Kata orang memang mengkritik itu lebih enak daripada melakukan sendiri. Ya, itu saya setuju. Emang enak mengkritik itu. Karena itulah jika nanti ada misalnya fans Ronaldo CR7 yang mau mengkritik saya, ya nggak pa pa. Tapi ingat saya ini content writer dan selayaknya content writer tugas saya nulis, bukan main bola apalagi bikin gol dan assist. Itupun bayaran saya gak setara dengan Ronaldo CR7. Jadi tidak adil kalau ada kritikan ‘kenapa nggak lu aja yang main bola?’ Ya sama kayak hakim mengadili narapidana kasus pembunuhan dan dikritik ‘kenapa sih lu judging terus, kenapa enggak lu aja yang bunuh orang!’ ‘Kan gak masuk. Tapi anehnya pas kasus korupsi, ada hakim yang gak mau kalah. Dia ikut ikutan korupsi, hakim agung lagi..kalau yang dulu hakim MK..entah siapa berikutnya ya?
Menurut hemat saya, Ronaldo CR7 gak jelas. Ketika dia menangis, dia itu lagi menghina Maroko lho. Kenapa nggak dia legowo, akui saja kekalahan. Seolah kalah dari Maroko itu aib, kayak Indonesia kalah sama Myanmar. Hei, dulu kalah lawan Myanmar mah buat timnas Indonesia aib, sekarang mah biasa aja! Harusnya CR7 bisa meneladani Indonesia.
Baca juga : Betulkah Cristiano Ronaldo Perusak Tim?
Salami Hakim Ziyech…Salami Achraf Hakimi…salami juga wasit..sebab kalau gak ada wasit asal Argentina ini, mungkin final antara Messi dan Ronaldo bisa saja terwujud. Tapi karena performa wasit ini cukup baik sehingga mampu mengassist Messi, kita gak jadi lihat duel Mega-pernah-bintang antara Ronaldo CR7 dan Lionel Messi. Terima kasih wasit!
Ronaldo CR7 Kayak Anak Kecil
Tangis Ronaldo CR7 ini sejujurnya malah bilang rekannya gak enak. Gini lho Do, sepakbola itu permainan tim, bukan kayak bulu tangkis. Yang hobi main bulu tangkis aja udah ngerti lho kalau sepakbola gak kayak bulu tangkis. Kamu mau ngertinya kapan Do?
Jadi kalau kamu kalah Ballon D’or kan kamu kalah sebagai individu, nangis aja gak pa pa. Tapi kalau kamu lagi main di tim, ya jangan nangis. Sebab kalau kamu menang, ya itu karena timnya bener. Kalau kamu kalah ya kamu kalah sebagai tim juga. Jangan nangis, kesannya kamu nyalahin tim kamu. Lu kira gak pada kerja keras mati matian?
Baca juga : Masa Kejayaan Cristiano Ronaldo Sudah Habis? Ini 4 Faktor Kegagalan Cristiano Ronaldo Awal Musim 2022/2023!
Maroko emang hebat. Pemain pemainnya kompak. Mungkin karena mereka gak saling selingkuh dengan istri sesama pemain, mereka juga gak ngata ngatain rekannya tua dan mereka juga pemainnya hormat sama pelatih. Mereka manut/nurut dengan pelatih, gak pernah mereka ikut teriak teriak di pinggir lapangan ngasih instruksi. Mereka sadar diri bedanya pemain..pelatih dan suporter anarkis yang masuk stadion gak bayar tiket.
Udahlah Ronaldo CR7, lu udah hebat masih main sampai umur 37. Tidak banyak yang bisa main sampai usia senja. Paling hanya Kazuyoshi Miura yang main sampai umur 55 tahun. Lalu ada mantan rekanmu, Gianluigi Buffon yang stay strong di umur ke 42. Masih juga ada Cristian Gonzales yang main sampai umur 44 tahun. Lalu ada juga Zlatan Ibrahimovic yang juga main di usia 40 tahun. Setelah dipikir pikir banyak juga ya mas Ronaldo, jangan jangan lu gak seistimewa itu. Bedanya mereka ama lu cuma satu. Mereka tahu diri lu enggak. Mungkin gitu ya.
Tolong Jangan Bicara Masa Lalu!
Agak agak kesel juga ya kalau sampai istri saja urun rembuk mengomentari keputusan pelatih seperti yang terjadi kemarin. Bang Ronaldo ini sepertinya pamrih. Kelihatannya ingin jadi striker meski dari segi kecepatan dan ketahanan tubuh sudah bukan seperti yang dulu lagi. Alasannya karena dulu banyak menyumbang untuk negaranya. Jujur aja bang, udahlah, masa lalu ya masa lalu. Jangan diungkat ungkit kayak papan jungkat jungkit.
Baca juga : Bukan Messi dan Ronaldo, Ricardo Kaka Adalah Pemain yang Nggak Mungkin Ada Gantinya
Dewasalah, sadari bahwa kamu punya peran baru. Kamu bisa jadi mentor untuk anak muda, kamu bisa menyemangati mereka dan kamu bisa ambil lisensi pelatih hingga suatu saat bisa menjadi pelatih jempolan.
Atau kalau enggak lu jadi selebgram aja Do. Nanggung followersnya juga udah banyakeun. Duitnya juga lebih pasti. Ngapain ngrepotin diri. Contohlah David Beckham yang sangat tahu diri dan sekarang malah sudah punya klub. Gak kepengen?
Nanti kalau sudah jadi pemilik klub lu bisa jadi pemain, pelatih dan sekaligus nunjuk wasit yang cocok kalau lu sepaket bikin liga sendiri. Asyk kan?