Waktu Baca: 3 menit

Untuk kedua kalinya, Romelu Lukaku menginjakkan kakinya di negeri Pizza. Nampak senyumnya merekah ketika bersua dengan Steven Zhang sang empunya I Nerrazurri. Katanya dengan raut mukanya yang tak pernah terlihat secerah ini ketika membela Chelsea, dia senang bisa kembali ke Inter. Rampungnya transfer Romelu Lukaku ke Inter Milan ini, meskipun membahagiakan, Lukaku dan Inter harus dibayang-bayangi sebuah mitos yang siap menghadang mereka.

Sebuah Kisah Klasik Kembalinya Pemain ke Klub Lama

Kisah seperti Romelu Lukaku dan Inter Milan tulis bukanlah kisah yang baru di dunia sepak bola. Kisah kembalinya pemain ke pelukan klub lamanya sudah menjadi kisah klasik yang ada sejak dulu.

Salah satunya adalah pemain dengan nama emas di Real Madrid, Santiago Bernabeu. Pemain sepak bola di zaman televisi hitam putih ini pernah memantapkan hatinya untuk membelot dari Real Madrid untuk masuk menjadi bagian dari Atletico Madrid, rival dari klub di mana kaki-kaki kecilnya sudah ada di sana saat masih di tim junior. Namun, seakan hatinya tak kerasan dan memintanya pulang, 1 tahun setelah bergabung dengan Atletico, dia pulang ke Real Madrid. Meskipun sempat melakukan pembelotan, namanya justru melekat dengan stadion Real Madrid menjadi tanda cinta fans dan klub terhadap Bernabeu.

Bertahun-tahun sejak era Bernabeu, televisi sudah berwarna. Kisah-kisah kembalinya pemain ke pelukan klub lamanya masih terus muncul ke permukaan. Sebut saja seperti Ricardo Kaka yang kembali menari di kota Milan tahun 2013 yang lalu hingga Paul Pogba yang tidak kuat menolak rayuan Juventus untuk pulang.

Mitos Kegagalan yang Membayangi Transfer Romelu Lukaku ke Inter Milan

Seperti halnya segala sesuatu di bawah matahari, sepak bola memiliki mitos yang terus membayangi setiap pemain hingga setiap kejuaraan. Piala Dunia dengan mitos kegagalan juara bertahan yang akan gagal di edisi selanjutnya, dan mitos 12 tahunan Euro menjadi gambaran betapa lekatnya dunia sepak bola dengan mitos dan takhayul. Pun dengan bursa transfer yang mengandung mitos-mitos yang penggemar sepak bola percaya. Salah satunya adalah mitos kegagalan pemain ketika pulang ke klub lamanya.

Kembali ke masa lalu, meskipun belum lama ini terjadi, Cristiano Ronaldo bisa saja menjadi contoh dari korban mitos comeback ini. Kembalinya sang kapten Timnas Portugal ke Theater of Dream awalnya menjadi secercah harap dan jawaban atas doa fans Manchester United. Ronaldo akan menjadi pemikul harapan tim dan fans setelah United nampak gamang di liga karena kehilangan jati dirinya. Kenyataan justru memperlihatkan dirinya bertolak belakang dengan harapan fans United. Ronaldo memang acap kali mencetak gol, namun raut bahagianya seakan direnggut oleh kacaunya The Red Devil. Ronaldo kini lebih akrab dengan emosi dan rasa jengkel daripada kenikmatan bermain bola. Terbaru, Ronaldo sudah berbicara soal dirinya yang ingin angkat kaki dari Old Trafford. Dia ingin meninggalkan United yang sudah mengambil kenikmatan sepak bolanya. Kini, doa fans seperti sirna. Ronaldo hampir mencapai sebuah kegagalan.

Sama nasibnya dengan Ronaldo, pemain-pemain lainnya seperti Costa, Andriy Shevcenko bahkan sang megabintang Maradona menjadi korban mitos kegagalan ketika kembali ke klub lama mereka. Bukan kembali menemukan peforma dan tarian terbaik mereka di atas lapangan, mereka justru melempem di banyak laga. Magis mereka seakan hilang karena nostalgia kehebatan masa lalu mereka. Mereka yang dulu menjadi aktor utama teater lapangan hijau justru menjadi pemeran sampingan di bangku cadangan. Keran gol mampet, senyumannya pun hilang. Mitos inilah yang bersiap menunggu Romelu Lukaku.

Akankah Lukaku Benar Gagal?

Pertanyaan mengenai kegagalan Romelu Lukaku setelah transfer-nya rampung mungkin sudah menyeruak sejak membaca artikel ini. Namun, semua kembali ke tangan Lukaku apakah dia akan menjadi korban terkaman sang mitos atau tidak. Lukaku sedang berada di sebuah persimpangan antara kegagalan dan mengulangi keberhasilannya. Skema permainan Inter sedikit berubah. Kondisi di ruang ganti pun berbeda dengan keluar masuknya pemain baru di ruang ganti mereka. Jika Lukaku tenggelam pada masa lalu, bisa saja dia adalah calon korban mitos dan takhayul selanjutnya.

Sumber gambar: @inter

Baca juga:

Bahaya Yang Membayangi Transfer Erling Haaland Ke Manchester City

Philippe Coutinho ke Aston Villa Dan Sederet Transfer Gak Masuk Akal Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini