Waktu Baca: 3 menit

Bursa transfer masih terus bergulir sampai akhir bulan ini. Banyak klub yang sudah mendatangkan pemain-pemain baru buat memperkuat dan menambal skuatnya. Mulai dari Juventus, Inter Milan, AC Milan, Real Madrid hingga Barcelona dengan keajaiban keuangannya mulai merekrut pemain baru.

Namun, dari nama-nama besar di atas, ada salah satu klub yang menarik perhatianku di bursa transfer kali ini. Klub ini adalah AS Roma. Geliatnya di bursa transfer kali ini sangat menarik. Mereka mulai mendatangkan pemain kelas satu setelah sekian lama hanya menjadi penantang sesaat di liga. Kira-kira bagaimanakah perjalanan dan kiprah AS Roma musim ini?

Kedatangan Pemain-pemain Bintang

Geliat bursa transfer AS Roma kali ini berbeda dengan musim-musim sebelumnya. Sebelum musim ini, praktis hanya pemain “level 2” saja yang mereka rekrut. Nama-nama seperti Miralem Pjanic, Chris Smalling, Edin Dzeko mereka datangkan ketika nama-nama ini bukanlah incaran dunia. Namun, ketika mereka meledak, AS Roma mau tak mau melepasnya, seakan Roma hanyalah batu loncatan para pemain level 2 untuk menjadi level 1 dan kemudian pindah.

nemanja matic transfer as roma

(Sumber: @nemanjamatic)

Sekarang Roma sudah berbeda. Kini AS Roma di musim 2022 / 2023 mulai mendatangkan para bintang dan para pemain berpengalaman. Dybala, Matic sudah merapat ke AS Roma. Sementara itu, Roma juga bersiap kedangangan mantan juara UEFA Champions League, Wijnaldum, dari PSG dan Andrea Belotti dari Torino.

Bisa jadi kedatangan pemain-pemain ini akan membawa AS Roma memiliki kiprah yang lebih baik lagi di Serie A dan EUL musim ini.

Prediksi Permainan Roma Musim Ini

Musim lalu, pakem AS Roma dalam bermain adalah 4 – 2 – 3 – 1 dengan mengandalkan Tammy Abraham sebagai ujung tombak. Pemain asal Inggris ini dilayani oleh gelandang seperti Cristante, Pellegrini dan Mkhitaryan di belakangnya. Sementara itu sektor bek dihuni oleh Karsdorp, Ibanez, Villa, Mancini hingga Smalling.

Kini, mungkin saja pakem permainan AS Roma hanya akan sedikit berubah. Bisa jadi AS Roma menggunakan pakem lama mereka 4 – 2 – 3 – 1 atau merubahnya menjadi 3 – 4 – 2 – 1 seperti di laga melawan Tottenham yang lalu.

paulo dybala as roma

(Sumber: @officialasroma)

Namun, menurutku hal yang paling bisa diprediksi adalah peran Dybala musim ini. Bukan hal yang mustahil, dia akan mendapatkan peran dari Jose Mourinho untuk menjadi nomor 10, baik di skema 4 – 2 – 3 – 1 atau 3 – 4 – 2 – 1 (berduet dengan Zaniolo). Jose Mourinho akan butuh visi bermain Dybala dan kemampuannya untuk membuka ruang buat striker AS Roma lainnya.

Selain visi dan kemampuan Dybala membuka ruang, Dybala juga piawai mencetak gol, meskipun musim lalu keran golnya agak seret. Dengan kemampuannya mencetak gol baik dari jarak dekat maupun jarak jauh, Dybala bisa mengatasi permasalahan striker AS Roma.

Tammy Abraham yang musim lalu didapuk jadi juru gedor AS Roma memang bisa dibilang mencetak cukup banyak gol di Serie A (17 gol). Namun, jumlah gol Tammy ini ternyata ada di bawah xG-nya yang sebesar 20,91. Kondisi inilah yang menggambarkan Tammy masih kesulitan untuk memaksimalkan peluang-peluang yang dia dapatkan buat mencetak gol. Keberadaan Dybala bisa membantu Tammy atau Belotti jika kedua striker ini memiliki masalah mencetak gol.

Lalu, Bagaimana Kiprah AS Roma di Serie A dan UEL di Musim Ini?

Musim 2021-2022 bukanlah musim yang menjanjikan buat Roma di Serie A. Mereka masih sering menderita kekalahan terutama di laga-laga melawan tim besar Serie A. Praktis mereka selalu menelan kekalahan di tangan AC Milan, Inter dan Juventus serta tidak pernah menang melawan Napoli baik di laga kandang atau laga tandang.

Namun, seharusnya musim ini sedikit berbeda buat Roma. Mereka seharusnya bisa bermain lebih baik daripada musim lalu. Mental juara Wijnaldum dan pengalaman Dybala serta Matic seharusnya bisa menjadi suntikan moral yang oke buat serigala ibu kota.

Apakah berarti mereka menjadi kandidat juara scudetto? Bisa jadi iya, bahkan AC Monza pun bisa menjadi kandidat scudetto (ingat keajaiban Leicester!). Tapi, prediksi yang paling realistis menurutku adalah AS Roma pol mentok memperebutkan posisi ke-4 di Serie A. Memang mereka kedatangan pemain-pemain dengan kualitas mumpuni, tapi geliat transfer dari big 4 Serie A musim lalu juga sama ganasnya dan Roma masih perlu menemukan racikan terbaik mereka.

Lalu bagaimana di UEL? Aku pribadi cukup memfavoritkan I Lupi bisa jadi juara di UEL dengan catatan Manchester United dan Arsenal tidak bermain dengan baik. Jika saja kedua tim liga Inggris ini bermain apik dan salah satunya bertemu dengan AS Roma maka bukan mustahil langkah Roma bakalan terhenti. Jika sampai fase semi-final mereka tidak berjumpa, minimal AS Roma bisa masuk final UEL dan semoga saja di final tidak bertemu salah satu dari kedua tim Inggris ini.

Tentu saja akan menarik untuk menanti kiprah AS Roma. Mereka sudah kedatangan pemain bintang dan punya modal juara UECL musim lalu. Semoga saja, I Lupi dapat hasil yang maksimal musim ini.

Sumber gambar: @officialasroma

Baca juga:

Kemenangan Milan Kemenangan Italia

Striker Tua Tapi Ganas di Serie A Italia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini