Mau jujur? Menurut saya bakso Pak Gondrong Magelang adalah salah satu bakso yang masih sangat asli rasanya. Bagaimana tidak, pembuatnya tidak menggunakan mesin penggiling dan pembuat bakso yang umum digunakan para pembuat bakso. Ia memilih menggiling daging dengan meminta bantuan tukang daging dan kemudian mengolah pembuatan bakso dengan menggunakan tangan. Hasilnya baksonya memang tidak semembal bakso bakso yang biasa kita temukan. Tapi di situlah kita menemukan seni rasa asli bakso dan bukan bakso modifikasi yang sering kita temui dewasa ini.
Baca juga : Pasar Entho, Pusatnya Jajanan Pasar di Parakan Temanggung
“Saya ngaduk sendiri dan mengurus semuanya sendiri,” ujar Bu Gondrong, pengelola Bakso Pak Gondrong Magelang sepeninggal suaminya yang meninggal beberapa waktu lalu.
Karena menggunakan kerja tangan, Bu Gondrong mengaku tidak bisa membuat dalam jumlah banyak. Dalam sehari, ia hanya bisa membuat dan mengolah 2,5 kilo daging saja. Namun, ia memang tidak mau ngoyo. Toh pecinta baksonya sudah datang dari berbagai tempat; mulai dari Temanggung hingga Yogyakarta.
Porsi Mantap
Meski dibuat dengan tangan dan hanya di warung kecil saja, semangkuk bakso pak Gondrong Magelang tidak sederhana. Isinya bermacam macam termasuk tetelan dan mie kuning putih serta bakso goreng. Bakso gorengnya saja ada dua jenis. Mangkok bakso Pak Gondrong ini benar benar memanjakan pelanggannya dan harganyapun sangat ekonomis, hanya lima belas ribu Rupiah saja.
Untuk ukuran bakso, baksonya kecil saja tapi waktu digigit rasanya enak, tidak terlalu berat. Seperti yang saya jelaskan tadi, teksturnya masih sangat alami. Tidak membal. Jika kamu mencari rasa otentik dan asli dari bakso, ya tempatnya di sini.
Baca juga : Bakso Dab Supri dan Semangkuk Memori
Kemudian untuk tetelannya juga rasanya fresh. Bu Gondrong memang sengaja membeli daging dalam jumlah kecil saja. Pokoknya ia membuat sedikit, langsung diolah besoknya langsung dijual. Begitu saja.
Kuah Adalah Kunci
Kalau saya bertanya pada Bu Gondrong, apa kunci bakso yang enak? Bu Gondrong mengaku bahwa bakso adalah hal kesekian. Menurutnya yang paling penting adalah kuahnya. Kalau kuahnya segar, berarti pekerjaan rumah untuk membuat bakso enak sudah selesai sebanyak 80 persen.
“Untuk bumbu kuah pasti saya tumis hingga harum, tidak saya cemplung cemplungkan begitu saja,” kata Bu Gondrong.
Memang, ketika saya mencoba untuk mencium baunya. Hasilnya sangat harum dan sedap. Kalau makan baksonya, pasti tidak puas kalau kuahnya tidak saya tandaskan sampai habis. He..he..
Bagi yang ingin berkunjung kesini silahkan langsung saja ke warung bakso Pak Gondrong yang ada di depan SD Negeri Rejowinangun Selatan 1 Kec. Magelang Selatan.