Waktu Baca: 3 menit

Beberapa tahun yang lalu, saya telah mendaftarkan diri saya ke Bank Mata Jawa Barat yang terletak di Rumah Sakit Mata Cicendo Kota Bandung. Di sana saya akan menjadi calon donor mata buat yang membutuhkan. Di keputusan saya ini banyak orang yang bertanya, “Kenapa mau donor mata?”. Saya pun menjawab dengan mudah, “Simply because it is the least I can do for humanity“.

Saya sendiri baru mengetahui tentang prosedur pendaftaran calon mata saat melihat postingan Eddi Brokoli lewat lawan Twitter dan Instagramnya. Beliau berkata bahwa untuk yang berdomisili di Kota Bandng, tinggal mendaftarkan diri secara langsung ke Bank Mata Jawa Barat yang terletak di Rumah Sakit Mata Cicendo Kota Bandung dan saya segera pergi ke sana pada hari itu juga untuk mendaftarkan diri. Ya tentu saja alasan saya supaya jenazah saya suatu saat nanti bisa berguna bagi orang lain, terutama bagi saudara-saudara saya para tuna netra supaya bisa melihat kembali.

Proses Donor Mata Kayak Gimana?

Proses donor mata itu seperti berikut, setelah kita wafat, kornea mata kita akan mereka ambil. Lalu kornea kita yang sudah mereka ambil akan mereka transplantasikan ke yang membutuhkan. Seperti ke saudara kita yang tuna netra atau memiliki kerusakan kornea mata agar bisa melihat kembali. Prosesnya sendiri cukup sederhana, saat kita wafat, ahli waris akan menghubungi pihak Bank Mata. Setelah itu, petugas medis dari Bank Mata akan mengambil bagian kornea mata tersebut dari tubuh kita sebelum kita dimakamkan. Nantinya, kornea mata tersebut akan mereka transplatasikan pada saudara kita yang membutuhkan.

Syaratnya Apa Saja?

Tinggal daftar saja! Kalian tinggal mengisi surat pernyataan yang menyatakan bahwa apabila meninggal dunia merelakan kornea mata kalian bisa diambil dan ditranplatasikan kepada yang membutuhkan. Suami/istri/anak/ahli waris dan seorang saksi lain harus mengetahui dan menandatangani surat pernyataan. Selain itu pengurus Bank Mata juga akan menandatangani surat ini. Sesederhana itu saja.

Untuk kalian yang matanya mengalami mata silindris, mata plus, maupun mata minus, tidak usah khawatir karena proses tranplatasi kornea mata sama sekali tidak dipengaruhi oleh kondisi mata kalian yang mengalami mata silindris, mata plus, maupun mata minus. Yang membatalkan prosedur donor mata hanyalah, jika calon donor mata meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan korena matanya rusak saja, jadi ya semoga saja seluruh calon donor mata yang sudah mendaftarkan diri tidak meninggal akibat kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kornea matanya rusak.

Bagaimana Pandangan Agama?

Berikut ini pandangan sejumlah agama terkait prosedur donor mata yang saya kutip langsung dari sumbernya, Website Bank Mata Cicendo.

Di agama Islam MUI pada tanggal 13 Juni 1979 di Jakarta mengeluarkan fatwa yang membolehkan orang menjadi donor mata. Fatwa yang MUI keluarkan yaitu sebagai berikut: “Seseorang yang semasa hidupnya berwasiat akan menghibahkan kornea matanya sesudah wafat dan diketahui,disetujui dan disaksikan oleh ahli warisnya,wasiat itu dapat dilaksanakan dan harus dilakukan oleh ahli bedah”. KH. Syukri Gozali menandatangani Fatwa tersebut.

Di agama Katolik Paus Yohanes Paulus I pada tanggal 6 September 1978 mengeluarkan pernyataan. Pernyataan tersebut berbunyi “mendonorkan mata atau anggota tubuh setelah meninggal merupakan sumbangan kemanusiaan yang mulia dalam rangka memperbaiki dan memperpanjang hidup sesamanya”.

Di agama Kristen Protestan seorang donor mata dapat membuktikan kasihnya kepada sesama. Tidak hanya dengan kata-kata tetapi benar-benar mereka laksanakan dalam perbuatan. Dirjen Bimas Kristen Protestan Dep. Agama RI mengeluarkan pernyataaan ini.

Dalam ajaran Hindu juga memperbolehkan mendonorkan mata setelah meninggal dunia. Alasannya karena tidak bertentangan dengan tujuan ajaran Hindu yaitu Jagadhita (kebahagiaan mahluk sedunia).

Bagi umat Buddha berdana berupa kornea mata merupakan Dana Paramita, yang akan dapat meningkatkan nilai kehidupan manusia dalam kehidupan yang akan datang (Dirjen Bimas Hindu Buddha RI).

Prinsip Saya Sendiri

Jangan bawa organmu ke surga, di sini lebih banyak yang membutuhkan. Daripada mubazir karena organisme mengurai organ tubuh kita, saya pikir alangkah baiknya kita donorkan ke saudara kita yang membutuhkan.

Gambar oleh Josh Sorenson

Artikel ini juga terbit di wisnu93.com

Baca juga:

Medical Check Up Gratis Dengan Donor Darah Apheresis

Tips Menjadi Gamer Yang Bugar Dan Sehat

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini