Waktu Baca: 2 menit

Kemajuan IPTEK membuat banyak inovasi muncul untuk memudahkan kehidupan manusia. Jika pada zaman dahulu manusia menggunakan hewan, kini ada kendaraan yang lebih modern. Contohnya ada kereta api, mobil, bus, kapal samapai pesawat.

Di Indonesia sendiri kereta api menjadi salah satu moda transportasi paling favorit. Kemampuan kereta untuk bisa menempuh jarak yang jauh dan menampung banyak orang menjadi alasannya. Kini sedikit demi sedikit teknologi kereta api semakin maju. Di balik perkembangan ini, pasti ada sangkut pautnya dengan perusahaan kereta api Indoneisa yang sudah kita kenal sebagai PT KAI.

Kira-kira bagaimana perkembangan perusahaan ini sehingga kita bisa menikmati moda transportasi favorit kita yang satu ini?

Pra-kemerdekaan

Netherlands Indische Spoorweg Maatschappi (NISM) menjadi cikal bakal moda transportasi kereta api di Indonesia dengan rute Semarang-Tanggung . Pembangunan cikal bakal kereta api ini diresmikan oleh L.A.J.W. Baron Sloet van de Beele, namun baru dibuka pada 10 Agustus 1867.

Enam tahun berselang, rute ini menghubungkan 3 kota di sekitar Jateng, yaitu Semarang, Solo dan Yogyakarta. Setelah mengubungkan 3 kota ini, pemerintah Belanda membuat rute yang lebih luas pada 18 April 1875 dengan rute Surabaya-Pasuruan-Malang.

Beberapa waktu setelahnya, pembangunan ini menarik banyak investor swasta yang kemudian membuat beberapa jalur kereta seperti Semarang Joana Stoomtram Maatschappij (SJS), Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS), Oost Java Stoomtram Maatschappij (OJS), Pasoeroean Stoomtram Maatschappij (Ps.SM), Kediri Stoomtram Maatschappij (KSM), Probolinggo Stoomtram Maatschappij (Pb.SM), Modjokerto Stoomtram Maatschappij (MSM), Malang Stoomtram Maatschappij (MS), Madoera Stoomtram Maatschappij (Mad.SM), Deli Spoorweg Maatschappij (DSM).

Setelah membangun di sekitar Jawa, pemerintah Belanda mencoba melakukan perluasan jalur di luar Jawa. Pada saat itu pemerintah Belanda melakukan pembangunan di daerah Aceh pada tahun 1876. Setelah itu, giliran Sumatera Utara yang merasakan pembangunan moda kereta api di tahun 1889. Dua tahun berselang, tepatnya tahun 1891 giliran Sulawesi yang merasakan pembangunan kereta api. Setelah itu, tahun 1914, Sumatera Selatan mengikuti Sumatera Utara merasakan adanya kereta api. Terakhir, ada daerah Sulawesi yang merasakan adanya kereta api pada tahun 1922.

Sebenarnya dalam pembangunan insfrastruktur untuk kereta api ini juga ada di Bali dan Lombok. Namun, berbeda dengan daerah lain, 2 wilayah ini hanya sebatas uji kelayakan rel saja.

Namun, meskipun pembangunannya sudah maju, sayangnya kereta api di Indonesia masih terus berada di bawah kendali bangsa asing. Menyerahnya Belanda terhadap Jepang membuat nama NISM menjadi Rikuyu Sokyuku. Perubahan fungsi juga terjadi di mana awalnya berfungsi untuk transportasi masyarakat menjadi transportasi perang. Perubahan fungsi ini juga ditandai dengan penambahan rute seperti Lintas Saketi-Bayah dan Muaro-Pekanbaru.

Baca juga: Orang Belanda Memperjuangkan Indonesia

Pasca-Kemerdekaan

Proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 menjadi tonggak awal industri kereta api di Indonesia jatuh ke tangan bangsa kita sendiri. Melalui Ismangil dan rekannya yang mewakili Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) membaca pernyataan sikap nasionalisasi aset kereta api dari tangan Jepang. Pembacaan ini dilakukan pada tanggal 28 September 1945 di kota Bandung. Setelah itu, Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) menjadi operator perdana kereta api Indonesia.

Namun sebenarnya perebutan aset kereta api dari tangan Jepang sempat mengalami kendala setelah kedatangan Belanda pada tahun 1946. Konferensi yang terjadi 3 tahun setelahnya pada akhirnya bisa menjadi jawaban atas masalah ini. Indonesia berhasil mengambil alih industri kereta api di Bumi Pertiwi.

Hasil konferensi ini menghasilkan penggabungan DKARI dan perusahaan milik belanja SS/VS dan menjadi Djawatan Kereta Api (DKA). Pada akhirnya DKA ini terus berubah nama menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA), Perusahaan Jawata Kereta Api (PJKA), Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) dan akhirnya kita kenal sekarang dengan PT. Kereta Api Indonesia (PT KAI).

Baca juga: Jalanan di Jogja dan Tipe Pengendaranya

Sumber gambar: Wikipedia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini