Waktu Baca: 3 menit

Setelah menyaksikan Noktah Merah Perkawinan, saya mendengar banyak orang menyalahkan Gilang Priambodo. Menurut mereka, Gilang Priambodo tidak berusaha memperbaiki hubungannya dengan Ambar. Ia adalah tipe lelaki yang selalu menghindar dari masalah dan tidak mau mendiskusikan problematika pribadi dan kehidupan rumah tangganya dengan istrinya. Parahnya lagi, saat makin terdesak, ia diam diam mulai menyemai bibit bibit selingkuh dengan Yulinar. Walaupun begitu, sampai akhir film, Gilang Priambodo tidak pernah pernah tidur dengan Yuli (spoiler alert ringan!). Jadi boleh kita sebut bahwa Gilang Priambodo dalam kasus ini hanya selingkuh emosi. Lha apa bedanya dengan selingkuh fisik? Ini bisa jadi lebih mendingan, tapi kalau mau dianggap lebih ‘parah’ juga boleh.

Nah, saya itu pernah menjadi Gilang Priambodo. Maksudnya, ya saya melakoni peran mirip Mas Gilang ini meski saya tidak pernah diminta mantan pasangan saya untuk menamparnya. Karena saya pernah di posisi Mas Gilang Priambodo, saya merasa tokoh ini tidak semenyebalkan yang dibahas di berbagai forum forum film.

Begini sebabnya,

Gilang Priambodo Itu Bukan Lelaki Brengsek

Mohoh maaf jika kata katanya agak menusuk. Tapi sayapun tahu kalau saya bukan pria nakal yang mencari cari kesempatan. Justru karena terlalu bertanggung jawab dan ingin menanggung semua beban seorang diri…seorang Thierry..eh maksudnya Gilang Priambodo ini keblasuk, jatuh ke dalam kesalahan.

Kalau ada pertanyaan, kenapa kok saya gak mau ngajak bicara masalah dengan pasangan? jawabannya simpel: jujur, aku takut pasanganku berubah karena melihat versi jujur dari diriku. Menurut aku, ini memang alasan yang fuck up. Tapi, ketika kamu merasa sudah mendapat pasangan yang pas dan tepat, ketakutan seperti itu akan muncul. Makanya kamu pilih simpan dan sakit sendiri.

Baca juga : Reza Arap Selingkuh Pertanda Bucin di Media Sosial Adalah Kebohongan?

Nah, pasangan itu kadang gak ngerti dengan posisi si laki laki. Ia merasa si laki laki nyebelin karena tidak mau berbagi masalah dengannya. Tapi jujur saja, memang laki laki seringkali bingung cara menyampaikan tanpa menyakiti hati pasangannya. Ia takut si perempuan berubah dan ketakutan itu nyata bersama dengan jalannya hubungan.

Padahal ya dalam kepala sudah numpuk. Inilah yang kemudian menjadi pembuka masalah berikutnya: selingkuh emosi.

Selingkuh Emosi Itu Apa

Yang namanya masalah ditanggung sendiri itu akhirnya menjadi beban dalam pikiran dan terciptalah rasa kesendirian karena harus menghadapi banyak hal seorang diri. Itulah yang saya alami waktu itu, saya merasa bahwa semua hal harus saya yang menanggung. Inilah pintu masalah berikutnya karena saya lalu berkenalan dengan seorang perempuan yang lugu dan polos seperti Yulinar.

Baca juga : Apa Perlu Satu Indonesia Tahu Urusan Reza Arap dan Wendy Walters?

Parahnya lagi, perempuan ini juga kesepian dan mendapat perlakuan yang tidak baik dari lingkungannya. Hal inilah yang membuat kita pelan pelan terikat secara emosional. Kami sering pergi berdua, mensharekan hal hal kecil tapi berkesan dan seterusnya.

Di saat bersamaan, saya merasa seperti Gilang Priambodo karena mantan pasangan waktu itu tidak mengerti kondisi saya. Dalam hati saya menyadari juga ada sisi jelek saya. Saya takut ngomongin kekhawatiran pribadi saya, tapi saya berharap mantan pasangan saya bisa ngertiin. Inilah yang akhirnya menjadi sumber masalah layaknya film Noktah Merah Perkawinan.

Akhirnya, hubungan selingkuh emosi itu saya berlanjut agak lama sampai akhirnya mantan pasangan saya yang terpisahkan LDR muncul tiba tiba di dekat saya. Di situlah kami berbaikan dan hubungan selingkuh emosi ala Noktah Merah Perkawinanpun berakhir.

Namun, komunikasi tetap buruk hingga kemudian kami mengakhiri hubungan dua tahun berselang.

Pelajaran Dari Noktah Merah Perkawinan

Saya mengambil pelajaran sebagai sosok Gilang Priambodo. Saya kira ada beberapa hal yang akhirnya saya mengerti.

Yang pertama, jangan sungkan untuk membicarakan masalah pribadi dan perasaan pada istrimu/pasanganmu. Kalau dia gak bisa ngerti, mungkin dia memang bukan jodohmu. Sesimpel itu dan kehilangan dia mungkin ‘sakit’ di awal. Tapi bersama dia di jangka panjang bisa nyakitin.

Baca juga : Perempuan dan Penggambarannya: Beberapa Rekomendasi Cerita Wanita Untuk Kamu

Kedua, jadilah pria yang bertanggung jawab. Artinya ya kalau emang sudah menentukan pilihan, hargai pilihanmu. Sebelum punya pacar, bisa saja saya pergi kemana saja dengan siapa saja. Tapi, begitu hati sudah ditambatkan, ya sudah. Jangankan pergi berdua. Ketemu di café berdua dengan cewek lainpun aku membatasi. Kalau mau ketemu ya bertiga atau berempat. Jangan berduaan saja begitu lho. Gak sehat.

Ketiga, biasakan minta maaf dan ungkapkan rasa cintamu. Mungkin pasanganmu gak ngerti kalau kamu gak pernah bilang kalau kamu sayang dia. Mungkin buat cowok, ngomong sekali itu sudah cukup. Padahal cewek perlu untuk diyakinin berkali kali. Ya setidaknya, pastikan bahwa perasaan cinta itu ada. Naik turun wajar. Tapi ‘barang’nya ya tetap ada di situ. Begitu.

Dari pengalaman saya menjadi Gilang Priambodo di ala ala Noktah Merah Perkawinan, saya berharap gak ada yang selingkuh emosi atau apalagi menjadi selingkuh beneran.

3 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini