karena merasa dirinya paling benar. Mereka digambarkan sangat perhatian pada hal hal detail di kitab Taurat. Tapi ironisnya, meraka justru melupakan inti ajaran yang lebih penting karena terlalu memikirkan detail detail yang sebenarnya sangat remeh temeh.

Orang Farisi konon juga memiliki ajaran sendiri yang mereka wariskan dari mulut ke mulut tentang beberapa tradisi yang tidak ada dalam kitab Taurat.

Alasan Yesus Bertentangan Dengan Kaum Farisi

Pertentangan Yesus dengan kaum ini banyak dipercaya karena cara pandang mereka sangat berbeda. Yesus percaya bahwa yang paling utama adalah cinta kasih dan aturan di kitab Taurat sebenarnya bisa mereka kompromikan. Namun, orang Farisi yang konservatif bersikap sebaliknya dengan mengutamakan aturan aturan detail di Kitab Taurat dan banyak menyingkirkan persepsi kemanusiaan dalam beribadah. Yesus juga konon marah karena orang Farisi mendukung bisnis hewan sembelihan di depan bait Allah.

Saat itu beberapa orang Farisi membuat kriteria hewan hewan macam apa yang boleh dan tidak boleh untuk menjadi kurban persembahan. Bagi orang yang tidak berpunya, mereka terpaksa harus membeli hewan kurban yang mahal yang dijual di depan Bait Allah. Dengan kata lain, mereka menjadikan agama sebagai bisnis. Faktor inilah yang memancing kemarahan Yesus.

Jadi, itulah tadi sekilas latar belakang mengenai orang Farisi. Sebenarnya, masih banyak misteri yang menyelimuti kaum ini.

Baca juga :
Film Tentang Yesus Kristus Paling Kontroversial

Jatuh Dalam Dosa Berulang (Sebuah Renungan Malam Paskah)

Saksikan konten menarik kami lainnya di Youtube Channel resmi kami

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini