Waktu Baca: 2 menit

Dalam dunia pendidikan pebentukan karakter para murid sangatlah penting. Pendidikan karakter lebih baik jika tidak hanya dijadikan “kata hiasan” di dalam kelas untuk mengajak siswa – siswi memiliki karakter tertentu. Para Guru atau tenaga pendidik haruslah menyampaikan atau melatih siswa-siswi mereka untuk memiliki karakter dengan memberikan contoh yang nyata sehingga bukan sekedar teori atau ceramah.

Guru Mengajarkan Pendidikan Karakter Melalui Pelajaran

Sebagian isi pelajaran di Indonesia memuat nilai karakter, maka lewat isi pelajaran itulah guru atau tenaga pendidik dapat menjelaskan kepada siswa untuk memahami niai karakter yang terkait. Sebagai contoh Guru Olahraga selau dapat mengajak siswa-siswi merefleksikan nilai-nilai karakter yang ada dalam berolahraga seperti nilai kerja sama dan semangat juang. Dalam mata pelajaran yang tidak serat nilai karakter seperti fisika juga dapat mengajarkan materi asas black, yaitu asas kesetimbangan panas. Sebuah asas di mana panas yang diberikan sama dengan panas yang diterima. Materi ini juga dapat membantu siswa sadar pentingnya keadilan dalam kehidupan.

Guru mengajarkan Pendidikan Karakter Melalui Metode Belajar

Beberapa mata pelajaran tidak memiliki kaitan dengan nilai karakter, sehingga guru sulit menjelaskan nilai karakter kepada siswa-siswi. Kalau hal ini sulit, guru bisa saja menjelaskan dan menanamkan nilai karakter pada siswa-sisiwi lewat cara mengajarkan atau metode pembelajarannya. Banyak nilai karakter yang bisa guru sampaikan melalui metode pebelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang penerapannya sederhana di dalam kelas adalah diskusi kelompok. Dengan adanya diskusi kelompok guru bisa mengajarkan nilai karakter kerja sama tim dan musyawarah dalam memecahkan  sebuah persoalan.

Peran Guru yang Menjadi Teladan 

Mendidik siswa-siswi untuk menerapkan nilai karakter itu tidak dapat terjadi kalau guru hanya meyampaikan secara teori atau ceramah. Peran Guru dalam menanamkan nilai karakter di sini sangatlah penting dalam membentuk karater siswa. Guru haruslah menjadi teladan hidup bermoral artinya guru memberikan teladan kepada siswi-siswi bagaimana hidup bermoral misal hidup jujur dan rukun.

Guru juga dapat menciptakan suasana kelas demokratis dengan melibatkan siswa-siswi dalam pengambilan keputusan bersama. Terahkir mengajarkan disiplin, guru tidak hanya menghakimi siswa atau siswi yang tidak disiplin seperti telat masuk kelas, tidak mengejakan tugas sesuai waktu yang ditentukan, akan tetapi gurunya sendiri tidak disiplin. Guru harus menjadi teladan sehingga siswa-sisiwi nya memiliki panutan atau idola dalam proses mereka mencari jati diri.

Ilustrasi foto oleh Pragyan Bezbaruah

Baca juga:

Apa Sih yang Hilang Dari Pendidikan Indonesia?

Who Moved My Cheese?: Sebuah Seni Menghadapi Perubahan

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini