Waktu Baca: 3 menit

Menjadi orang jahat pastinya punya konsekuensi yang (katanya) sih buruk. Entah itu dia jahat karena menjadi penipu atau seorang yang menuduh pihak lain dengan serampangan. Namun, anehnya nggak jarang orang-orang yang kita cap jahat sering kali justru malah menjadi orang sukses. Seakan-akan konsekuensinya tidak ada yang buruk. Bukannya semesta menghukum si jahat namun malah memunculkan sebuah anomali. Kondisi seperti ini ternyata dipengaruhi oleh sesuatu yang bernama “Dark Triad”.

Apa Sih Dark Triad Itu?

Mungkin beberapa dari kalian ada yang sudah dan beberapa belum ngeh apa itu Dark Triad atau dalam bahasa Indonesia bisa kita sebut Kepribadian Tiga Serangkai Kegelapan. Kepribadian “gelap” ini adalah gabungan dari tiga sifat manusia yang cenderung negatif. Bahkan, di suatu titik bisa juga membahayakan sesamanya. Kepribadian ini antara lain adalah narsisme, machiavellianisme dan psikopat.

Meskipun nampak buruk, pada kenyataannya kepribadian ini tidak sulit untuk kita temui di sekitar kita. Saya pribadi pun nggak jarang melihat teman-teman saya memiliki ciri-ciri ini. Walaupun begitu, sepertinya saya juga harus memastikannya dengan test psikologi tidak hanya menduga-duga saja. Namun, meskipun tidak sulit untuk kita temui di sekitar kita, setiap orang memiliki tingkat kepribadian gelap yang berbeda-beda. Tidak bisa kita pukul rata bahwa setiap orang adalah orang jahat (yah, walaupun kata Freud setiap orang punya tendensi untuk berbuat jahat, sih).

Lalu sebenarnya kenapa kepribadian gelap ini bisa membawa orang menuju kesuksesan? Kita coba bedah satu per satu.

Narsisme

Pertama, narsisme. Kalau kita mendengar kata narsisme, kita pasti udah ngeh kalau istilah ini menggambarkan orang yang narsis banget. Kepribadian yang narsis biasanya justru akan terlihat lebih menonjol daripada orang kebanyakan. Kenapa? Alasannya karena orang dengan kepriadian ini akan secara terus menerus berusaha menjadi perhatian banyak orang. Orang-orang narsis biasanya justru malah tahu bagaimana harus menjadi sorotan orang lain sehingga mereka bisa mendapatkan panggung yang mereka inginkan.

Saya sendiri pernah berbincang mengenai sifat narsisme ini. Kenyataannya memang benar saja, orang-orang yang memiliki kecenderungan narsisme punya jalan karir yang jauh lebih pesar daripada yang lain. Banyak yang bisa promosi dengan mudah dan mendapatkan jabatan tertentu. Orang-orang narsisme seperti ini yang aslinya agak berbahaya jika mereka mendapatkan sebuah jabatan. Bisa saja mereka menendang orang-orang yang “menganggu sinar mereka”. Namun kebiasaan inilah yang akan membuat yang bersangkutan terlihat bersinar paling terang.

Machiavellianisme

Berakar dari penulis buku legendaris The Prince, Niccolo Machiavelli, istilah Machiavellianisme menggambarkan orang yang memiliki sifat seperti yang Machiavelli tuliskan. Salah satu yang menjadi ajaran dari Machiavelli adalah bagaimana seseorang bisa mempengaruhi dan memanipulasi orang lain. Bahkan Machiavelli menuliskan jika seorang pangeran tak akan pernah habis akal untuk mencari alasan ketika dia tidak bisa menepati janjinya.

Sifat Machiavellianisme bisa membuat orang menjadi sukses karena orang-orang yang punya sifat ini adalah orang yang cerdas dalam memanipulasi. Dia bisa menyelamatkan dirinya sendiri di situasi-situasi genting. Misalnya ketika dia melakukan kesalahan yang bisa merusak reputasinya. Orang-orang Machiavellianisme bisa memutar otak dengan mudah dan memanipulasi orang agar dirinya tak terlihat bersalah. Tentu saja hal ini (meskipun buruk), sangat berpengaruh menjaga citranya agar tetap baik. Saya sendiri sering mendapati seseorang yang manipulatif di sekitar saya justru lebih sukses daripada saya.

Psikopat

Eit, sebelum lebih jauh, psikopat di sini bukan berarti orang yang bisa membunuh orang secara sadis. Kalau kita selalu menghubungkan psikopat dan pembunuhan maka aparat-aparat berwenang di seluruh dunia yang pernah membunuh adalah psikopat dong. Bukan kan?

Psikopat di sini berarti adalah orang yang tidak memiliki rasa bersalah atau menyesal sama sekali. Bahkan mereka cenderung bisa memanfaatkan orang lain dengan mudah. Selain itu, uniknya sebuah studinya menyatakan bahwa orang-orang yang dianggap kharismatik malah memiliki kecenderungan psikopat. Paul Babiak, seorang psikolog di New York juga mengatakan kalau psikopat juga memiliki kemampuan komunikasi dan kreativitas yang baik. Tentu saja faktor-faktor ini bisa memuluskan langkah mereka ke kesuksesan. Mereka bisa kreatif, memanipulasi dan memanfaatkan orang tanpa rasa bersalah dan juga pinter ngomong. Kurang topcer apalagi coba?

Lalu Apakah Kamu Harus Jahat Biar Sukses?

Nah, kali ini kita akhirnya tahu kenapa orang-orang “jahat” bisa sesukses itu. Pertanyaannya sekarang, apakah kamu harus jadi orang “jahat” biar sukses? Ataukah ada jalan lain biar jadi sukses? Coba kamu research dan cari pembuktiannya.

Saya sendiri juga mendapati orang baik tapi memiliki kesuksesan yang oke. Bedanya, orang-orang ini memang jarang tereskpos oleh media. Mereka tidak menggembor-gemborkan achievement-nya selama ini. So, bagaimana menurutmu?

Ilustrasi gambar oleh Andrea Piacquadio

Baca juga:

Zodiak Cancer Susah Sukses, Zodiak Leo Sering Gagal

Eksploitasi Buruh Perempuan: Di Balik Suksesnya Fesyen Busana Muslim

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini