Waktu Baca: 3 menit

PDIP tampaknya terus menerus Mendukung para Srikandi alias pemilih wanita. Beberapa kali ketua DPP PDIP, Puan Maharani menyebut harapannya agar di 2024 ada pemimpin wanita dan ia sendiri mengharapkan wanita akan mendapat peran yang lebih luas. Beberapa acara PDIP juga kental dengan nuansa mendukung kaum hawa. Hal ini lalu menimbulkan pertanyaan: ada apa antara PDIP dan pemilih wanita ini?

Jawaban paling mudah adalah bahwa PDIP diduga kuat akan mengusung Puan Maharani sebagai calon presiden. Karena Puan adalah seorang wanita, maka partai coba membangun sentimen positif agar para pemilih wanita mau memilih Puan Maharani sebagai calon presiden mereka. Namun, saya kira analisa ini tidak sepenuhnya tepat.

Pemilih Wanita Memang Dominan

Faktanya, pemilih perempuan di Indonesia memang dominan. Total pemilih perempuan adalah 15,686, 939 orang atau 2 persen lebih banyak dari pemilih laki laki di Indonesia. Memang, tidak semua perempuan ini tertarik memilih calon perempuan. Namun, ini angka potensial untuk diolah.

Dari data KPU itu, banyak perempuan yang tidak mau dilabeli feminis, tapi mereka mendukung berbagai isu mengenai perempuan.

Nah, jika PDIP bisa mengolah isu isu perempuan dengan baik. Kemungkinan mereka untuk meraup suara yang cukup banyak dari ceruk ini cukup baik.

Komunikasi Perempuan
pemilih wanita
Dokter Tri menemani para srikandi bersenam ria

Dr. Triyono, tokoh PDIP asal Kabupaten Magelang, memberi pernyataan menarik mengenai kecenderungan PDIP menyasar ceruk perempuan.

“Perempuan itu komunikatif. Jika ia sudah menyukai satu partai, maka ia akan mempromosikan partai itu dengan sungguh sungguh dan militan,” ujar dokter pertama yang terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Magelang ini.

Pandangan Dokter Tri ini membawa saya pada kesimpulan bahwa perempuan itu memang penting dalam politik karena militansinya. Perempuan juga memiliki sisi lemah lembut yang kiranya nanti bisa menyentuh sisi emosional pemilih lainnya.

Tak heran jika ada harapan bahwa perempuan akan menciptakan efek multiply. Dari satu perempuan, lahirlah pemilih pemilih perempuan lainnya yang akan mendukung PDIP mencetak prestasi yang sama seperti pada 2019.

Tradisi PDIP

PDIP terus mendukung para wanita

Nah, sekarang kalau kita berbicara mengenai tradisi PDIP sendiri, memang PDIP dekat dengan pemilih perempuan. Ini jugalah yang membuat PDIP terus mendukung para Srikandi.

Dapat kita lihat misalnya, PDIP naik ke kontestasi lewat sosok Megawati Soekarnoputri yang melejit di awal 90an. Mereka lalu mencetak sejarah suara terbanyak pada Pemilu pasca reformasi pertama yaitu Pemilu 1999. Semua ini tak lepas dari sosok feminis yang ada di diri Megawati Soekarnoputri.

Bahkan sebelum ada sosok seperti Jokowi dan Ganjar Pranowo, Bu Mega selalu berhasil menjaga PDIP di barisan partai dengan suara tertinggi.

Karena memang sudah tradisi PDIP bertumpu pada sosok sosok feminis, tidak heran jika kemudian mereka menjadi partai yang setia mendukung para srikandi ini untuk menjadi tumpuan partai dalam melaksanakan visi misinya.

Kesimpulan

Benar bahwa terlihat arah PDIP saat ini adalah mencalonkan Puan Maharani sebagai calon Presiden di 2024. Tapi bukan itu—atau setidaknya bukan hanya itu—alasan PDIP begitu memuliakan perempuan.

PDIP adalah partai yang sangat feminis dan menghargai perempuan. Hanya PDIP yang memiliki ketua umum perempuan. Dari PDIP juga lahir presiden perempuan pertama dan ketua DPR wanita pertama. Kurang feminis apa?

Jadi, tradisi menghargai perempuan memang sudah mandarah daging di PDIP.

Selain itu, dari perempuanlah lahir para kader kader PDIP yang militan. Mereka inilah yang menjadi ahli komunikasi dan juru bicara PDIP agar orang orang makin mengenal dan percaya pada visi misi PDIP; tak peduli seberapa banyak negative campaign terarah pada partai ini.

Jujur, sangat menarik melihat bagaimana PDIP melangkah ke depannya dengan visi misinya yang konsisten memuliakan perempuan ini.

Baca juga :

PDIP Kabupaten Magelang Ajak Srikandi Srikandi Senam Bareng Sicita

Hasto PDIP: Pemilu 2024 Harus Jadi Ajang Orkestrasi Prestasi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini