Perubahan itu pasti, baik yang kita sadari saat ini atau yang baru akan terjadi. Dalam menyikapi sebuah perubahan setiap orang tentunya memiliki dinamikanya masing-masing. Ada tipikal orang yang mudah beradaptasi, ada yang harus sambat-sambat dulu, eh tapi ada juga yang bahkan sama sekali tidak siap. Meski tidak siap, kita harus tetap siap dalam perubahan, kan?
Ngomongin soal perubahan, buku “Who Moved My Cheese?” yang ditulis oleh Spencer Johnson, M.D, mempunyai cara jitu yang bisa kita pelajari untuk menghadapi sebuah perubahan baik dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari.
Review Singkat
Who Moved My Cheese? Menjadi buku paling laris #1 BestSeller Internasional dan sudah diterbitkan lebih dari 10 juta eksemplar. Kalau kamu membaca buku ini, kamu akan diajak bertualang ke suatu labirin bersama ke empat ekor tikus Sniff, Scurry, Hem, dan Haw.
Ke empat tikus itu suka sekali mengumpulkan dan menyimpan keju-keju dalam labirin mereka. Namun, suatu saat ada yang memindahkan keju mereka dari labirin. Tikus-tikus itu mulai panik karena, ada yang berubah mengenai keju-keju mereka di labirin.
Masing-masing tikus memiliki karakter dalam menghadapi perubahannya. Sniff si cepat tau akan adanya perubahan, Scurry si gercep (gerak cepat) dalam mengambil tindakan, Hem si takut akan perubahan, dan Haw si pantang menyerah yang selalu mencoba beradaptasi. Nah, kira-kira kamu termasuk yang mana?
Terus Bergerak Mencari Cheese
Meski kita tidak pernah tau perubahan apa yang akan terjadi. Seperti yang terjadi pada ke empat tikus itu, mereka sudah nyaman tinggal di labirin dengan keju lama mereka. Tapi, tiba-tiba seseorang mengambil kejunya. Dalam menyikapi perubahan kita perlu terus bergerak atau dalam kata lain, bergerak untuk menemukan solusi dan beradaptasi. Kalau kita hanya diam menunggu seseorang memberi kita cheese, maka kita tidak pernah tau pelajaran apa yang bisa kita ambil atas perubahan yang terjadi karena, setiap perubahan bisa membawa hal yang lebih baik untuk kita.
Bercermin Pada Kesalahan
Setiap insan manusia pasti melakukan kesalahan. Dalam menghadapi perubahan, kita juga perlu lho bercermin pada kesalahan. Eh… tapi tidak lantas untuk menjadi ajang menyalahkan diri sendiri sehingga menimbulkan rasa penyesalan yang dalam. Kesalahan yang pernah kita perbuat, bisa kita jadikan refleksi untuk mengembangkan diri lebih baik lagi ke depannya.
Menikmati Cheese
Kita juga bisa kok menikmati setiap cheese (re:proses) yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Meski rasa cheese kita akan berbeda dari yang sebelumnya namun, cheese lain dalam warna baru juga tidak kalah menarik kalau kita mau berusaha menikmatinya. Jadi, nikmatilah setiap cheese-mu!
Well, Who Moved My Cheese? Ini sangat menarik khususnya buat kita yang kadang sulit menerima perubahan. Tapi, dengan beberapa makna yang bisa kita ambil, apakah kamu sudah mulai siap akan perubahan?
Sumber gambar: freepik.com
Baca juga:
Konsisten Untuk Mengecewakan Orang
Belajar Menghadapi Perubahan Konsumen Lewat Eiichiro Oda
[…] Who Moved My Cheese?: Sebuah Seni Menghadapi Perubahan […]