Waktu Baca: 3 menit

Di masa-masa jadi anak muda biasanya muncul kendala yang cukup berat soal pilihan. Pilihan ini bukan soal memilih passion atau mau kerja di mana semata tapi soal prioritas antara teman atau pacar. Buat kaum-kaum yang punya ikatan pertemanan yang kuat biasanya akan muncul dilema soal pilihan pacar atau teman. Kita, sebagai orang-orang yang punya circle kuat bingung mana dulu yang jadi pilihan utama. Kalau kita ambil teman, pacar bisa ngamuk, kalau pilih pacar bisa jadi kita kena ghibah di circle. Kira-kira enaknya milih mana kalau begitu?

Pentingnya Pacar vs Pentingnya Teman

Teman ada sebelum kita punya pacar, pasti begitu bukan? Mereka yang biasanya kita ajak seneng-seneng, kita ajak susah dan sebagainya sebelum ada orang yang nyantol di hati kita. Kalau kalian punya circle pertemanan yang kuat biasanya satu sama lain mau berkorban buat ngebantu kita. Benar begitu kan? Saya juga merasakannya. Hahaha…

Tapi, ketika muncul pacar, dia adalah seseorang yang lebih dari sekedar teman. Dia adalah orang yang bikin hari kita jauh lebih berbunga-bunga dan menepis rasa kesendirian kita—eit, jangan salah, punya teman bukan berarti kita nggak akan merasa sendiri, di sinilah peran seorang pacar bermain.

Bukan cuma itu, pacar juga seakan menjebol batasan-batasan privasi kita. Kita bisa jauh lebih terbuka curhat dengan pacar daripada dengan kawan-kawan se-circle. Di saat inilah pacar bisa bikin hidup kita lebih tenang daripada kawan-kawan kita.

Gimana? Mereka sama pentingnya kan?

Baca juga: Kita Mempercayai Pasangan Kita dan Mencintai Selingkuhan Kita

Soal Pacar atau Teman, Inilah yang Harus Jadi Prioritas

Nah melihat bagaimana peran teman dan pacar di kehidupan kita kira-kira mana yang harus jadi prioritas?

Jawaban dari pernyataan kita ini adalah tergantung! Tergantung gimana? Ya tergantung tujuan kita pacarnya bagaimana. Jika saja pacar kalian lebih sering bikin drama nggak ada salahnya memprioritaskan nongkrong kalian, saya bisa membayangkan betapa capeknya punya pacar yang drama king/queen.

Tapi, kalau kalian merasa bahagia bersama pacar kalian dan pengen ke jenjang yang lebih serius, jelas pacar harus di atas segalanya. Bukan berarti kita menjadi terlalu bucin, tapi karena memang seharusnya realistis bahwa kita sedang membangun hubungan di masa depan dengan lawan jenis yang bakalan menemani kita (harapannya) sampai akhir hayat.

Jika saja kita masih terlalu fokus ke teman dan nggak ngasih perhatian ke pasangan kita bukan hal yang mustahil hubungan kita akan berakhir karena pasangan kita merasa nggak disayangi. Sialnya, kalau saja memang pasangan tersebut adalah pasangan yang cocok dengan kita dan kita lepas begitu saja karena salah prioritas kita bisa kehilangan orang yang benar-benar pantas di samping kita. Mencari pasangan yang tepat itu susah lho!

Baca juga: Bahasa Cinta Pasangan Adalah Kunci Kesuksesan Hubungan

Kalau Fokus ke Pacar dan Circle Tersinggung Gimana?

Kalau saja circle kita tersinggung dan merasa kita berkhianat karena memilih pacar daripada mereka adalah hal yang lumrah. Mereka pasti merasa memiliki “jasa” yang lebih besar buat kalian daripada pacar kalian. Jadi, jangan ikutan marah ya! Ini semua hanyalah perbedaan pikiran antara kita dan circle kita. Pikiran berbeda di setiap orang adalah hal yang lumrah.

Buat mengatasi hal ini ada satu hal yang harus kita pahami, mereka berbeda tujuan dengan kita ketika berpacaran. Bisa jadi mereka yang sudah punya pacar merasa nggak perlu memprioritaskan pacar mereka karena belum terpikirkan sebuah hubungan yang lebih intim dan memiliki jenjang yang lebih jauh lagi. Maka dari itu mereka akan merasa tersinggung karena nggak relate sama pilihan kita.

Tapi, coba kita pikirkan sebuah logika sederhana saja. Ketika mereka pada akhirnya punya harapan lebih terhadap pasangan mereka, mereka bakalan memilih pilihan yang sama dengan kita yaitu lebih memprioritaskan pasangan. Semakin tua mereka akan semakin sibuk dengan urusan pribadi dan menomor duakan orang lain. Semakin tua circle kita prioritas mereka adalah kehidupan pribadi mereka, mereka akan memilih kongkow lagi kalau selo aja dan memang itulah siklus kehidupan.

Intinya, kalau mereka tersinggung itu hanya respon yang muncul karena ketidakpahaman mereka. Toh pada saat mereka harus memilih seperti kita tetap saja adalah hal yang mustahil mereka lebih memilih ngurusin kita daripada kehidupan mereka sendiri.

Baca juga: Salah Pilih Pacar Itu Biasa, Kenali Caranya Supaya Enggak Salah Pilih

Ilustrasi foto oleh Nathan Cowley

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini