Lagi-lagi netizen mempunyai bahasan yang menimbulkan pro dan kontra, dalam platform burung gendut alias twitter. Hal yang lagi user Twitter bahas berawal dari salah satu akun, yang menyuruh mengganti sirkel pertemanan jika dalam sirkel tersebut, tidak membahas mengenai investasi seperti reksa, dana, obligasi, dan saham. Si empunya akun mungkin beranggapan dan mempunyai tujuan yang mulia bahwa di umur 20an seharusnya sudah memikirkan hal-hal semacam investasi untuk masa depan, tidak lagi hanya membahas ketampanan para aktor film.
Di akhir tweetnya pun tertulis “lakukan saran ini. Kamu akan berterima kasih pada saya dua puluh tahunan lagi. Belum pada ngelakuin aja, si yang punya akun udah inisiatif jawab sendiri. Terima kasih kembali *beserta emoticon”. Apakah dia 100% salah? Ya tidak juga, kan niatnya dia ngasih saran untuk punya sirkel yang mendukung dalam dunia investasi. Ya meskipun ini menuai pro dan kontra lagi-lagi.
Eh… tapi apa iya langsung ganti sirkel? Nah, kalau sirkelmu tidak sehat dari awal ya memang sebaiknya langsung kamu ganti. Daripada kamu makin pusing bukan?. Tapi, ngomong-ngomong soal sirkel di umur 20a-n ini sebenarnya penting gak penting, iya gak sih? Penting jika bisa jadi support buat kamu berkembang, akan gak penting kalau cuma haha-hihi tanpa memikirkan masa depan.
Sebenarnya untuk mendapatkan sirkel yang bisa membuat diri kita berkembang, namun harus tetap menjadi diri sendiri itu, susah-susah gampang kan? Apalagi di umur 20an yang saat ini lagi masa-masanya berlomba buat ngejar ini dan itu. Nah, kamu bisa kok menciptakan lingkungan sirkelmu menjadi lingkungan pertemanan yang sehat. Gimana caranya?
Mendengarkan
Namanya juga berelasi sama orang, dengan sifat dan latar belakang yang berbeda-beda. Tentu saja gak bisa 1000% cocok. So, kunci pertama yang harus dilakukan adalah menjadi pendengar yang baik dulu. Dalam sebuah sirkel pasti isinya sekumpulan manusia yang sudah terseleksi alam, dari manusia-manusia lain. Dalam kata lain, mereka seharusnya menjadi tempat yang bisa dipercaya untuk mendengarkan ceritamu. Ketika temanmu sedang cerita atau menyampaikan pendapat, sebaiknya didengarkan sampai dia merasa lega. Setelah itu barulah, kamu boleh memberikan saran-saranmu.
Memahami Sifat
Nah ini, sifat manusia dalam satu sirkel harus bisa lebih dipilah-pilah lagi. Mana yang bisa kamu toleransi, mana yang tidak. Jangan sampai kamu nanti terbawa arus yang justru merugikan dirimu. Misalnya, kamu bukan perokok tapi sirkelmu perokok aktif, dan kamu mencoba mengikuti padahal kamu terpaksa. Sirkel yang baik, adalah yang bisa memahami karakter temannya karena, akan menjadi percuma juga jika kita hanya bisa mendengarkan tapi tidak bisa memahami sifat dan situasinya.
Jangan Takut Menegur
Teman yang baik, sebenarnya adalah teman yang berani menegur temannya jika memang ada kesalahan. Nah, dalam konteks ini kamu tidak perlu menegurnya di depan umum dan memojokkan dia. Kamu bisa mengajaknya berbicara dari hati ke hati, biar dia juga tidak tersinggung dan salah paham. Menurutku pribadi, kalau teman dekatmu tidak pernah menegur kamu, justru kamu yang harus bertanya pada diri sendiri, apakah mereka fake dan justru membicarakanmu di belakang? Karena jika mereka menegur dan memberimu anjuran, juga merupakan salah satu bentuk support untuk mengembangkan pribadimu sendiri lho.
Menjadi Support System (Eksternal)
Sirkel yang baik, tentunya akan mendukung teman yang lain untuk mengembangkan diri dan dalam memilih pilihannya. Jika itu ranahnya positif, tentu mereka juga akan turut berbahagia atas apa yang tengah kamu kerjakan atau dapatkan. Dan jika kamu sedang berada di titik terendah, mereka bukannya menjelekkan tapi tetap menjadi teman yang selalu siap untuk menolongmu. Dengan adanya dukungan yang positif seperti ini, tentu kamu tidak akan takut menjadi dirimu sendiri dan menentukan setiap pilihanmu.
Evaluasi
Pada konteks ini, aku mau mengambil pengalaman dari lingkungan sirkelku. Ketika sedang ada masalah, alih-alih membuat drama dengan sindir menyindir di media sosial, kami lebih suka membicarakannya secara blak-blakkan. Tidak semua orang bisa memang. Tapi kamu bisa mencobanya. Metode ini bisa kita sebut evaluasi. Kita akan meluangkan waktu khusus membahas hal yang sedang dipermasalahkan secara bergantian, sehingga kami pun tau apa yang menjadi akar masalah dan tahu bagaimana untuk mengambil langkah ke depannya.
Mempunyai sirkel pertemanan yang sehat apalagi di usia dewasa memang susah-susah gampang. Kalau kamu sudah punya lingkungan teman yang sehat silakan buat kamu pertahankan, dan kalau belum kamu juga tidak perlu khawatir tidak punya sirkel. Tapi, kamu bisa juga mencoba untuk menerapkan cara berteman yang sehat versimu sendiri.
Foto oleh Helena Lopes dari Pexels
Baca juga:
Teman Minta Contekan Tugas Terus, Harus Gimana?
Close Friend Issue dan Siapa yang Layak Dijadikan Teman