Pom Bensinya Amerika menjual BBM-nya per galon. Satu galon itu setara 3,78 liter. Saat ini pun harganya sudah luar biasa. Di Amerika harganya berbeda dari satu negara bagian (state/Provinsi) ke negara bagian lainnya. Naiknya harga BBM kita sudah tahu sebabnya dan bukan itu yang mau aku bahas.
Aku mau cerita bahwa di Amerika perbedaan harga antara BBM kualitas 1, 2 dan 3 yang dijual di Pom Bensin harganya nggak jauh satu dengan yg lain. Nyaris sama. Perbedaannya seringkali hanya beda beberapa puluh sen (1 dollar itu setara dengan 100 sen). Jadi antara BBM kualitas sedang, baik dan terbaik itu di bawah 1 dollar.
Alasan Kenapa Harganya Bisa Mirip-mirip
Kenapa? Karena tidak ada subsidi di Negeri ini. Pasar sepenuhnya menentukan harga. Suamiku yg biasanya mengisi full tank mobilnya cukup dengan 35-40 dollars, sekarang harus bayar 60-70 dollars. Nyaris dobel.
Kalau BBM kualitas biasa habis, orang tidak terlalu merasa keberatan membeli BBM kualitas yg lebih baik dan tentu dgn harga yg lebih mahal, tapi harganya tidak terlalu jauh mencolok dari BBM yang biasa dibeli. Orang mau beli BBM jenis apapun ya nggak ada masalah. Semua tanpa subsidi.
Pertanyaannya, Apakah Indonesia Harus Ngejiplak Kebijakan Amerika?
Apakah Indonesia sebaiknya melakukan kebijakan yg sama ? Tentu saja tidak. Subsidi masih tetap harus diberikan karena kalau diserahkan sepenuhnya kepada pasar maka akan ada banyak orang yg tidak mampu atau akan sangat kesulitan membeli BBM. Jadi memang harus ada jenis BBM yg disubsidi.
Masalahnya, dengan diberikannya subsidi terhadap jenis BBM tertentu (Pertalite) maka terdapat perbedaan harga yang besar antara BBM bersubsidi dan BBM non-subsidi. Akibatnya? Banyak orang dengan kendaraan yang mahal, cc yang besar juga beli BBM bersubsidi. Nggak malu, dan nggak tahu diri. Beli mobil mahal mampu tapi beli BBM Non Subsidi komplain. Sudah kaya tapi mental masih miskin.
Peran Pemerintah Menanggulangi BBM yang Tidak Tepat Sasaran
Kondisi ini memaksa Pemerintah secara kreatif menciptakan sistem yang mampu menapis alias menyaring orang-orang atau pihak yang sebenarnya tidak layak beli BBM subsidi. Dan diluncurkanlah aplikasi yg diharapkan akan mampu menyaring. Adilkah? Ribet? Sudah pasti. Tapi percayalah ini adalah cara menciptakan keadilan yang sesungguhnya yang layak mendapatkan bantuan ya biarlah dibantu, yang nggak layak terima bantuan…..ya jangan minta… karena ngggak akan lolos dalam aplikasi. Menurut aku ini sungguh keren. Salut buat Pemerintah dan Pertamina secara khusus.
Berhemat Adalah Kuncinya
Dengan naiknya harga BBM maka otomatis bahkan Kami yg di Amerika pun melakukan tindakan penghematan. Kalau nggak penting-penting banget ya jangan ke luar rumah. Atau kalau mau keluar rumah pergilah barengan, cukup gunakan 1 mobil saja. Biarkan mobil yg lain beristirahat. Itu cara bijak untuk berhemat. Di Amerika kami nggak punya angkot. Bus dan KA hanya di Kota Besar, nggak menjangkau pinggiran Kota (Suburb). Jadi mobil adalah alat transportasi yg utama.
Kangen deh keliling Kota bersama Si Boru tanpa harus memikirkan harga BBM. Nyantai, sambil nyanyi-nyanyi di Mobil, sambil mendengarkan Si Boru Mbugua bercerita.
Ilustrasi gambar oleh Skitterphoto
Baca juga:
Aplikasi MyPertamina Hanya Bikin Ribet Pas Beli BBM?
Harga BBM Sulit Naik Jika Pemerintah Jadi Gol-Kan Program Ini
[…] Bedanya Kebijakan BBM Indonesia dan Amerika, Adakah BBM Subsidi di Amerika? […]