Waktu Baca: 2 menit

Perselingkuhan memang pahit, tapi bisa juga menjadi sebuah berkah.

“Ternyata aku macarin orang yang salah. Dia akhirnya malah milih yang lain”, kata temanku saat itu. Perselingkuhan memang marak terjadi di dunia percintaan dan bukanlah hal yang asing. Biasanya, selingkuh membawa kesedihan bagi yang diselingkuhi. Sementara itu yang menjadi pelaku biasanya etel-etel aja dan terkesan bahagia. Mungkin baru menyesal ketika hubungan dengan selingkuhannya gagal.

Lain halnya dengan temanku yang menjadi pelaku selingkuh. Dengan jumawa dan bahagianya dia menceritakan keberhasilannya lepas dari pacar lamanya. Selayaknya perselingkuhan adalah jalan keluar buat dirinya. Dia seakan akhirnya menemukan tambatannya selama ini. Sama halnya dengan mantannya yang ia campakkan, kini bersanding dengan pria lain yang nampaknya lebih menerimanya.

Sebuah Jalan Untuk Menemukan Tambatan Hati Sesungguhnya

Bagaimanapun cinta akan menemukan jalannya bukan? Salah satu jalannya adalah melewati perselingkuhan. Meskipun susah namun terkadang jalan yang cinta ambil memang kejam. Lebih kejam daripada ibu tiri di sinetron-sinetron Indonesia.

Seperti yang teman-temanku alami, pada akhirnya perselingkuhan menjadi berkah buat mereka. Memang ada yang menyimpan dendam terhadap mantannya, namun tanpa momen perselingkuhan dia tidak akan mendapatkan tambatan hati yang sesungguhnya. Mungkin jika salah satu tidak ada yang jujur dengan cara berselingkuh hubungan yang ada hanya akan terasa hambar karena salah satunya sudah menyadari bahwa dia hilang rasa.

Pada Akhirnya Hubungan Tak Cocok Memang Harus Berpisah

Entah tanpa selingkuh atau dengan perselingkuhan pada akhirnya hubungan yang tidak cocok haruslah mengalami perpisahan. Hanya bedanya, perselingkuhan terjadi karena munculnya sosok yang salah satu pihak idam-idamkan selama ini. Ketika sosok ini muncul maka kecenderungan orang untuk berselingkuh akan muncul.

Perbedaannya hanyalah muncul atau tidaknya sosok yang pelaku harapkan. Tapi, toh sama saja. Hubungan yang tidak cocok memang harus berpisah. Toh menurut aku (yang juga pernah jadi korban) bagaimanapun caranya, hubungan yang berakhir tetaplah menyakitkan. Hanya kitalah yang nanti menentukan bumbu sakit hati sebanyak apa yang harus kita berikan. Perselingkuhan bisa menjadi berkah untuk kita mencari tambatan hati yang jauh lebih sesuai dan tidak terjebak dengan cinta yang sudah salah.

Berselingkuh Nggak Jarang Memang Menjadi Penyelamat

Menjalani toxic relationship adalah hal yang sangat berat. Terutama untuk orang yang takut akan kesepian. Idealnya kata netizen janganlah takut dengan kesepian. Namun bagaimana jadinya kalau sudah mengalami kesepian terlalu lama? Ketika mendapatkan pasangan, meskipun toxic sekalipun rasa takut akan kesendirian tetaplah muncul. Ini manusiawi.

Perselingkuhan bisa saja menjadi berkah ketika kita mengalami problematika ini. Pada akhirnya jika kita mendapatkan seseorang yang pas serta tidak perlu sendirian dan harga yang harus dibayar adalah harus dengan selingkuh maka lebih baik memang dilakukan. Saya sendiri terkadang menyarankan hal ini ketika relasi aku yang terjebak toxic relationship mulai tertarik dengan individu lain. Alih-alih aku sok idealis dengan berharap dia berani sendiri lagi aku lebih suka melihat dia bahagia tanpa harus kesepian dan tanpa harus menghadapi toxic relationship lagi.

Penutup

Meskipun berat, namanya perselingkuhan akan menjadi konsekuensi dari kehidupan romantis. Dengan berbagai caranya yang sering tidak tertebak, selingkuh pun juga bisa menjadi berkah. Semua tinggal kembali kepada kita entah sebagai pelaku ataupun korban. Toh setiap orang berhak mencintai siapapun yang menarik hatinya. Tapi jangan lupa, ketika jatuh cinta tetap harus pakai logika.

Ilustrasi gambar oleh RODNAE Productions

Baca juga:

Kita Mempercayai Pasangan Kita dan Mencintai Selingkuhan Kita

Pengakuan Seseorang Yang Berselingkuh

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini