Waktu Baca: 3 menit

Pernah nggak kita ketemu orang yang kita anggap aneh banget? Aneh bukan dalam artian lucu tentu saja. Aneh di sini artinya orangnya negatif, suka egois dan mementingkan kepentingannya sendiri. Kalau ngomong nge-gas. Misalnya salahpun selalu balik melawan. Kalau melihat kebahagiaan atau kesuksesan orang lain suka ngrasa tersaingi. Kita kadang mikirnya orang ini egonya besar saja, makanya dia begitu. Padahal enggak juga. Ego besar seringkali berkorelasi dengan keberhasilan. Banyak orang yang egonya besar dan kompetitif seperti saya. Tapi (sejauh ini) saya masih berinteraksi dengan sesama manusia sewajarnya. Sementara itu, memang ada orang orang ini yang aneh sampai tua. Kalau boleh dibilang mereka ini kehilangan satu aspek kecerdasan yang penting yaitu tidak punya kecerdasan intrapersonal. Lalu, apa itu kecerdasan intrapersonal?

Memahami Diri Sendiri

Memimpin orang lain, memahami orang lain dan berkomunikasi dengan baik bersama orang lain bisa kita kategorikan sebagai kecerdasan interpersonal. Interpersonal artinya antar orang. Jadi secara mudah ya dapat kita sebut antar kepribadian. Nah, apakah orang yang memiliki kecerdasan interpersonal ini bisa sukses dengan mudahnya? Belum tentu. Sebab kalau skala misinya masih beresiko kecil, ia bisa saja ‘memaksakan’ dirinya. Ibaratnya: kerja mengandalkan otot semata.

Tapi, kalau ia ingin sukses besar, ia harus memiliki kecerdasan yang kita sebut sebagai intrapersonal. Intrapersonal artinya adalah kecerdasan memahami diri sendiri. Secara mudah adalah kemampuan untuk mengevaluasi diri sendiri. Apa yang menjadi kelebihan kita? Apa yang menjadi kekurangan kita? Bagaimana kita harus bertindak sesuai tipe diri kita? Inilah yang disebut sebagai kecerdasan intrapersonal.

Untuk jangka panjang, kecerdasan intrapersonal sangat penting jika kita harus mengambil keputusan keputusan penting termasuk dalam menentukan visi perusahaan/ komunitas serta mendelegasikan tugas pada orang lain.

Kekecewaan

Namun sayangnya, tak jarang orang enggan mengkoreksi diri sendiri. Mereka takut menemukan fakta bahwa mereka tak sekuat dan sehebat yang mereka pikirkan. Ketika kamu masih muda, ini tidak akan menjadi masalah karena banyak saingan dan kompetitormu yang lain juga tak punya kecerdasan intrapersonal ini.

Lain halnya ketika kamu masuk ke dunia profesional. Banyak sainganmu lebih cerdas dalam mengolah kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki. Mereka juga tahu bagaimana berstrategi dengan kelebihan maupun kekurangan mereka. Untuk jangka panjang, orang yang tidak mau mempelajari intrapersonal akan ketinggalan kereta dan menjadi aneh sampai tua.

Mereka akan merasa akan sudah berusaha keras, tapi tetap saja gagal dalam kehidupan. Ini semua akan berakhir dengan kekecewaan dan ujung ujungnya menyalahkan dunia.

Kisah Goku dan Pelatih Basket

Ketika melawan Cell dalam komik Dragon Ball, Goku memutuskan untuk melakukan satu tindakan nekad. Ia memilih untuk menyerah dan memberikan kesempatan melawan Cell pada anaknya Son Gohan. Ini adalah salah satu momen paling menarik di komik besutan Akira Toriyama ini.

Momen ini juga menunjukkan kualitas kepemimpinan dan kecerdasan intrapersonal seorang Son Goku. Akhirnya Cell kalah oleh Son Gohan.

Di dunia nyata, seorang pelatih basket bernama Doc Rivers pernah berkata demikian: pemain biasa gak pengen mendengar apa apa, pemain bagus ingin dilatih secara maksimal dan pemain terbaik selalu mau mendengar kebenaran seburuk apapun itu.

Dari dua cerita tadi, saya ingin menunjukkan contoh pentingnya kecerdasan intrapersonal dalam  kehidupan. Kita tidak perlu menjadi yang terbaik di segala bidang. Bahkan, kita tak perlu menjadi orang terpintar dalam kelompok. Yang kita butuhkan adalah kebijaksanaan dan kemampuan memahami diri sendiri untuk mengeluarkan potensi terbaik kita.

Kalau kita selamanya kaku dan tidak mau berubah, maka kemungkinan terburuknya ya kita menjadi aneh sampai tua, tidak bisa bergaul dan terus menerus berada dalam lingkaran ketidakpuasan.

Setelah membaca artikel ini, mungkin akan ada sebagian sedikit dari orang dengan kecerdasan intrapersonal 0 yang mau berubah, namun banyak yang tetap memaksakan menjadi ‘diri mereka sendiri’. Tidak apa apa, seenggaknya mereka sedikit terpapar agar bisa berubah menjadi orang yang lebih baik ke depannya 🙂

Gambar Oleh : Lukas Rychvalsky

Baca juga :
Senin Yang Depresif

Kenapa Sih Banyak Anak Muda Gagal Mencapai Tujuannya

Tonton juga :
Biar Gak Stres, Renny Malah Sibuk Nulis!

 

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini