Waktu SD, saya sering memainkan gim-gim horror seperti Resident Evil atau Silent Hill pada console PlayStation. Waktu itu, saya gak berani untuk memainkan gim tersebut di malam hari soalnya banyak jumpscare yang bikin nyali saya menciut. Seringkali saya tidak berani lamalama ke toilet atau sekadar menyalakan lampu di lantai dua rumah saya karena memainkan gim tersebut. Saya hanya berani memainkan gim tersebut pada malam hari jika ada teman atau saudara yang bisa saya ajak main bareng. Sekarang, saya bisa memainkan gim-gim horror seperti Resident Evil pada malam hari tanpa rasa takut. Saya hanya harus memutar otak bagaimana memanage jumlah peluru yang terbatas dan strategi untuk menghadapi zombie-zombie yang jumlahnya sangat banyak. Namun semua yang saya sebutkan di atas berubah saat saya mencoba gim horror berjudul Outlast.
Outlast, Gim Horror Sebagai Jurnalis yang Mengeksplorasi Rumah Sakit Jiwa
Outlast sendiri merupakan gim horror first person yang mengharuskan kita mengeksplorasi rumah sakit jiwa terpencil bernama Mount Massive Asylum yang terletak di Colorado. Pada gim ini kita akan berperan sebagai jurnalis lepas bernama Miles Upshur. Masalahnya, gim ini memiliki sudut pandang orang pertama atau first person. Tapi bukan gim first person tembak-tembakan seperti Counter Strike atau Point Blank, kita harus memainkan gim ini dengan pelan-pelan sebisa mungkin agar tidak tertangkap hantu atau manusia yang jadi lawan kita.
Masalah kita ketika memainkan gim ini pun tidak selesai sampai di situ, MyLove. Sebagian besar lokasi yang terdapat pada gim ini adalah bangunan terbengkalai yang tidak memiliki
penerangan sama sekali. Resident Evil mah mending, meski gelap, kita masih bisa melihat
sekeliling kita. Outlast beda banget, soalnya satu-satunya cara bagi kita untuk bisa melihat
dalam kegelapan adalah melalui lensa handycam memiliki nightvision. Yang bikin repot adalah, handycam tersebut memiliki daya baterai yang sangat terbatas. Dinyalain, baterai cepat habis. Kalau dimatiin, takut sama sekeliling kita yang gelap. Gimana gak takut?
Harus Berkeliling Diam-diam
Gim horror lainnya memiliki indikator darah yang bisa kita lihat kan? Nah, Outlast tidak memiliki itu. Kita diharuskan untuk berkeliling dalam gim ini dengan diam-diam. Kalau ketahuan musuh, baik itu hantu atau manusia yang jadi alwan kita, mereka akan menangkap, menyiksa kita hidup-hidup. Kalau ini terjadi maka ‘Game Over’, jadi kalau ketahuan musuh kita sebisa mungkin harus sembunyi di dalam lemari atau di bawah tempat tidur. Untuk melewati musuh pun kita harus berjalan berputar melewati jalan lain yang tidak musuh lewati dengan menyelinap melalui semak-semak, naik ke loteng, atau menyelinap melalui saluran air. Kadang-kadang kita diharuskan untuk lari sprint agar bisa lolos dari musuh. Resident Evil mah gak ada apa-apanya deh. Aku jamin!
Musuh di Outlast dan Serunya Outlast
Musuh yang kita hadapi pada gim ini tidak main-main sih. Ada manusia yang kalau ketemu
kita bakalan ngebacok kita sampai meninggal dengan golok, sampai ada hantu yang bentuknya kayak kuntilanak yang bakal berusaha mencabik-cabik kita dengan kukunya yang tajam. Sebisa mungkin hindari mereka semua biar gak ‘Game Over’ ya!
Yang lebih seru adalah kita akan menjadi jurnalis beneran di gim ini dengan menyelidiki setiap foto, dokumen, dan petunjuk-petunjuk lainnya yang kita temui pada gim ini. Saat kita sembunyi di balik lemari atau di bawah tempat tidur, kita juga bisa merekam berbagai peristiwa yang kita lihat sebagai barang bukti. Berasa jadi Shinichi Kudo atau Najwa Shihab aja nih kalau main gim ini jadinya.
Misteri Rumah Sakit Jiwa
Ketika semakin dalam memainkan gim ini, kita jadi tahu apa yang terjadi dalam rumah sakit jiwa ini. Rumah sakit jiwa ini kerap kali melakukan eksperimen berbahaya pada pasien-pasiennya. Banyak sekali jenazah manusia yang kita temukan telah dimutilasi untuk keperluan eksperimen sadis yang dilakukan oleh penjahat pada gim ini. Ada juga sekte aliran gereja sesat yang kerap kali melakukan ritual sesat dengan mengorbankan nyawa manusia sebagai bentuk persembahan pada Tuhan. Alasannya pastor pemimpin sekte tersebut memiliki gangguan jiwa bernama skizotipal. Skizotipal adalah kondisi di mana penderitanya memiliki cara berpikir yang abnormal dan sangat sulit untuk menjalin hubungan dengan manusia lainnya.
Saking seramnya gim ini, ada banyak meme yang menampilkan para pemain Outlast yang memajang sejumlah simbol keagamaan. Seperti Kitab Suci Al-Quran yang ditaruh di samping komputer bagi pemain yang beragama Islam dan Bible yang ditaruh di samping komputer karena gim ini betul-betul menyeramkan.
Seseram-seramnya gim Resident Evil, kita bisa nembakin zombie atau monster yang ada di dalamnya dengan brutal. Outlast mah gak bisa gitu, MyLove. Kita harus lari sekuat tenaga atau sembunyi di balik lemari atau di kolong tempat tidur untuk menghindari kejaran hantu atau manusia jahat di dalamnya. Dijamin bikin trauma sih karena kalau kamu baca-baca forum yang membahas gim ini, banyak banget yang gak berani menamatkan gim ini untuk kedua kalinya, termasuk saya. Cukup sekali aja namatin gim ini, itu pun selalu saya mainkan pada siang hari biar kondusif ketika memainkannya. Habis main gim ini pun saya selalu memutar kartun, film lucu atau stand up comedy dari para komika di YouTube biar memori tentang gim ini gak kebayang-bayang di dalam mimpi saking seramnya.
Artikel ini juga terbit di wisnu93.com
Baca juga:
Need For Speed Most Wanted: Nostalgia Game Paling Dicari
EFootball 2022 : Mahakarya Game Abad Ini