Jika membahas bisnis dan investasi, pasti nggak akan jauh-jauh dari perusahaan yang punya banyak profit. Semakin banyak profitnya, jika mereka IPO, sudah pasti banyak yang akan mengincar. Alasannya sederhana, karena berinvestasi di sana pasti menguntungkan. Tapi, sebenarnya, selain soal profit usaha yang tinggi, dalam menentukan perusahaan mana yang akan kamu investasikan ada aspek lain yang harus kamu pikirkan. Aspek ini adalah CSR Perusahaan, sebuah faktor penting yang sering nggak kita pedulikan.
Apa Itu CSR Perusahaan?
Beberapa orang yang nggak berkutat di keuangan perusahaan atau di bisnis itu sendiri mungkin asing sama istilah CSR ini. Padahal, istilah ini sudah menjadi istilah umum yang sering digunakan.
Perusahaan adalah sebuah instansi bisnis yang berorientasi buat mengumpulkan profit atau keuntungan sebanyak-banyaknya. Sudah menjadi hal yang lumrah bila sebuah perusahaan atau kegiatan bisnis akan mempengaruhi sekitarnya untuk mendapatkan profit.
Contoh sederhananya sih kalau kamu punya Cafe yang berada di seberang persawahan yang luas. Cafe-mu, jika laris, jelas akan mempengaruhi sekitarnya seperti banyaknya kendaraan yang membuat jalan itu ramai sampai banyaknya asap kendaraan yang membuat sekitar nggak sebersih dulu..
Nah, karena setiap bisnis pasti memberikan dampak yang baik dan buruk kepada sekitarnya, perusahaan harus memiliki tanggung jawab atas dampak yang dia buat. Salah satu caranya adalah dengan CSR atau Corporate Social Responsibility alias tanggung jawab sosial perusahaan.
CSR ini bisa dalam berbagai bentuk, mulai dari bantuan dana pendidikan seperti yang Djarum lakukan, kegiatan volunteer, donasi sampai perawatan lingkungan.
Kembali ke bisnis cafe-mu yang ramai, kamu akhirnya membuat sebuah volunteer untuk para petani yang ada di sana. Kamu juga bisa membuat kegiatan penghijauan sekitar sebagai tanggung jawabmu karena sudah “mengotori” udara karena banyak kendaraan di cafe-mu. Itulah contoh sederhana dari CSR.
Baca juga: Kasus Arawinda Serta Mantan Pacar Mengingatkan Kita Akan Beratnya Jadi Pahlawan Sosial
Indonesia Masih Kurang Memperhatikan CSR Perusahaan
Saya sempat menemukan hal yang menarik dari laporan keuangan perusahaan yang IPO di IDX. Saya sampai sekarang belum menemukan perusahaan yang mencantumkan pengeluaran CSR mereka di financial statement. Kondisi ini jelas jauh berbeda dengan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat.
Saya mencoba untuk bertanya kepada pakar yang memahami ini, kebetulan dia adalah dosen saya. Beliau mengatakan bahwa memang ada perbedaan standar pengungkapan keuangan perusahaan Amerika dan Indonesia. Negara kita masih ada di taraf pengungkapan level terendah, salah satu indikatornya adalah nggak ada data CSR yang muncul. Padahal, di Amerika, perusahaan yang sudah open public akan menyertakan data CSR mereka.
Saat saya bertanya kenapa ada perbedaan ini dia menjawab bahwa masyarakat kita nggak terlalu peduli dengan CSR. Maka dari itu, perusahaan merasa mereka nggak perlu transparan soal data CSR mereka, yang terpenting masyarakat tahu kondisi keuangan mereka aman-aman saja.
Para calon investor yang berasal dari masyarakat kita nggak peduli apakah perusahaan memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi atau tidak. Paling penting di mata kita adalah profit perusahaan semata.
Jawaban yang menarik bukan? Kita sama sekali nggak peduli apakah sebuah perusahaan memiliki tanggung jawab sosial atau nggak.
Baca juga: Bisnis Asuransi Ambruk, Mungkinkah?
Berinvestasi dengan Memperhatikan CSR Perusahaan
Berinvestasi dengan memperhatikan CSR perusahaan bukan hanya memberikan keuntungan kepada kita sendiri, tapi juga kepada orang di sekitar kalian. Perusahaan akan memahami bahwa jika mereka ingin nilai perusahaannya naik, maka mereka harus memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi, nggak hanya terlihat profit saja.
Lalu gimana caranya kita berinvestasi dengan mempertimbangkan CSR jika datanya saja nggak ada?
Caranya sebenarnya mudah, kita lihat saja apa yang ada di media sosial dan berita-berita yang ada. Bila kita ketik “CSR Perusahaan ‘A'” maka kita akan melihat bagaimana CSR dari perusahaan yang bersangkutan.
Selain itu, lewat artikel-artikel kita juga bisa tahu apakah CSR mereka sepadan atau nggak terhadap profit yang mereka miliki. Di Indonesia, biasanya besaran CSR adalah paling sedikit 3% dari keuntungan perusahaan. Jika ada perusahaan yang untungnya bermilyar-milyar tapi CSR-nya hanya hitungan jutaan saja ya berarti pengelolaan CSR mereka cukup buruk bahkan mungkin nggak ada tanggung jawab sosialnya sama sekali.
Jika kita memberikan respon yang baik terhadap CSR perusahaan, tentu saja nilai saham perusahaan yang bersangkutan akan naik. Kenapa? Karena salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah persepsi kita. Semakin baik persepsinya maka akan semakin tinggi juga harga saham yang bersangkutan.
Dengan perhatian kita yang tertuju kepada CSR maka perusahaan akan mulai menyadari bahwa masyarakat paham mengenai tanggung jawab sosial sebuah instansi bisnis yang pada akhirnya “menuntut” mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan sosial bukan hanya berorientasi pada profit semata.
Coba bayangkan saja betapa banyak beasiswa, volunteer, perhatian terhadap lingkungan yang bisa perusahaan berikan lewat tanggung jawab sosial yang mereka berikan jika kita mulai peduli terhadap CSR dalam keputusan investasi kita.
Bak menyelam sambil minum air, dengan memperhatikan CSR kita berinvestasi sekaligus membantu orang-orang sekitar dan lingkungan kita. Kita bikin senyum mereka merekah dan lingkungan sekitar kita makin bersih.
Baca juga: Investasi di Reksadana, Pilihan Terbaik Bagi Pemula
Ilustrasi foto oleh RODNAE Productions
[…] CSR Perusahaan: Aspek Penting yang Sering Diabaikan dalam Keputusan Investasi Saham […]