Untuk kalian para pejuang toxic relationship, mungkin ada pertanyaan dan penyesalan. Penyesalannya karena kadang kalian sudah terlalu lama dalam toxic relationship sehingga rasanya kok kayak buang buang waktu. Ya mirip seperti yang diomongin Hal dalam lagunya L yang hits itu. Bayangin ada yang putus setelah 4, 7 dan bahkan 10 tahun. Terus kata Hal rasanya kayak menghabiskan masa muda ketika menjalani hubungan toxic relationship yang sebenarnya sia sia saja gitu. Itu bagian penyesalannya. Nah, bagian pertanyaannya, kapan sih waktu yang tepat untuk putus? Kapan kita bisa mengadili sebuah hubungan itu toxic atau enggak? Jawaban saya untungnya precise dan gak filosofis (banget).
Menurut saya waktu yang tepat untuk putus itu setelah enam bulan. Kok bisa? Eits, ini saya gak asal ngomong karena menurut penelitian Michelle Moultis, ini emang beneran; fase bulan madu emang hanya segitu. Setelah enam bulan harusnya kamu tahu ini relationship beracun atau enggak. Misalnya saja kamu masih ragu tunggu satu atau dua bulan lagi. Tapi setelah itu kalau emang udah toxic ya sudah akhiri saja.
Baca juga : Pacar Wulan Guritno Kakak Kelas Shalom Razede, Simak Serunya Pacaran Dengan Wanita Yang Lebih Tua!
Nah, buat orang tua juga. Tolong perhatikan kalau anaknya pacaran sebelum genap enam bulan jangan pernah ditegur. Kenapa? Sebab menurut saya biar saja anak anak itu merasakan dulu seneng senengnya pacaran sampai melihat aslinya si pacar kayak apa. Kalau enam bulan mereka masih bersama, baru orang tua mulai turun tangan dan mengajak diskusi anaknya. Biasanya anaknya sudah netral nih. Jadi bisa kita ajak ngobrol dengan baik dan dari situ mulai kelihatan si anak ada dalam toxic relationship atau enggak. Kalau si anak dalam toxic relationship, dampingi dia dan bantu dia keluar dari situasi toxic itu. Beri pemahaman bahwa putus itu nggak apa apa kalau memang harus.
Adakah Waktu Yang Tepat Untuk Putus Selain 6 Bulan ?
Ada, yaitu dua tahun. Biasanya setelah dua tahun, Michelle Moultis yakin sebenarnya pasangan yang berpacaran itu tahu bahwa hubungan bisa lanjut ke serius atau nggak. Kadang emang nggak toxic, tapi gak ada masa depan bisa saja kan? Jadi ya ngapain dilanjutin? Udah, putusin aja! Kapan kapan saya bahas alasan apa saja yang menyebabkan hubungan itu gak ada masa depannya. Salah satunya karena beda agama. Pendapat saya pribadi nih sebagai pelaku pacaran beda agama beberapa kali, pacaran beda agama itu emang gak usah sama sekali. Beneran. Kenapa? Kapan kapan deh ya saya bahas.
Baca juga : beda pendapat boleh, rasis jangan
Jadi setelah dua tahun nih kelihatan apa kalian beda keyakinan atau gak. Maksudnya yang satu yakin, yang lain enggak, kan bisa aja yah. Terus gimana? Sakit hati juga ya dah dua tahun tapi kita putus karena kita gak yakin. Eh, mikirnya jangan begitu. Untung dua tahun putus! Karena kalau mau jujur, lebih baik putus setelah dua tahun daripada putus setelah tujuh tahun. Dua tahun itu jelas banget nih. Tapi biasanya cewek yang gak bisa baca kalau cowoknya gak mantep ama hubungan. Besok request aku bikinin tanda tanda cowok itu gak serius sama kalian biar jangan sampai kalian kejebak terlalu lama.
Jujur aja, cowok semakin tua itu nilai pasarnya emang naik sedangkan cewek akan lebih susah mencari jodoh. Jadi, please para cewek, jangan mau waktu kalian terbuang oleh orang orang macam begini. Ini omongan seorang cowok lho. Jadi tidak seksis sama sekali. Emang begitu kenyataannya ya. Kecuali kalian Wulan Guritno, mungkin setelah umur 40 tahunpun masih mudah menemukan teman kencan.
Harus Tegas!
Karena itulah ya teman teman perempuan dan juga laki laki, kalau sudah dua tahun gak jelas, kalian harus putus! Yang cowok juga harus dewasa dan gentle, meski jujur aku yakin kalian nggak rugi sama sekali dengan hubungan jangka panjang, kasihan ceweknya. Ingat, kecuali pacarmu Wulan Guritno, kamu harus gentle! Mutusin cewek mungkin salah satu hal paling gentle yang bisa kamu lakukan.
Cowok. kalau dalam dua tahun kalian belum bisa mutusin mau nikahin atau nggak, bisa saya katakan kalian ini hanya ada tiga kemungkinan: kurang peka, kurang bermoral aka bertanggung jawab atau emang kurang pintar alias bodo aja. Buat cewek, jangan terlalu pusing, ingatlah mending putus sekarang daripada kalian menyesal seperti Hal. Kecuali kalau kalian pinter ngomong dan bisa bayar perawatan sekelas Wulan Guritno, monggo waktunya diobral sekalian kakak.
Jadi begitu, ingat kata Felix Siauw, Udah putusin aja! Bedanya saya menyarankan kalian putus untuk hubungan yang tidak ada gunanya sedangkan Felix nyuruh putus biar ta’aruf. Yang manapun pilihan kalian, selama untuk kebaikan, kenapa tidak?
Salam sehat!
Gambar oleh : Tran Long