Pernah dengar berbagai kasus seorang boss selingkuh sama sekretarisnya? Sudah pasti kalian pernah tahu cerita ini. Banyak sekali telenovela yang latar belakang ceritanya adalah perselingkuhan dua posisi ini. Bahkan, beberapa cerita anak muda sendiri yang berlatar belakang organisasi nggak jarang kisah cintanya adalah seorang ketua organisasi dengan sekretarisnya. Pertanyaannya ni, kenapa kok selingkuhnya selalu sama sekretaris? Kenapa kok nggak sama bendaharanya saja atau kepala staff yang lain?
Mungkin saya akan sharing sebentar karena kebetulan saya pernah berada di posisi itu. Eit, bukan sebagai seorang boss atau ketua yang selingkuh dengan sekretaris lho ya, tapi kebetulan saya pacaran 3 kali, ketiganya berlatar belakang sekretaris sedangkan saya adalah seorang ketua meskipun nggak semuanya pernah jadi sekretaris saya. Hahaha…
Oke, cekidot.
Mudah Membangun Komunikasi
Hubungan berawal dari sebuah komunikasi bukan? Lebih mudah lagi kita membangun hubungan jika kita bisa berkomunikasi secara intens dengan lawan jenis.
Posisi ketua atau boss dengan sekretarisnya sangat membuat pembangunan hubungan komunikasi ini jadi makin lancar. Seorang ketua atau boss akan lebih sering berkomunikasi dengan sekretarisnya daripada staff–staff yang lain. Ketua akan jauh lebih sering menghubungi sekretarisnya untuk memastikan beberapa hal seperti jadwal, keputusan, rekapan hasil rapat dan lain-lain. Parah lagi nih, kalau sekretarisnya cuma satu, jelas komunikasi antara boss dan sekretaris akan lebih intens lagi yang bisa memperkuat kemungkinan kasus selingkuh di kedua belah pihak.
Baca juga: Cara Berkomunikasi yang Baik dengan Pasangan
Biasanya Saling Ramah Satu sama Lain
Ketua atau boss dan sekretaris adalah dua posisi yang saling membutuhkan satu sama lain. Seorang boss butuh sekretaris untuk mencatat segala kejadian yang terjadi saat rapat dan sekretaris pasti perlu boss buat menjalankan tugasnya—kalau nggak ada boss, sekretaris mau mencatat apa? Iman dan taqwa? Kan nggak.
Kebutuhan kedua belah pihak yang saling “menguntungkan” ini membuat komunikasi mereka secara otomatis menjadi sangat ramah entah itu disengaja atau tidak. Jika saja komunikasi kedua belah pihak kaku alias nggak saling ramah jelas koordinasi bakalan nggak enak. Bayangkan saja jika komunikasi antara boss sangat kaku seperti “cek jadwal” kemudian hanya mendapatkan balasan “ok” dari sekretaris pasti jadi nggak enak banget tuh kan? Mungkin kalian yang pernah mengalaminya akan relate dengan perandaian saya ini.
Sikap saling ramah inilah yang jadi salah satu kunci adanya bunga-bunga cinta yang muncul di antara keduanya. Mereka berdua seakan merasa saling diterima satu sama lain karena komunikasi yang intens dan ramah ini. Jelas adalah hal yang mustahil jika cinta muncul karena komunikasi yang kaku dan formal antara kedua belah pihak.
Kenal dan Bisa Memahami Satu sama Lain
Hal lain yang bisa memicu kasus boss yang selingkuh dengan sekretarisnya adalah karena keduanya saling mengenal dan memahami satu sama lain.
Boss dan sekretaris biasanya karena sudah sering berkomunikasi satu dengan yang lain mereka akan niteni satu dengan yang lain. Boss akan tahu gimana kebiasaan sekretarisnya dan begitu pula sebaiknya. Dalam suatu kasus yang pernah trending di Twitter, ada seorang sekretaris yang bercerita dia sampai hafal dengan martabak favorit bossnya.
Selain itu, karena mengenal dan memahami satu sama lain akibat dari seringnya berkomunikasi ketua dan sekretaris akan memahami kelemahan satu sama lainnya. Bila sekretarisnya pemalu maka bossnya tahu bagaimana mengatasinya, begitu juga jika bossnya pemarah, maka sekretarisnya bisa menyesuaikan dengan situasi.
Maka dari itu, keduanya akan merasa saling memahami dan saling mengenal. Logikanya saja, kita akan mudah jatuh cinta dengan orang yang memahami kita bukan? Saat hal ini terjadi munculah buih-buih cinta di antara keduanya yang bisa memicu kasus perselingkuhan.
Ilustrasi foto oleh Andrea Piacquadio